Bab 20

36 0 0
                                    

I'm falling in love the way he thought..

○○○

Cate POV

Sejauh 1,610 batu ku terbang meninggalkan kota big apple. Untuk 36 jam akan datang, atau mungkin 48 jam akan datang sekalipun ,aku tidak tahu keberadaanku selepas ini, pria itu tadi dengan baik hatinya membayarkan mug coffee sebagai ole-ole ku nanti. Sebenarnya aku masih bisa bayar segituan harganya juga aku masih mampu. Malah dia bilang dia mampu beli gedung. Yeahh!! Tipe orang kaya biasa ngomong apa saja. Dia bilang jangan repot-repot, "Please enjoy our Vacation trip" katanya.

Hatiku mengumpat kesal, apa ya di pikiran orang kaya kayak dia, ngak pernah pikir ah, orang biasa seperti aku harus berjuang mencari mata pencarian, aku bertanggungjawab untuk diriku sendiri sepenuhnya selama ini.

Sepuluh tahun lalu, aku juga punya keluarga kecil, punya ayah,ibu dan adik lelaki. Namun tuhan meminjamkan padaku hanya sekejap. Dalam sekelip mata aku kehilangan mereka, kehilangan yang tidak akan pernah terganti sampai kapan pun, kemalangan ngeri itu telah meragut nyawa mereka sekaligus. Mereka dalam perjalanan berbelanja. Ketika itu aku masih di sekolahan. Besarnya dugaan dan trauma yang ku tantangi bermula pada saat itu. Umurku sangat mentah, usia yang belum ranum dalam selok belok kehidupan.

Namun aku tidak mahu mengalah dalam hidup begitu sahaja, sesungguhnya perancangan tuhan itu pasti indah di penghujungnya. Terima kasih Tuhan, Kau sentiasa menghadirkan pelbagai manusia yang memberikan impak baik ke dalam hidupku. Adakah pria ini sebagian daripada rencana Tuhan kepadaku?

Pria tampan itu sempurna, berbudi bahasa dan punya sense of humor juga. Namun kadangkala aku harus siap sedar diri, kerna berangan memiliki pria sekaya dia MUNGKIN hampir tiada dalam kamus hidupku.

Bandar ini mungkin sedikit asing bagiku pada mulanya, namun hatiku perlahan-lahan mula jatuh cinta pada suasana tropika ini.

Terima kasih Tuan , akan ku usahakan menikmati kesempatan ini sebaiknya. Aku tidak tahu kapan lagi aku akan kembali.

●●●

Damian POV

aku memerhati setial gerak gerinya. Dari cara dia berjalan dan duduk.
Dia mengenakan Short Pants abu-abu dan t shirt putih. Sepatunya pula Converse biru.

Dia seperti burung merpati, walaupun kelihatan jinak tapi sukar untuk di tangkap. Senang untuk didekati namun sifat proaktif kadang sedikit menyebalkan. Namun aku harus tahu tipe gadis seperti ini memang sukar di temui di New york.

Setelah mengajaknya berkeliling di sekitar bandar Rincon ini, membeli sedikit ole-ole di gift butik Uncharted Studio, aku memberikannya kejutan dengan hadiah sepasang swimwear yang ada dalam beg tote berimej Puerto Rico.

Wajahnya sangat terkejut dan hampir saja menolak pemberianku, namun ku ancam dia menyakinkan dia perlukan persalinan itu kelak.

Aku mengajaknya singgah makan tengahari di sekitar pantai Rincon. Mujur sahaja dia ngak cerewet soal makan. Dia hanya mengikuti apa saja yang aku usulkan.

Kami mendapatkan syor restoran itu untuk mencuba Asopao. Asopao - sup yang diperbuat daripada beras,kerang-kerangan laut,ayam serta pelbagai bahan lain merupakan salah satu makanan terkenal. Ciri masakan lokal di sini unik dan khas kerana mempunyai pengaruh dari spanish dan juga amerika latin.

Saat makan keadaan di antara kami tidak lagi kekok. Keadaan semakin membaik, Aku perlahan memulakan bicara santai tentang kepulauan Puerto Rico serta tentang hal-hal semasa.

Aku senang menatap senyumannya lagi. Perasaan ingin memiliki gadis ini datang, Aku menahan diri ketika melihat bibir mungil itu. Ya! bibir yang berperasa coklat.

Kami tertawa kecil bersama di kala merasa makanan lokal yang baru pertama kami pesan, mungkin masih terasa asing di tekak kami yang pertama kali mencicipnya. Usai makan dia bertanyakan apakah arah lanjutan trip ini, aku hanya tersenyum. Aku membiarkan dia terus tertanya-tanya. Aku lucu mendengar dia bergumam sendiri. Mungkin saja mengumpatku.

Brian ku telah hubungi di San Juan dan memberitahu lokasiku akan menginap malam ini. Dia bakal menyusul nanti malam dan mungkin sahaja bersama rakan barunya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
YOUR ARE MY CAFFEINE- I Need You Inside MeWhere stories live. Discover now