Chapter 6 : Sakura-kah?

14.3K 1.2K 101
                                    


Pagi-pagi sekali Sakura bersama timnya kali ini sudah sampai di kawasan Kumogakure. Mengingat panggilan Tuan Hokage beberapa hari yang lalu untuk menugaskan dirinya ke desa awan dengan tujuan mempererat ikatan antar negara dalam bidang ilmu medis.

Dengan kemampuan yang dimiliki Sakura, negara itu meminta bantuan langsung dari Konoha untuk mengajarkan beberapa teknik meracik obat-obatan anti racun bahkan racun itu sendiri yang nantinya akan berguna sebagai bahan perlindungan dan pertahanan negara jika sewaktu-waktu terjadi serangan atau peperangan seperti beberapa waktu yang lalu. Tentu saja Sakura sangat antusias mengingat semua itu demi meningkatkan kemampuannya dengan cara berbagi ilmu dan belajar pengalaman baru. Apalagi untuk kepentingan dua negara, Sakura tentu tidak keberatan melakukannya.

Kali ini Sakura di tugaskan bersama sebuah tim yang berisi kan 3 genin. Berhubung hanya misi kelas D, jadi cukup genin yang akan berangkat mengantar Sakura mengingat padatnya jadwal para jounin di desa Konoha saat ini. Ketiga genin itu ialah Konohamaru serta kedua rekan setimnya Udon dan Moegi.

"Sakura nee-chan, berapa hari lagi kita akan sampai ke Kumogakure?" tanya Moegi yang berjalan disisi kanan Sakura.

"Setidaknya kita harus melewati dua desa kecil lagi baru kita akan sampai. Paling tidak memakan waktu dua sampai tiga hari." Sakura tersenyum kearah Moegi.

Konohamaru yang berjalan bersebelahan bersama Udon menatap malas pada Sakura di depannya.

"Sepertinya misi kali ini biasa saja. Bagaimana aku bisa cepat bertambah kuat kalau begini terus?" ujar Konohamaru, protes.

"Sepertinya kau ini suka mengeluh ya?" Sakura menoleh ke belakang tersenyum kikuk kearah Konohamaru.

"Soalnya aku kan sudah berjanji pada Kak Naruto, aku juga akan menjadi Hokage setelahnya. Jadi, aku harus banyak berlatih." Timpal Konohamaru.

"Kau ini sama saja dengannya." Sakura terkekeh mendengar penuturan Konohamaru.

"Oi Konohamaru! Bagaimana kau bisa menyebut misi ini mudah? Mengantar Kak Sakura berangkat ke Kumogakure dan pulang ke Konoha dengan selamat itu misi yang cukup berbahaya lho." Moegi berucap dengan sedikit berteriak.

"Jangan teriak tiba-tiba begitu dong." Kata Konohamaru sembari menutup kedua telinga dengan tangannya.

Udon mulai menoleh kearah mereka bertiga yang sedari tadi asik berdebat. "Tapi ada yang lebih penting dari pada itu semua."

"APA??" Tanya mereka bertiga serentak.

"Aku lapar." ujar Udon. Yang demi apapun membuat teman-temannya memutar bola mata, geram.

"Ku pikir ada apa." ujar Sakura memegang kepala sambil memijat keningnya, "Kalau begitu, siapa yang mau aku traktir makan hari ini?"

"Aku.. aku.. aku.." Kata mereka bertiga bersamaan. Konohamaru sepertinya yang paling bersemangat.

"Kalau begitu aku akan makan banyak sebagai ganti latihanku kali ini. Ayo Moegi, Udon!" kata Konohamaru.

"Hei jangan buru-buru!" Kata Sakura bahkan terkekeh melihat mereka bertiga yang sudah berlari penuh semangat memasuki area sebuah desa kecil. Yang artinya mereka sudah masuk ke kawasan pertama Kumogakure.

*****

Sasuke kini sedang duduk disebuah kedai sembari meminum teh hangat. Dilanjutkan memakan beberapa nasi kepal ditangan. Ia makan cukup tenang hingga sebuah suara menghentikan acara makan paginya.

"Apa aku boleh memesan ramen?"

"Tak bagus makan ramen di pagi hari."

"Tapi aku pernah mencobanya bersama Kak Naruto."

Sasuke tersentak ketika seseorang mengucapkan nama teman terdekatnya itu. Sasuke berpikir mereka pasti datang dari Konoha.

Meski penuh dengan rasa penasaran, diurungkannya niatan untuk melihat langsung siapa mereka sebenarnya. Sasuke memilih untuk tetap duduk di tempatnya dan mendengarkan pembicaraan mereka dari sana.

Beruntung, ia duduk di meja paling belakang dengan sekat-sekat yang memisahkan setiap mejanya, hingga keberadaannya tidak akan terlihat oleh mereka dimeja lain.

"Kau ini kenapa selalu menurut saja apa kata Naruto? Baka. Terkadang dia mengajarkan hal-hal yang tidak benar seperti jutsu mesum kalian itu."

Sasuke lebih tersentak lagi kala mendengar suara yang keluar kali ini. Suara itu tak asing baginya, ia hafal benar siapa pemilik suara itu. Suara seseorang yang telah lama ia tinggalkan, yang beberapa waktu lalu sempat menghantui pikirannya.

"Sakura-kah?" Batinnya.

Hampir saja Sasuke berdiri dari duduknya sekedar untuk memastikan apakah dugaannya benar atau salah. Namun di urungkannya lagi niatan itu ketika ia mendengar sebuah suara lagi. Sepertinya kali ini suara perempuan selain Sakura, pikir Sasuke.

*****

"Ngomong-ngomong bagaimana dengan kabar Kak Sasuke? Apakah dia pernah menemui Kak Sakura?"

"Tidak, kami belum pernah bertemu lagi sejak keberangkatannya untuk perjalanannya itu. Tapi sepertinya dia baik-baik saja." Sakura menjawab pertanyaan Moegi dengan senyuman. Sementara Konohamaru dan Udon sibuk memesan makanan pada pelayan.

"Benarkah? Masa' Kak Sasuke tidak mau menemui pacarnya sendiri sih? Payah." Kata Konohamaru setelah memesan menu pada pelayan.

Dari balik sekat dengan jelas Sasuke mendengar kalau dirinya sedang dibicarakan. Saking ia tak tahu ekspresi apa yang harus ia tunjukkan, Sasuke hanya menyambar gelas tehnya yang mulai dingin dan meneguknya dengan cepat hingga habis.

"Eeh? Jangan asal bicara. Aku bukan pacarnya, aku dan Sasuke-kun hanya berteman." Timpal Sakura dengan semu merah diwajahnya.

TAAKKK!!!

Suara keras terdengar kala Sasuke meletakkan gelas kosong ke atas meja dengan hentakan kuat. Membuat beberapa pengunjung kedai terkejut bahkan rombongan Sakura. Sementara Sasuke sendiri tidak mengerti, kenapa ia merasa kesal ketika Sakura mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Siapa yang memukul meja?" tanya Konohamaru.

Tak perlu waktu lama, seseorang telah berdiri dihadapan mereka. Ia memakai jubah hitam, bertubuh tinggi tegap dengan tatapan datar dan satu mata tertutup poni panjangnya.

"Kusarankan jangan suka membicarakan orang lain dipagi hari, apalagi ditempat ramai seperti ini." ujar Sasuke.

Sasuke menatap datar kearah Sakura disusul melirik tajam kearah Konohamaru yang dibuat bergidik ngeri sekaligus malu.

"SASUKE-KUN!" Mata Sakura hampir membulat serta degup jantung berdetak sangat kencang. Begitu pula dengan Konohamaru, Udon, dan Moegi.

Sasuke menoleh kearah gadis bersurai pink itu, "Tak disangka kita bertemu disini, Sakura."

TBC...

.
.
.
.
.

Langsung deh update 2 chapter malam ini!!!
Aku akan berusaha untuk chapter2 berikutnya..
Yosh Shanaaarooooo >.<

SUNRISE DI MUSIM SEMI | SASUSAKU FF✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant