Chapter 1 : Masih Baginya

21.7K 1.3K 78
                                    

Disclaimer © Masashi Kisimoto

Cerita oleh Novita Sasmi

Romance, Friendship

Rate T / Semi Canon

.

.

.

.

Di pagi yang cerah, desa yang damai, matahari terbit dengan lantangnya. Dunia yang diinginkan tanpa ada perang dan ketika semua orang telah belajar untuk saling memahami. Disinilah desa Konoha, mereka dengan pendewasaan diri untuk memulai hari - hari baru mereka. Naruto dan kawan - kawannya melanjutkan hidup dengan aktifitas masing - masing.

Hari pernikahan pun sudah berlalu. Naruto dan Hinata kini sudah hidup bahagia bersama. Dengan rumah baru yang mereka beli dengan hasil kerja keras mereka sendiri. Dan sedikit bantuan dari pihak keluarga Hyuga, tentunya membuat semuanya menjadi mudah bagi Naruto dan Hinata.

Setidaknya itulah hal yang terlintas dipikiran seorang gadis yang kini sedang berjalan kaki menuju gedung rumah sakit Konoha.

"Yah, hari ini dimulai dengan pelajaran medis tahap meracik obat-obatan untuk para juniorku." Ucapnya sedikit malas.

"Semangat Sakuraaa," satu tangannya mengepal keudara, tanda semangatnya mulai membara.

Dengan langkah mantap Sakura berjalan lebih cepat dengan wajah yang ceria. Namun tiba - tiba langkahnya terhenti saat mendengar suara kicau elang terbang dilangit tepat diatas kepalanya, melewati Sakura. Kemudian menghilang dari pandangannya seiring dengan kepakan sayap sang elang.

Seketika ia pun mengingat sosok seseorang yang dirinduinya namun entah kini telah berpijak dibelahan bumi mana. Wajah Sakura melembut memandang kearah langit cerah. Mencoba meresapi dan merasakan hembusan angin yang meniup lembut rambutnya juga.. hatinya. Rindu, Sakura sungguh merindukannya.

Sosok itu.

"Setidaknya, Sasuke-kun menatap langit yang sama," ucapnya disusul senyuman lembut. Cukup dengan memikirkan itu Sakura sudah merasa bahagia.

*****

"Selamat pagi semua," sapanya.

Rekan - rekan kerjanya yang terbilang para juniornya itu membalas sapaan Sakura dengan sama semangatnya, "Selamat pagi juga Sakura-san. Pagi yang cerah bukan untuk pelajaran hari ini?".

"Benar." Sakura tersenyum.

"Sakura-san, hari ini kita akan belajar bersama murid bimbingan dari desa Kumogakure. Tujuan mereka kemari juga untuk memperdalam ilmu medis mereka. Salah satunya mempelajari ilmu meracik obat penanganan dari berbagai jenis racun." Ucap salah satu juniornya.

Sakura menyentuh dagu, ragu untuk bertanya, "Apakah mereka sudah datang? Aku tidak melihat pembimbing mereka disini. Seharusnya mereka sudah datang, kan?"

"Mereka sudah menunggu di ruang laboratorium Sakura-san."

"Benarkah? Aku harap aku tidak terlambat. Ayo, Tamaji." Sakura bergegas sembari memakai pakaian medisnya dan membawa beberapa alat yang diperlukan untuk praktek.

*****

Sakura berjalan menuju ruang laboratorium diikuti oleh juniornya, Tamaji. Saat ia hendak membuka knop pintu, seseorang dibaliknya sudah membuka pintu itu lebih cepat dari Sakura, hingga membuatnya tersentak kaget bersamaan menatap pada orang itu.

Dia seorang laki-laki dengan rambut coklat panjang, diikat kebelakang. Poninya yang bebas di sisi wajah ia biarkan terurai dengan belahan ditengah. Matanya berwarna hitam sekelam batu oniks, menatap dengan mantap tepat ke mata Sakura. "Benar-benar mirip." Setidaknya itulah yang terpikir didalam otak Sakura saat itu. Baginya sosok pria itu begitu mirip dengan Sasuke jika melihat dari sudut pandang penampilan. Hanya saja rambutnya berwarna coklat dan diikat.

SUNRISE DI MUSIM SEMI | SASUSAKU FF✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant