- Waiting -

266 29 16
                                    

"Apa yang kau lakukan, Seon?"

"Itu pertanyaanku! Bagaimana kau tahu kalau di balik gerbang ini tempat yang aman?" tanya Seon.

"Dia bilang begitu," kataku sambil menunjuk ke arah Rain.

"Android yang mirip Rin? Kau percaya padanya? Tidakkah kau berpikir kalau mereka hanya Android yang diprogram?"

"Ah, soal itu Seon," Android milik Seon mulai berbicara. "Kami diprogram untuk melayani Manusia Pluto. Jadi selama kami melayani, kami memakai apa yang manusia sebut dengan perasaan."

"Lalu dari mana kami tahu kalau kalian tidak akan mencelakakan kami?" tanya Seon.

"Dengan memiliki kami, kalian terbukti menjadi Manusia Pluto. Tuan Gnalfork, pemimpin Golru menaruh rasa hormat pada Manusia Pluto. Jadi kalian tak usah khawatir."

Aku takut kondisi Rin semakin memburuk. Tanpa sepengetahuan Seon, aku memasukan sidik jariku dan terbukalah Gerbang Istana.

Kini kami telah masuk dan dibawa ke Pusat Kesehatan Golru. Rin telah masuk ke ruang perawatan, sementara aku dan Seon menunggu di luar, tentunya ditemani Android kami.

"Seon, saat kita masuk ke sini, apa kau merasa aneh?" tanyaku.

"Ya, karena ada Manusia Pluto kan?"

"Itu aneh tapi apakah kau menyadari kita berada dalam dormitory lagi? Seperti ada dalam lapisan kedua. Terlebih lagi, Golru di sini berwarna hijau."

"Ya, kau benar. Tapi aku pun baru pertama kali ke sini. Apa kau bisa menjelaskan semua pada kami, Yoon-hee?"

Rupanya Seon menamai Androidnya dengan nama Yoon-hee.

"Baiklah, akan kujelaskan. Dimulai dari dormitory."

Yoon-hee pun menjelaskan semuanya. Dormitory awalnya dibuat untuk manusia sebagai bantuan dari Golru agar manusia dapat bertahan hidup di Neptunus dan Pluto. Saat manusia menyadari akhir dari kehidupan mereka dahulu, Komandan Sektor 51 di Amerika Serikat, sebagai satu-satunya yang mengetahui Golru, menghubungi Golru. Berdasarkan kesepakatan yang dia buat dengan Golru secara rahasia, Golru pun menyetujui untuk membuat sebuah dormitory bagi para manusia di Pluto dan Neptunus. Sebagai gantinya, Bumi harus ditinggalkan oleh manusia.

Yoon-hee melanjutkan, jika kita mengamati dengan baik, pada dasarnya manusia sekarang pun dapat membuat dormitory. Awalnya, mereka membuatnya dengan menanam spirogyra dalam jumlah banyak di dalam sebuah bola air yang dilapisi kaca dan menguburnya dalam tanah Neptunus dan Pluto. Mereka memberi semua yang diperlukannya untuk berfotosintesis. Setelah itu, mereka mencoba untuk tinggal di sana selama setahun untuk melihat apakah fotosintesis terjadi. Itulah sumber oksigen pertama bagi manusia. Lewat itu nantinya manusia menanam tumbuh-tumbuhan lainnya.

Mereka menyadari bahwa bahaya radiasi dan meteor akan sangat mengancam. Mereka pun membuat sebuah bola kaca yang sangat besar dan menaruh banyak sekali tanah dari planet asal kami. Bola kaca ini tahan dengan radiasi dan serangan meteor. Mereka pun melapisi kacanya dengan 2 lapisan hologram. Lapisan pertama ditaruh diluar kaca sebagai kamuflase agar dormitory sulit dilihat dari luar. Lapisan yang satunya ditaruh di dalam sebagai gambaran cakrawala. Entah kenapa Yoon-hee mendengar kalau lapisan hologram dalam di Neptunus rusak sehingga hanya menampilkan malam hari.

Ketika Golru datang ke Bumi, mereka pun membuat hal yang sama dengan membuat dormitory. Akan tetapi, dalam prosesnya banyak korban yang berjatuhan akibat radiasi yang begitu tinggi dan mengakibatkan Golru yang terpapar radiasi menjadi liar dan gila. Untungnya, pembangunan dormitory tetap dapat dilanjutkan hingga selesai.

Castle Above UsWhere stories live. Discover now