Chapter 7 : KEMUNCULAN PRIA BERTOPENG

15.5K 1.2K 101
                                    


Sakura dan Sasuke sekarang sedang duduk di teras samping halaman tempat kedai itu berada. Keduanya memilih untuk memisahkan diri dari Konohamaru dan rekan-rekannya. Sebenarnya Sasukelah yang duluan menawarkan Sakura untuk berbicara berdua saja diluar. Mereka tidak ingin mengganggu acara sarapan ketiga genin itu. Namun setelah lima menit berlalu tampaknya tak ada yang memulai pembicaraan sama sekali.

Sakura masih saja melahap makanannya kedalam mulut dan sesekali menyeruput teh hangatnya. Sedangkan Sasuke hanya diam menunggu setidaknya hingga Sakura menghabiskan dango pertamanya.

"Jadi apa yang kau lakukan disini?" Sasuke menoleh sedikit kearah kiri tepat dimana Sakura duduk disampingnya.

Sakura pun menoleh kearah Sasuke namun tangannya masih menggenggam gelas berisi teh yang menurutnya mampu menghangatkan tangannya itu. "Aku bertugas untuk pengajaran ilmu medis ke Kumogakure, sekaligus dalam rangka mempererat hubungan antar negara."

Sasuke hanya diam belum memberi respon atas jawabann Sakura.

"Dan apa keberadaanmu disini ada kaitannya dengan perjalananmu Sasuke-kun?" tanya Sakura.

"Aa." Sasuke menjawab singkat. "Apa kabar Naruto dan Konoha?" tanyanya lagi.

"Kabar Naruto sangat baik, dia baru saja melangsung pernikahan bersama Hinata. Dan konoha tentu saja dalam keadaan paling damai untuk saat ini. Beruntung Hokage kita adalah Kakashi-sensei, walaupun dia terlihat acuh namun dipimpin olehnya terasa sangat menyenangkan." Sakura tersenyum hingga matanya terlihat sipit. Sasuke yang disenyumi hanya memandang hangat kearahnya.

"Bahkan saat hari pernikahan Naruto akan dimulai, Hokage-sama sengaja membuat misi untuk mencari hadiah terbaik untuk pernikahan Naruto dan Hinata. Secara tidak langsung ia membuat kami berlomba dan saling terikat satu sama lain." Cerita Sakura cukup panjang. Bahkan ia terkekeh geli namun tetap melanjutkan ceritanya. Sasuke tetap mendengarkan dengan antusias walaupun dia hanya diam tanpa suara.

"Hihi, bukankah itu menyenangkan?" Ucap Sakura masih tersenyum kearah Sasuke. Entah kenapa ia ingin sekali menceritakan semua pengalamannya sepeninggal Sasuke dalam perjalanan keliling dunianya itu.

"Begitukah?" jawab Sasuke singkat.

Pertanyaan Sasuke hanya dijawab anggukan singkat oleh Sakura.

"Heh, pecundang itu bisa juga menikah," batin Sasuke.

Sebenarnya ada satu pertanyaan lagi yang ingin Sasuke tanyakan pada Sakura namun ia ragu dan sedikit malu untuk menanyakannya. Jangan tanyakan kenapa ia begitu? Tentu saja karena Sasuke adalah makhluk super dengan gengsi tingkat tinggi khas klan Uchiha. Tidak! Ia harus menanyakannya sekarang, setidaknya dia sudah bertekad.

"Dan bagaimana kabar-" ucapannya terhenti membuat Sakura menaikan alis alih-alih penasaran dengan lanjutan kalimat Sasuke. "Bagaimana kabarmu sendiri?" Akhirnya Sasuke berhasil melanjutkan kalimatnya.

Detak jantung Sakura berdetak lebih kencang lagi dengan wajah bersemu merah. Apalagi melihat Sasuke yang menatap intens kepadanya.

"A-aku seperti yang kau li-lihat. Baik-baik saja." Sakura menjawab disela cengiran lucu bagi Sasuke. Gadis itu berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Syukurlah." Kata Sasuke.

"Apa aku tidak salah dengar? Sasuke-kun bersyukur untuk ku?" batin Sakura.

"Kau sendiri b-bagaimana kabarmu?"
Sebenarnya Sakura takut-takut untuk menanyakan itu. Ia menundukkan wajahnya takut untuk menatap langsung pada kedua mata Sasuke.

"Kabar ku baik," jawab Sasuke singkat.

"Ah syukurlah." Sakura tersenyum.

"Lalu kemana tujuanmu selanjutnya setelah ini?" tanyanya lagi.

SUNRISE DI MUSIM SEMI | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang