Bab 13 - Double Date[1]

243K 8.9K 43
                                    

Keshia sudah lebih dulu terlelap. Mereka berdua sampai di Swiss tepat pukul sebelas malam. Mungkin hal tersebut yang membuat Keshia kelelahan.

Sedangkan Al, ia sibuk berkutik dengan laptopnya. Besok ia akan datang ke cabang perusahaannya dan akan melakukan rapat dengan para pengurus di perusahaannya.

"Ada apa, Davin?" Tanya Al tanpa menoleh ke pintu yang terbuka

"Kangen banget gue sama lo!" Pekik Davin. Sahabat Al sekaligus orang kepercayaan Al di Swiss.

"Haha gue juga, man!" Balas Al yang juga masih sibuk dengan laptopnya.

"Seperti biasanya, terlalu sibuk dengan laptop. Apa lo juga biasa menduakan istri dengan laptop?"

Al terkekeh. Ia menutup laptopnya yang sudah lebih dulu di matikan. "Mana mungkin gue duain istri secantik Keshia. Nggak ada pikiran sedikitpun untuk ngeduain dia" sahut Al menatap Davin

Davin tertawa renyah. "My bad boy finally changed into a good boy" seru Davin menepuk bahu Al

"Bagaimana kabar Stevani? Sudah ada pengganti kah?" Tanya Al penasaran

Davin mengerutkan keningnya. "Ada apa lo bertanya tentang Stevani? Dia baik-baik saja dan pengganti? Peduli apa gue tentang penggantinya itu?" Jawab Davin yang cenderung sangat malas untuk menjawabnya

"Hanya saja gue nggak mau dia buat onar lagi. Gue mau tentram sama istri gue" kata Al memijit pelipisnya

"Bicara tentang istri, sebulan lagi gue bakal nikah sama Hanny" ujar Davin begitu bersemangat.

"Hanny? Kemana Claire? Si bule tajir itu"

"Mati"

"Ada apa, Dav? Bukannya lo cinta banget sama dia?" Tanya Al

"Selingkuh, Al. Ya sudahlah setidaknya gue nggak perlu terlalu larut dalam perasaan. Buktinya gue bisa dapet yang baik dari yang terbaik. Hanny" jawabnya tersenyum-senyum sendiri

Al ikut tersenyum. "Lo harus kenalin gue sama Hanny" ujar Al gantian menepuk bahu Davin

Davin menggelengkan kepalanya. "Kalau gue kenalin lo ke dia, yang ada nanti Hanny jadi cintanya sama lo" gurau Davin yang diselingi oleh tawanya. "Sebelumnya, lo harus kenalin gue sama istri lo yang cantik itu"  sambung Davin

Al mengangguk pasti. "Besok setelah rapat selesai, gue kenalin lo sama Keshia. Tapi jangan kurang ajar!" Kata Al sedikit menoyor kepala Davin yang menampilkan senyum horor miliknya.

"Siap Boss!"

●●●●

Rapat hari ini berjalan lancar. Perusahaan Al sedikit terganggu oleh pesaing yang mengirim mata-matanya untuk dijadikan pegawai di perusahaan Al.

Saham Al hampir saja lenyap sekitar 30%, tapi bukan Al namanya jika ia tidak dapat membereskan masalah yang sudah hampir sering sekali terjadi padanya.

Al merupakan sosok pria muda yang sangat menguasai dunia perbisnisan. Maka dari itu, banyak sekali pesaing yang ingin menjatuhkan bisnis Al tersebut.

"Mana yang namanya Hanny?" Tanya Al pada Davin setelah semua kolegan keluar dari ruang rapat.

"Di rumahnya lah" jawab Davin dengan cengiran khasnya.

Al merengut sebal. "Jadi, dia bukan karyawan di sini?"

"Sempat terpikir untuk jadiin Hanny sebagai sekretaris gue, tapi ya mau gimana lagi? Gue kan nggak ada hak atas itu semua" sahut Davin terkesan seperti orang yang sedang curhat

Marrying My EnemyWhere stories live. Discover now