Bab 3 - Imperial Palace

267K 11.4K 293
                                    

Sejak jam 5 tadi, Keshia sudah bangun dari tidurnya. Ia hanya duduk di atas sofa yang menghadap ke kasur. Bukan bermaksud mengintai Al. Tapi, Keshia sedang berpikir bagaimana bisa dirinya begitu membenci Al hanya karena masalah sepele saat mereka berusia 14 tahun.

Flashback on

"Keshia kamu jangan lari melulu, aku capek ngejar kamu" teriak Al yang sudah tak sanggup mengejar Keshia.

Keshia menghampiri Al yang duduk di rumput taman rumahnya. "Aku juga capek. Aku mau pulang ya Al"

"Jangan pulang dulu, aku mau cerita sama kamu" tahan Al yang membuat Keshia kembali duduk di samping Al.

"Kamu tau kan Kes kalo di depan rumah aku itu rumahnya Andin? Aku masa seneng deh kalo diem-diem Andin ngintip rumah aku" ungkap Al

Keshia hanya diam mendengarkan. "Aku pernah sekali pergokin dia, terus dia kaget gitu, Kes. Abis itu jadinya dia selama seminggu lebih gak pernah ngintipin rumah aku lagi. Padahal aku kangen tau liat muka dia" lanjutnya

"Emang kenapa Andin ngintip rumah kamu melulu, Al?" Tanya Keshia

"Aku juga gak tau. Dia suka kali sama aku. Tapi aku juga suka sih sama Andin. Dia cantik manis apalagi kalo dia lagi pake baju terusan gitu pasti cantik banget"

Keshia diam. Ia merasa ada yang janggal di dadanya. Tapi, untuk usia yang masih 14 tahun itu, ia tidak tau apa yang sebenarnya ia rasakan.

"Menurut kamu aku cocok gak sama Andin? Aku mau tunggu Andin ah sampe besar, biar aku bisa nikah sama dia" titah Al lagi

Keshia tersenyum pahit. "Cocok kok. Coba aja Al" sahut Keshia yang membuat Al semakin semangat

"Keshia" panggil Al lembut

Keshia menoleh dan mendapati Al tengah memandangnya. "Hm?"

"Kamu mau gak jadi pacar aku?" Tanya Al sambil memegang kedua tangan Keshia.

Seketika sesuatu yang berada di dalam dada Keshia bergetar begitu hebat. Keshia merasa senang dan sangat bahagia. Ia tak bisa menyimpan senyumnya.

Ia mengangguk "mau, tapi bukannya kamu suka sama Andin?" Tanya Keshia takut-takut

Al melepas genggaman tangannya. "Iya aku emang suka sama Andin. Aku udah tau cara nembak Andin seperti apa. Doain ya, Kes. Semoga aku di terima Andin"

Seketika hati Keshia seperti dihantam oleh ribuan batu besar hingga hancur berkeping-keping. Keshia langsung pamit pulang.

***

Setelah pengakuan Al seminggu yang lalu, Keshia sudah tidak pernah menemui Al. Ia menjauhi Al untuk sebuah alasan.

Tidak, bukan karena ia harus bertepuk sebelah tangan. Namun, ia menjauh karena hatinya masih terasa teriris. Bagaimana tidak? Keshia memang menyukai sosok Al sejak usianya masih 10 tahun. Ia mengagumi sifat Al yang usianya beda 3 tahun darinya.

Hingga pada saat Al ulang tahun, Keshia dengan terpaksa menghadiri acara ulang tahun Al bersama dengan keluarganya. Dan betapa menyakitkan di sana juga ada Andin. Untung saja Keshia tidak sendiri. Keshia hadir selain dengan keluarga, ia juga mengajak temannya Alice.

"Happy birthday" ucap Keshia kaku. Ia bahkan tidak menyalami Al, hanya memberikan bingkisan kado untuknya lalu pergi dari hadapan Al.

"Kes, itu yang namanya Andin?" Tanya Alice

Keshia hanya mengangguk sebagai jawaban. Alice kemudian berjalan ke depan dan langsung menyirami baju Andin dengan sirup yang ia pegang.

Al terkejut melihat kelakuan Alice kepada kekasihnya itu. Al hampir saja menampar pipi Alice kalau saja Keshia tidak menahannya.

Marrying My EnemyWhere stories live. Discover now