- Project -

768 90 49
                                    

"Hei Tom! Ke mana kita akan kabur?" tanyaku sambil terus berlari. Suara langkah kaki pasukan pemerintah selalu terdengar ke mana pun kami pergi.

"Entahlah. Kau punya ide?" Tom balik bertanya kepadaku.

"Mungkin ke markas kita yang lama?" usulku. Tapi aku tahu ini bukanlah usul yang bagus.

"Yah apa boleh buat. Semoga tak ada siapa pun di sana," jawab Tom.

Tom Kingsley, dia adalah satu-satunya sahabatku yang tersisa. Sementara sahabatku yang lain telah ditangkap oleh pemerintah. Dulu kami adalah astronot NENA membantu pemerintah dalam segala aktivitasnya, tetapi sekarang kami adalah buronannya. Ironis sekali bukan?

Oleh teman seangkatan, kami dijuluki si 5 jenius NENA. Mengapa? Karena kami selalu menemukan hal-hal yang dianggap baru. Padahal menurut kami tidak. Semua berawal ketika pertemuanku dengan Tom dan lainnya.

==========

Flashback.

Tahun 993, aku masuk NENA untuk pertama kalinya. Alasannya sederhana, aku hanya ingin terlihat keren. Tapi tak kusangka, keputusanku saat itu berdampak besar bagi kehidupanku saat ini.

"Halo Arthur! Aku Xiang Rin, dari angkatan yang sama denganmu. Semoga kita bisa berteman baik!"

"Hai Rin. Senang berkenalan denganmu. Untuk kedepannya mohon bantuannya."

Xiang Rin atau biasa kupanggil Rin adalah satu-satunya manusia ras kulit kuning, chinese, yang kutemui sekaligus menjadi teman pertamaku di NENA. Kami memiliki banyak persamaan yang tentunya menjadikan kami begitu dekat. Ketertarikan kami pada pengembangan teknologi nano membuat kami selalu bersama.

Tak lama berselang, aku dan Rin dikenalkan dengan Trio TNT-nya NENA. Mereka adalah Tom, Nandeva, dan Triton.

"Kami adalah T - N - T!! Salam kenal!"

Benar-benar aneh. Itu respon pertamaku dan mungkin respon semua orang yang berkenalan dengan mereka. Setelah menyebut "T - N - T", mereka baru memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Aku Tom, Tom Kingsley."

"Aku Nandeva Arcadia."

"Dan aku Triton West, salam kenal."

"Aku Arthur McNail dan dia Xiang Rin, salam kenal juga."

"Dia chinese?" tanya Nandeva. Sepertinya dia meragukan Rin. Maklum, ras kulit kuning sudah jarang ditemui.

"Iya aku chinese, hehehe. Tapi mungkin sudah campuran," kata Rin.

"Waahhh!!" Nandeva yang kelihatan bahagia bertemu dengan Rin langsung berlari memeluknya. "Akhirnya aku bisa bertemu manusia langka!!"

"La-langka?"

"Hehe, Rin baru tahu ya? Semua yang dianggap aneh pasti disebutnya 'langka'," kata Triton. "Di sini Tom dijuluki si-kepala-batu."

"Terserah kau tuan-yang-tahu-segalanya," balas Tom.

Trio TNT begitu unik. Masing-masing dari mereka memiliki sifat yang berbeda-beda namun mereka tetap kompak satu dengan yang lainnya. Bahkan mereka saling melengkapi, menutupi kelemahan teman mereka. Satu yang menjadi pertanyaanku, mengapa kami dikenalkan dengan Trio TNT?

"Oh iya." Triton tiba-tiba membuka topik. "Arthur dan Rin. Kalian akan bekerja bersama kami mulai sekarang." Benar-benar tuan-yang-tahu-segalanya. Apa dia bisa membaca pikiranku?

"Aku tidak bisa membaca pikiran kalian, jadi mohon beri pendapat selama kita bekerjasama," lanjutnya.

Jelas-jelas dia bisa membaca pikiranku. Ah, mungkin itu hanya kebetulan. Tidak ada manusia yang bisa membaca pikiran orang lain.

Castle Above UsWhere stories live. Discover now