"Part 7"

14.7K 819 23
                                    

__•••__

"Aku akan meminta jawaban sekarang...!!!" tegas seseorang yang menerobos masuk.

"Tidak sekarang, aku bahkan belum menemukan jawabannya!" Gumam Sakura gugup. Dia sudah mengerti tujuan Sasuke datang. Pasalnya Sekarang bukan waktu yang tepat.

"Jawaban apa?" tanya Gaara penasaran.

'Sepertinya hal serius' batinnya.

"Ti-tidak ada apa-apa Gaara-san. Baiklah kami permisi dulu Temari-san, Kazekage-sama. Ayo, Sasuke-kun." Sakura sudah siap berjalan menuju pintu. Sudah jelas bukan siapa yang masuk dengan aura sedingin es. Dan,

Grep

Lagi-lagi tangannya di genggam dengan mendadak. Tapi, yang menggenggam tangan ini adalah orang yang berbeda.
'Baka, Kenapa orang-orang ini selalu tak terduga?' batin Sakura.

"Aku melamarnya." dua kata yang singkat tapi mengejutkan bagi semuanya. Termasuk orang yang sedang mengintip di balik pintu. Kakashi dan Naruto.

"Apa...?" ucap mereka kompak membelalakkan mata mereka dengan terkejut.

'Sudah kuduga akan begini' batin Sakura cemas. Cemas saat matanya tak sengaja melihat tatapan seorang musuh antara Sasuke dan Gaara.

"Jadi benar berita tentang lamaran itu Teme?" tanya Naruto tak percaya. Dia hapal betul sifat Sasuke-teme nya itu. Ego dan gengsinya tak ada yang menandingi. Tunggu, sepertinya ada yaitu Sabaku No Gaara.

"Ya. Disini aku tekankan pada mu Panda Merah bahwa selangkah lagi kau mendekatinya. Cih, perang one by one tak mungkin terelakkan," geram Sasuke dingin, datar dan tegas serta tajam.

-Uchiha Sasuke-

Tanganku sedari tadi sudah gatal ingin sekali memberikan 'hadiah' di wajah Panda Merah.

Bagaimana mungkin mereka mempertemukan bibir mereka. Ini tak bisa dibiarkan. Jika kalian bertanya mengapa aku menginginkan jawaban atas lamaranku disana? Karena aku ingin menegaskan pada Panda itu bahwa Sakura-ku hanya untukku.

Aku tak ingin ini semakin berkelanjutan. Tatapan mata Panda Merah itu saja sudah menjelaskan ada rasa ketertarikan. Daya tarik Sakura memang berbeda, dengan kemandirian, bakat, baik dan cantik siapa yang akan menolak bukan.

Cemburu? Aku benci mengakuinya. Aku takut untuk kehilangan yang kesekian kalinya.

-Sabaku no Gaara-

'Lamaran?' batinku. Bahkan aku baru saja memulai. Kalah sebelum berperang.

Rasa ini aneh. Cinta? Aku sendiri tak yakin apa arti Cinta sesungguhnya. Bukankah Cinta itu bahagia dan mendebarkan? Aku merasakannya tapi tidak untuk Cinta.

-Haruno Sakura-

Ahhh kepalaku mendadak menjadi sangat pusing dan pening, tak biasanya aku begini.

Pandanganku mulai terasa buram. Sepertinya semuanya terasa menjadi dua dan bergoyang. Kenapa dengan kakiku? Bergetar tidak sanggup menahan berat badanku lagi. Suara orang-orang terasa kacau di telingaku.

Aku mencoba menahan tumpuan tanganku pada sisian kursi.

1 2 3

Bruk

Sebelum badanku menyentuh lantai aku merasakan tangan dingin seseorang menahanku sebelum jatuh. Mataku sudah tak kuat menahannya untuk tetap terbuka dan yang terakhir kali kulihat adalah

"Sasuke-kun," gumamku pelan, sangat pelan.

-♡-

Kakasahi dan Temari sudah tidak ada di Rumah Sakit. Mereka sudah memiliki jadwal urusan saat ini. Apalagi dengan Rokudaime itu, dia tidak akan mungkin memiliki waktu banyak sebelum Sang Calon Hokage itu belum menggantikannya.

 "End Of Waiting (Akhir Dari Penantian)"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang