- One Week Left -

266 30 3
                                    

Kini, kami bertiga berada di hadapan Tuan Gnalfork. Tubuhnya sangat berbeda dibandingkan dengan Golru lainnya. Mungkin karena hal ini juga, dia dijadikan pemimpin Golru.

Tidak seperti jenis lainnya, dia bertubuh tinggi dan kekar. Aku harus mendongak ke atas untuk melihat wajahnya. Mungkin jika diibaratkan, Golru bernama Gnalfork ini bagaikan seorang Goliath. Semoga dia adalah Golru yang baik sehingga kami tidak perlu melawannya.

"Kalian kah Manusia Pluto yang kupanggil itu?"

Tak ada yang berani menjawab. Sekali lagi, Gnalfork bertanya pada kami, "Benarkah kalian Manusia Pluto itu?"

"Ya, tuan. Mereka adalah Manusia Pluto itu," Rain pun membuka mulutnya.

"Tak kusangka masih ada kaum Manusia Pluto yang tersisa di Neptunus. Bagaimana keadaan di sana?" tanya Gnalfork lagi.

"Sama seperti dulu. Namun, pemerintah yang sekarang tidak becus dalam memerintah," jawab Seon.

Mendengar jawaban Seon, Gnalfork pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Biar kutebak. Itu alasan kalian kabur ke sini, kan?" Kini giliran kami yang menganggukkan kepala.

"Lalu bagaimana caranya kalian dapat bertahan dari radiasi yang sangat tinggi?"

"Ah itu—" Omonganku terhenti ketika melihat Seon yang menatap tajam padaku. Dia seperti berisyarat untuk tidak memberitahu Gnalfork apapun. Lagipula aku juga baru bertemu dengannya hari ini.

"Ah itu apa?" tanya Gnalfork penasaran.

"Ah itu, kami tidak tahu penyebabnya apa. Mungkin karena terlalu lama tinggal di Neptunus? Entah lah, hahaha," jawabku.

"Baiklah." Dia bangkit dari tempat duduknya. "Aku punya permintaan untukmu dan Seon atau mungkin lebih tepatnya sebuah misi."

"Jika kami menolak?" balas Seon.

"Seorang panglima terhebat di Neptunus menolak permintaan Gnalfork tua ini?! Hur hur hur hur," Gnalfork tertawa. Gaya tertawa yang cukup aneh bagiku.

"Kalian harus menerimanya," kata Rain. Perhatian kami teralih pada Rain yang tiba-tiba berbicara. "Jika tidak, aku tskut Tuan Gnalfork akan membinasakan Manusia Neptunus. Dia sangat mempercayai Manusia Pluto, tapi tidak dengan Neptunus."

Ya, aku sudah tahu tentang hal itu. Kami tentu tak bisa membahayakan nyawa Manusia Neptunus yang tidak berdosa. Ah, maksudku mereka pasti berdosa, tapi tak ada kaitannya dengan hal ini.

*tack-tack*

Suara ketikan keyboard terdengar. Perhatian kami kembali tertuju pada Gnalfork. Sebuah hologram keyboard dan layar besar muncul di depannya. Seberkas sinar muncul di hadapan kami.

"Dia akan membantu kalian dalam misi kalian yang satu ini."

"Kita bertemu lagi, Arthur dan... Seon."

Sosok itu adalah Yoon-hee, Android milik Seon.

"Tegur sapanya nanti saja. Dengarkan misi kalian," kata Gnalfork. "Kalian harus membantu pasukan ekspedisi G-III. Tujuan ekspedisi kali ini adalah untuk membasmi Golru-golru liar di luar sana dan mencoba untuk menemukan bunker kalian dulu. Di bunker kalian banyak zombie bukan?"

"Ya!" teriak Seon.

"Perlengkapan perang kalian akan disiapkan di ruang tunggu. Jika kalian tidak suka, mungkin kalian boleh memilih sendiri di market area. Ekspedisi dimulai minggu depan, jadi bersiaplah!"

"Siap!" teriak kami.

"Kalian boleh pergi."

***

Castle Above UsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora