MY : Part 6

20.9K 1.3K 202
                                    

Warning : Versi Revisi

Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah membaca 😊😊

Happy Reading

****
"KAMU YANG SINTING! "
.
.
.
"SI SINTING YANG HOBI SERONG! "

Alva menutup pintu apartemen yang akan mereka tempati setelah menikah.  Kalimat Abil tadi,  masih terngiang ngiang di telinga Alva.

Setelah kalimat itu terlontar dari mulut Abil,  Alva meminta Abil untuk masuk ke dalam mobilnya.  Mereka butuh bicara di tempat yang aman.  Bukan di tonton beberapa pasang mata yang terang terangan memperhatikan mereka. Bahkan sudah siap siap mengabadikan pertengkaran mereka dengan handphone. 

Sadar dengan keadaan di sekiling,  Abil setuju.  Dan selama setengah jam perjalanan itu,  mereka diam. Tidak terlibat pembicaraan apa apa.

Wanita itu berjalan angkuh ke sofa di ruang tengah.  Duduk disana,  dengan menopang kakinya di atas kaki yang lainnya. Tangannya Ia lipat di atas dada.

Di belakangnya Alva mengekor.  Dia membaca kilat sinis di raut wajah Abil.  Tak menunggu lama,  lelaki itu menarik sofa puff minimalis ke depan sofa yang Abil tempati.  Jarak mereka sangat dekat,  sampai sampai lutut mereka hampir bersentuhan.

Alva menarik nafas panjang. Rasanya melelahkan, dia ingin mengakhiri ini.  Tapi apa bisa?  Alva belum siap terlunta lunta di jalanan.  Alva belum siap melihat ayah dan ibunya mengemis di jalanan karena di usir Rendra.

Atau dia kembali berakting saja?

Tapi sekalipun misalnya dia mengakui perselingkuhannya dan berpura pura meminta maaf pada Abil,  apa wanita ini mau memaafkannya? 

Di coba saja Al..

"Aku berselingkuh, " lirih Alva

Tak ada raut kesedihan di wajah Deandra Salsabila. Rasa sakit hatinya sudah di fase anger. Yang tersisa hanya rasa amarah.  Dia sudah lelah menangisi kelakuan Alva itu selama beberapa hari ke belakang. Saat Ia masih dalam fase denial. Seandainya saat itu Alva meminta maaf,  mungkin Abil tidak akan sampai sekejam ini.

Yang kini tengah di perjuangkan Abil,  dia hanya ingin berhenti di fase ini.  Dia enggan masuk ke fase bargaining, tawar menawar bahwa Alva mungkin bisa berubah dan mereka bisa kembali lagi.  Tapi Abil juga belum mampu berada di fase ikhlas.  Dia ingin membalas dendam.

"I know."

Wanita itu hanya melirik sekilas ke arah Alva.  Dan saat itu Abil sungguh benar benar ingin tertawa. Menertawakan dirinya sendiri. Abil bisa lihat jika tidak ada penyesalan di mata Alva. 

Apa dia anggap perselingkuhannya itu bukan kesalahan?

"Apa alasannya? " Wanita itu bertanya sekalem mungkin. Sampai Alva sendiripun,  merasa heran,  bagaimana bisa Abil menanggapi pertengkaran mereka ini dengan santai seperti itu?

Atau jangan jangan Abil memang tidak begitu mencintai Alva,  seperti yang Alva pikirkan selama ini?

"Heh? "

"Alasan kamu,  main serong itu apa? Apa yang kurang dari aku,  yang ga bisa aku kasih ke kamu, yang kamu cari di wanita lain itu apa? "

Marry YouWhere stories live. Discover now