Twelve - Park Bogum

3.1K 515 5
                                    

I life but i die.

****

Bogum menatap pantulan dirinya di cermin dengan pandangan yang kosong. Ia sakit.

Ia merasa sakit. Hidupnya tidak pernah berjalan dengan baik. Ia sudah melakukan segala hal yang ayahnya mau.

Namun kenapa tak ada satupun hal yang dia mau terkabul? Kenapa tidak ada orang yang mau mendengarkan dirinya?

Bahkan Park Haeri dan Park Chanyeol juga seperti itu. Mereka tidak mengerti dirinya. Padahal Bogum melakukan semua ini demi mereka.

Bogum tidak pernah menyalahkan mereka, karena memang semua ini adalah salahnya. Tapi Bogum butuh perhatian mereka. Dia tidak mau hidup dijauhi oleh adik dan kakaknya sendiri seperti sekarang.

Bogum termasuk pria yang sempuna. Dia adalah anak jenius diantara jenius lainnya. Bogum bahkan sering mendapat peringkat pertama di sekolahnya. Tidak aneh jika sekaranglah dia yang menjadi CEO di perusahaan milik Ayahnya. Itulah sebabnya bukan Chanyeol yang menjadi penerus perusahaan ini.

Kadang, Bogum sering merasa jika otak encernya ini adalah sebuah kutukan. Ia tidak menginginkan posisinya sekarang ini. Dia hanya ingin..bebas.

Dia ingin makan malam bersama keluarganya dan mengajak Haeri jalan-jalan. Ia juga ingin berbaikan dengan Chanyeol. Ia ingin memberitahu kakaknya itu jika masa lalu biarlah berlalu. Namun, ia tidak bisa.

Lemah. Bogum selalu saja merasa dirinya sangat lemah. Ia tidak pernah bisa menolak keinginan orang lain. Apalagi ayahnya.

Hari ini sesuai dengan rencana ayahnya. Dia sudah bersiap pergi menuju sebuah restoran untuk pertemuan keluarga.

Pertemuan keluarganya dengan keluarga seorang gadis bernama Moon Yeri yang akan dijodohkan dengannya.

Ketika ia sampai disana semuanya sudah nampak hadir. Termasuk Haeri dan Chanyeol. Ia melenggang masuk dan menunduk hormat pada semuanya.

"Yeri-ah, ini adalah Park Bogum." Sang Ayah memulai pembicaraan.

Bogum mengulurkan tangannya pada gadis itu.
"Park Bogum."

"Moon Yeri," Katanya sambil membalas jabatan tangan Bogum.

Dari sudut matanya ia bisa melihat jika Chanyeol sedang menatapnya. Ia meliriknya sebentar dan tersenyum tipis. Mau sebesar apapun amarah kakaknya itu, Chanyeol tetaplah seorang kakak yang akan selalu mengkhawatirkan adiknya.

Lalu, Bogum melirik Haeri yang duduk di sampingnya. Gadis itu nampak menundukkan kepalanya tidak berniat untuk ikut berbicara.

Bogum menggenggam tangan Haeri dan membawanya ke pangkuannya. Gadis itu menatapnya.

"Kau baik?"

Entah apa yang salah dengan pertanyaan Bogum. Mata Haeri nampak berkaca-kaca setelah mendengarnya.

"Bogum-ssi?"

Merasa dipanggil, kepalanya sontak menoleh pada sosok sang ayah yang sedang menatapnya serius.

"Kau setuju bukan?"

Bogum terdiam. Genggaman tangannya pada Haeri melonggar. Ia menghela napasnya sebelum menganggukan kepala. "Aku setuju."

Ayahnya tersenyum senang dan mulai membicarakan hal lainnya dengan keluarga Moon Yeri.

Bogum amat tahu jika Moon Yeri tidak menginginkan pernikahan ini. Karena sebelumnya Bogum tahu jika Yeri sudah mempunyai seorang kekasih.

Tapi mau bagaimana lagi? Bogum tidak bisa menolak permintaan ayahnya. Apakah ia salah? Dilihatnya Moon Yeri yang nampak menunduk dalam dan menatap kosong.

Enchanted | OSH - COMPLETE √Where stories live. Discover now