Chapter 2 : "MATI DITANGAN WANITA KUAT ATAU DITANGAN UCHIHA?"

15.8K 1.2K 106
                                    

Di malam yang dingin namun dengan suasana yang hangat. Langit dipenuhi bintang kerlap-kelip juga angin sepoi yang menyejukkan. Berbagai kedai di Konoha masih sibuk dengan pelanggannya, lampu-lampu kedai menghiasi desa di malam hari.

Tepatnya di sabtu malam ini, team rookie 9 minus Naruto dan Hinata tentunya, mengadakan acara makan malam bersama di kedai BBQ untuk makan daging panggang bersama rekan satu angkatan. Itu semua ide Shikamaru, berniat untuk mempererat keakrababan dan kerja sama diantara mereka. Dan tentunya hal itu sudah sering dilakukan oleh rookie 9.

"Aku mau tambah dagingnya," teriak Chouji, pada pelayan sambil mengacungkan tangan keatas.

"Dia benar-benar maniak daging." Ucap Kiba sinis.

"Guk..gukk.." Suara Akamaru, si anjing ninja.

"Biasanya Narutolah yang paling bersemangat memanggang bersama Chouji," sambung Sakura sambil terkekeh mengingat hal konyol itu.

"Huh, entah kenapa sepertinya aku merindukannya." Kata Shikamaru dengan tangan melipat dibelakang kepala.

Tiba-tiba Kiba sudah beralih posisi disamping Shikamaru dan menempel genit padanya. Sambil menyeringai serta menantap penuh selidik, "Oh, benarkah? Apa kau merindukannya? Gadis dengan kipas itu, eh?"

Mata shikamaru terbelalak hampir membulat. Ia kaget saat Kiba tiba-tiba sudah berada disampingnya. Terlebih lagi atas pertanyaan super memalukan itu. "Hah?? Maksudku merindukan itu adalah untuk Naruto bodoh, bukannya Tem-" ujarnya terhenti, Shikamaru nyaris menjatuhkan harga dirinya.

"Hahahahahaha...." Suara tawa mereka menggelegar memenuhi ruangan hingga terdengar sampai keluar kedai. Mereka benar-benar tak bisa menahan tawa ketika melihat Shikamaru yang sudah salah tingkah. Wajahnya juga sudah memerah seperti tomat dengan raut kesal sekaligus malu. Predikat jenius yang dimiliki Shikamaru runtuh sudah sampai disini.

"Merepotkan eh," ucap Shikamaru.

"Sudah bukan rahasia besar Shikamaru, kalau kau berpacaran dengan Temari." Kata Ino namun nadanya mengejek. Membuat Shikamaru menekuk wajahnya, kesal.

Sekarang giliran Sakura yang menggoda Ino dengan tatapan super mengejeknya, "Lalu siapa yang kemarin aku lihat sedang menggandeng tangan Sai saat dipasar desa, ya? Ino? Hehehe."

Ting!!! Secara bersamaan Ino dan Sai yang duduk agak berjauhan terhalang meja, merasa merinding kala mendengar ucapan menakutkan dari Sakura. "I-itu,,, ano,,, ituuu,,, Sakuraaaa ku bunuh kau!!" Ucap Ino sambil memandang Sakura dengan tatapan membunuh.

Mereka semua tertawa Ino kalah telak begitu. "Aku mau pulang saja" batin Sai, sedari tadi diam karena takut untuk angkat bicara.

Sakura berusaha meredakan amarah Ino dengan menepuk pundaknya beberapa kali. Namun gadis itu masih tidak bisa tenang dan berniat memberi ejek balasan untuk Sakura. Lihat saja!

"Huh, sudah jelas dapat dipastikan kalau aku lebih feminim dibandingkan kau, Sakura. Lagi pula apa kau tak takut jadi perawan tua yang tidak akan menikah?" timpal Ino diakhiri seringainya.

"Eh? Kenapa begitu? Tentu saja aku akan menikah, tahu. " Balas Sakura, tak mau kalah.

"Karna disini hanya kaulah yang terlihat selalu sibuk bekerja tanpa mempedulikan masa depanmu Sakura." Kata Ino lagi.

"Tidak juga bahkan tenten juga seperti itu. Benarkan, Tenten?" Sakura menoleh pada gadis bercepol dua itu, berusaha membela diri.

Sementara Tenten hanya membalas dengan cengiran yang menampakkan deret giginya.

"Tidak masalah Tenten, dengan segenap jiwa muda yang kumiliki, aku akan selalu melindungimu," celetuk Lee, tiba-tiba angkat bicara. Bahkan lelaki itu bicara penuh semangat yang berlebihan. "Memalukan." Pikir Tenten.

SUNRISE DI MUSIM SEMI | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang