"Part 6"

16.1K 802 33
                                    

{REVISI}

__•••__

-Toko Yamanaka Flower-

Ino, Hinata, Tenten dan Sakura sekarang sedang berada di Toko milik Yamanaka Ino, gadis cantik tapi cerewet dan yang paling penting adalah Ratu Gosip.

"Hei, apa kalian tahu?"

"Kami tidak tahu Ino," Sela tenten memotong percakapan Ino.

"Aku belum selesai bicara gadis tomboy." geram Ino.

Tenten hanya nyengir dengan mengangkat kedua jarinya tanda berdamai.

"Su-sudahlah kalian. Me-mangnya ada apa Ino-chan?" tanya gadis Indigo itu. Putri hyuga yang tak lain dan tak bukan kekasih Naruto. Dia sedikit gagap dan pemalu.

"Baiklah. Apa kalian tahu (bla bla bla)... " cerita ratu gosip pun dimulai.

Jika di perhatikan lagi, ada 1 orang yang sedari tadi diam dan tak menyahuti sama sekali.

Haruno Sakura. Dia bukannya tidak mendengar hanya saja pikiran dan hatinya sedang berterbangan memikirkan kejadian kemarin.

-Haruno Sakura-

'Aku harus jawab apa?' batinku.

Bukannya aku tidak suka pada pria yang sudah memiliki hatiku sejak lama. Tapi yang sudah dia perbuat selama ini membuatku ragu. Aku menunggunya dari kecil hingga sampai saat ini.

Tapi, bagaimana caranya aku percaya begitu saja, bagaimana jika nanti Sasuke-kun hanya akan membohongiku.

"Sakura-Jidat...!!!" teriak duo rempong, siapa lagi kalau bukan Tenten dan Ino. Hinata? Tak mungkin Hinata akan begitu.

"Kalian mengagetkanku tau." balasku teriak.

"Mengapa kau melamun terus Sakura.?" tanya Ino memperlihatkan wajah super penasaran.

"Sa-Sakura-chan tidak apa-apa kan? A-apa Sakura-chan sakit.?" kebalikan dari ekspresi Ino. Hinata justru menampilkan wajah khawatir miliknya kepadaku.

"Aku tidak apa Ino, Hinata. Mungkin hanya kelelahan," jawabku jujur. Aku memang benar-benar kelelahan. Bukan hanya memikirkan Sasuke-kun, tapi tadi juga banyak pasien yang berdatangan.

"Ekhem, tapi bukan karena masalah Uchiha itu kan Sakura?" Aku yang mendengarnya langsung berjengit kaget. Bagaimana mungkin Tenten tahu.

"Apa yang kau maksud Tenten? Aku tidak mengerti." elakku pura-pura tidak tau dengan ekspresi yang kubuat se-polos mungkin.

"Maaf karena aku lancang. Tapi kemarin aku dan Lee baru saja pulang dari misi melewati Hutan Konoha dan melihat kalian disana sedang membicarakan hal yang serius." jelas Tenten padaku.

Ku lihat ekspresi bingung dengan tatapan menyelidik Ino dan Hinata. Hah, ini akan menjadi rumit. Tapi mereka akan selalu tau setiap aku berbohong, begitupun sebaliknya.

"Ada apa sebenarnya Sakura? kau bisa ceritakan pada kami. Kami akan selalu siap mendengarkan." ujar Ino. Ini dia yang aku suka dari mereka, meskipun kami sering berselisih paham. Tapi kami tau kami akan saling peduli satu sama lain ketika suka ataupun duka.

"Sasuke-kun melamarku." ucapku pelan. Entahlah sepertinya telinga mereka sangat tajam sampai bisa mendengarkan dengan jelas.

"Apa...?" teriak mereka bersamaan. Bersamaan? Tak biasanya Hinata bicara lancar dan lantang seperti Tenten dan Ino.

"Wow kau baru saja berbicara tidak gagap Hinata-chan." ucapku takjub melihat respon Hinata sebelumnya.

"A-aku terlalu refleks Sa.. sakura-chan." jawab Hinata dengan wajah merah merona karena malu.

 "End Of Waiting (Akhir Dari Penantian)"Where stories live. Discover now