bab 29

28 1 0
                                    


Dua jam merupakan masa yang cukup panjang, mujur semalam damian sudah mendapatkan rehat yang secukupnya, bentar juga tahap kesihatannya belum membaik.
Ternyata pemilik mata bundar punya aura yang menggetarkan hatinya, demi si perawan, dia bisa seteguh karang bertahan hanya untuk seorang perawan asing yang cukup manis di matanya. Panorama hijau  terhidang di sepanjang susur jalanan  berlatar gunung merembeskan udara yang nyaman.

Cate... wajah itu cukup indah bergeming di pancar sinaran mentari. Senyumannya cukup sempurna.

Jelas dapat ditebak,apa saja yang berkait kopi pasti menyenangkan dirinya..Seolahnya dia lupa damian bukanlah siapa-siapa dari kota new york.

Cate bersiul kecil. Damian tersenyum melihat telatahnya, pantas dia mengarah ke pintu serta membuka pintu mobil buat cate. Cate mencubit lengannya dan seraya berkata, "katakan semua ini sebuah mimpi...."

Cate memejamkan matanya, dan perlahan membuka kelopak matanya semula..aduh sakit!

Bibir damian yang tumbuh kumis tipis tersungging kecil, dia menepuk lengan cate perlahan.

"...masa kamu jalan pake tutup mata apa cate?.."

Cate mencebik bibirnya ke atas. Jelingannya sedikit mengoda.

"..yuk ayuh jalannya.."

Hacienda San Pedro merupakan  sebuah pusat kopi, contoh terbaik kepada pencinta kopi, slogannya dari ladang terus ke cawan. Bermakna ia daripada biji kopi mentah sehingga di proses menjadi secangkir kopi.
Mereka memiliki perkebunan dan pabrik kopi di pergunungan Jayuya, bersamanya ada tiga buah rumah kopi yang melengkapi latarnya. Dua lainnya adalah di Hato Rey dan Miramar, tapi satu di Santurce tetap lokal favorit kepada sang pencinta kopi.

Hari masih pagi benar, hujung rumput juga masih basah.

YOUR ARE MY CAFFEINE- I Need You Inside MeWhere stories live. Discover now