Bab 4

253K 10.6K 96
                                    

Malam ini Al dan Keshia kembali pergi keluar, mengingat besok siang mereka akan kembali ke Negerinya.

Al mengajak Keshia pergi makan malam di restoran mewah. Meja makan sudah di penuhi dengan makanan khas jepang. Padahal, mereka datang hanya berdua. Tapi, makanan yang di sajikan ada sekitar sepuluh piring. Entahlah, mungkin Al sedang lapar atau Keshia lah yang lapar.

Keshia tidak menyentuh sushi sedikit pun. Baginya, sushi adalah makanan yang ew, di mana kalangan remaja akan dengan senang menyantapnya atau bahkan mengidam-idamkan makan sushi. Hanya Keshia yang enggan untuk mencicipinya.

Sumpit yang di pegang oleh Keshia sesekali menjapit sushi di hadapannya. Tapi, lagi-lagi ia menaruhnya kembali ke atas piring. Ia sendiri tidak tahu harus makan apa malam ini.

"Di makan sushi nya, Kes" ujar Al mendorong piring berisikan sushi lebih dekat pada Keshia.

Keshia menggeleng. "Gak mau. Jijik tau gak ih" sahutnya sambil mendorong kembali piring sushi ke tempat semula.

"Cobain dulu sebelum berkomentar" ucap Al menyodorkan sumpitnya yang sudah menjapit sushi ke depan mulut Keshia.

Keshia menggeleng dengan kuat dan menutup mulutnya dengan kedua tangan yang ia punya. "Udah gue bilang, gue gak mau, Al" geram Keshia yang masih menutup mulutnya.

Al tetap menyodorkan sushi tersebut untuk Keshia, walaupun pada akhirnya Keshia juga tetap pada pendiriannya.

"Coba gigit ujungnya aja, Kes" bujuk Al lembut dan meyakinkan

Keshia masih tetap menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah kalo lo gak mau, gue habisin makanan ini semua" seru Al penuh semangat. Ia memandang makanan di hadapannya bagaikan puluhan permen milik anak-anak yang baru saja ia rampas.

"Kalo lo habisin, gue makan apa?!" Tanya Keshia melotot.

Al menyuapi sushi ke dalam mulutnya dengan sangat menikmati rasanya. Ia mengangkat bahu dengan santai dan bertingkah layaknya ia sedang makan sendiri dengan banyaknya makanan di hadapannya.

Dengan berat hati, Keshia menjapit sushi dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ia mengunyah makanan tersebut dengan hidung yang ia jepit.

"Not really bad" ucapnya setelah menelan habis satu sushi.

"Gue bilang juga apa" celetuk Al yang masih sibuk dengan makanannya

"Al bagi takoyaki nya dong, jangan di habisin!" Keshia berkata disela ia mengunyah sushi yang kedua kalinya.

Al memberikan piring berisikan takoyaki pada Keshia. Dari sepuluh makanan yang ada, Keshia hanya memakan tiga makanan. Yaitu, sushi, takoyaki, dan yakiniku. Sedangkan sisanya, Al yang menghabisinya dengan senang hati.

***

Sepulang dari restoran, Al dan Keshia kembali ke hotel untuk membereskan seluruh bawaan dan juga buah tangan yang mereka bawa untuk keluarga maupun sahabat.

Jika Al mengemasi barangnya dengan satu koper berukuran sedang, tidak untuk Keshia. Ia mengemasi barang-barang miliknya ke dalam satu koper besar dan tambahan satu koper sedang yang berisikan oleh-oleh maupun barang-barang yang sengaja ia beli untuk dirinya sendiri.

Di tengah kesibukan mereka, ponsel milik Keshia berbunyi. Keshia tampak bergeming. Ia masih mengemas barangnya.

Deringan ponsel milik Keshia sempat berhenti, tapi di detik berikutnya, ponsel itu kembali berbunyi hingga berkali-kali. Al yang mendengarnya langsung menyambar ponsel milik Keshia di nakas dan menerima panggilan tersebut dari nomor yang tidak memiliki nama di layar tersebut.

Marrying My EnemyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant