Twenty One - Melted

2.5K 418 14
                                    

Author POV

Park Haeri mengadahkan kepalanya ke langit. Matanya terpejam erat bersamaan dengan air matanya yang berjatuhan.

Ini sudah berakhir.

Kedua kelopak matanya mengerjap pelan ketika merasakan suatu benda dingin dan lembut jatuh ke permukaan kulit wajahnya.

Ah, dingin.

Salju pertama tahun itu turun dengan indah. Seolah-olah mengejek kegundahan yang sedang Haeri rasakan. Gadis itu menarik nafasnya dalam, mengingat-ngingat kejadian beberapa jam yang lalu. Ketika dia tidak sengaja menguping pembicaraan antara Sehun dan Jumyeon.

Haeri mendengus kesal kala tidak melihat Sehun di tempatnya semula. Pria itu pasti pergi ke dalam kamarnya menggunakan kursi rodanya itu.

Gadia itu segera melangkahkan kakinya menuju kamar Sehun dan malah mendapati bayangan Jumyeon dari balik pintu. Nampaknya mereka sedang terlibat percakapan yang serius.

"Kau tidak perlu melakukannya,"  ujar Jumyeon dengan lirih.

Sehun hanya meliriknya sekilas, pria itu memperbaiki letak selimutnya dan menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi rodanya.

"Tidak ada lagi alasan bagiku untuk tidak melakukannya--"

"Ada!"

"..."

"Sehun-ah, apakah kau pikir Park Haeri tidak cukup bagimu?"

Helaan nafas frustasi Jumyeon bahkan terdengar sampai tempat Haeri bersandar pada pintu kamar Sehun.

"A-aku... Tidak ada harapan dari Haeri."

"Apa?"

"Haeri tidak akan sanggup tinggal lebih lama lagi denganku."

"Jangan bodoh! Hentikan rencana gilamu untuk pergi ke organisasi laknat itu Sehun!"

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu kau mendaftar *Dignitas di Swiss,"

Haeri menahan tubuhnya yang limbung, kepalanya tiba-tiba berdenyut sakit dan nafasnya terasa sesak.

Dignitas...

Dia tidak sebodoh itu untuk mengetahui apa itu dignitas, dan apa? Sehun ingin pergi kesana?

Air mata meluncur turun melalui pipinya. Haeri tidak kuasa lagi menahannya. Dia kira semuanya sudah baik-baik saja sekarang. Tapi kenapa Sehun ingin pergi?

Tidak tahukah pria itu jika Haeri membutuhkannya?!

Mata sembab Haeri menatap Sehun dari balik pintu dengan sendu. Dia sadar sampai kapanpun bukan dirinya yang menderita, melainkan Sehunlah yang selama ini sangat menderita.

Haeri sadar jika Sehun sering memikirkan masa depannya. Tapi... Tidak cukupkah dirinya untuk seorang Oh Sehun?

Haeri merangkak naik ke tempat tidurnya dan meringkuk sambil menatap layar ponselnya dengan kosong.

Jika memang benar Sehun memutuskan untuk pergi ke organisasi Dignitas itu, maka bagaimanapun caranya, dia harus menggagalkan rencana pria itu.

Tetapi, bagaimana jika Sehun tetap memaksa?

Motivasi macam apa yang didapatkan pria itu hingga memutuskan untuk pergi ke Dignitas? Tidak tahukah dia jika itu sama saja dengan bunuh diri?

Kenapa tidak sekalian saja terjun dari gedung pencakar langit?

Enchanted | OSH - COMPLETE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang