19 || KAPSUL HITAM

526 78 6
                                    

Good morniiinnggg awesome guys and gals! XD

I hope you have a great day! Tinggal sehari lagi dan yay, weekend! Semangat!

Thanks buat semua reads, vote, dan comment, I appreciate all of it. Kalau kalian punya waktu, tolong share / rekomendasikan cerita ini ke kerabat / keluarga yang suka baca, ya. Semakin banyak yang tahu "Road Trip!" di luar sana, semoga semakin banyak yang ingin melakukan perubahan ^^

 Semakin banyak yang tahu "Road Trip!" di luar sana, semoga semakin banyak yang ingin melakukan perubahan ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Friendship is delicate as a glass, once broken it can be fixed.

But there will always be cracks.

- Waqar Ahmed -


Dia tidak berada di sauna, jadi kenapa semua pengap?

Aurora membuka mata, merasa jijik dengan kelembapan pada kulitnya yang kini lengket. Semua terasa berlebihan, bahkan cahaya yang ada di sekelilingnya terlalu tajam. Dengan mata menyipit dan masih linglung, dia menatap sekeliling dan mencoba mencari jawaban tentang kenapa tubuhnya bermandikan keringat?

Ah benar, si van hitam... Dia hampir lupa kalau dia ada di sini.

Dia hampir melupakan banyak hal semenjak berkali-kali ditenggelamkan di Parangtritis. Sungguh mempri traumatis.. Akan butuh waktu sampai Rora pulih benar, tapi tidak apa-apa, karena ia tangguh. Gadis tersebut sudah berniat kalau rasa takut pada Ronggo ataupun laut tidak akan pernah menguasai dirinya.

"Pagi," Kandar yang menyadari posisinya dari kaca spion langsung tersenyum dan menyapa. "Bakpia?" Rora tidak menyukai cara Kandar memperlakukannya sekarang, seakan dia terbuat dari gelas kaca dan bisa pecah kapan saja.

Semalam, mereka menepi dan mengubah tempat di belakang menjadi ruang makan mini. Masakan Mbok Ratmi begitu enak sampai-sampai mood kedua remaja sedikit terangkat. Untuk pertama kalinya, Rora membiarkan dirinya makan begitu lahap. Tapi semuanya menjadi hambar saat Kandar mulai meminta maaf soal Ronggo, dan menawarkan untuk mengecek apakah ada cidera lain di tubuh Rora. Gadis itu menolak, tahu dimana semua letak memarnya, dan yakin benar kalau tidak ada apapun yang patah. Selain itu, Rora tidak suka dikasihani. Satu-satunya yang dia minta adalah meminjam jaket milik Kandar, karena entah kenapa dia merasa begitu kedinginan. Dan setelah itu, yang ia lakukan hanyalah tidur, terjaga sebentar, makan, dan tidur lagi.

Harus diakui, si ratu dingin merasa agak bersalah pada sang debaran hati SMA 1 yang harus menyetir sendiri. Malam, pagi, siang.. Wajar kalau Rora merasa lelah, dia menggunakan semua energi untuk lolos dari maut, tapi tetap saja dia mengkhawatirkan Kandar.

Kenapa gue harus khawatir? Mau dia sama Ronggo hubungannya kakak adik, tetep gara-gara dia gue hampir celaka.. Biar 'aja dia ngerasain capek juga, toh nggak sampai ada yang megangin dan maksa nenggelemin dia ke laut. Lagi-lagi, pikiran buruk yang dipenuhi oleh amarah dan dengki menyerang benak Rora. Dia menggeleng pada sekotak bakpia yang Kandar julurkan dan memanjat ke kursi depan.

ROAD TRIP! (COMPLETE)Where stories live. Discover now