36 || BE THE LIGHT

465 71 11
                                    

Only after the last tree has been cut down. Only after the last river has been poisoned.

Only after the last fish has been caught,

only then will you find that money cannot be eaten.

- Cree Prophecy -


Rora tidak tahu apa yang menyebabkan Kandar pulih, namun apapun yang memecah kondisi kerasukan pemuda tersebut, dia berterima kasih. Si bintang emas hanya perlu melambai dan berpose (sesuatu yang akan membuatnya ditendang kalau dia berani melakukannya di depan si cabe rawit) untuk kembali memenangkan hati angkatannya, seperti sang idola sekolah seharusnya.

Si juara kelas bertepuk tangan dan tersenyum saat cowok itu mengambil tempatnya di podium, membuat wajah Baslung yang berada di sebelahnya semakin masam.

"Maaf, tadi sempet demam panggung sedikit," Iskandar mengaku dengan rendah hati, mengundang tawa dari kerumunan. Damn.. Rora merasa berdebar-debar saat cowok itu menggunakan suara rendah dan dewasanya. Sudah beberapa kali dia melihat sisi ini dari Kandar, tapi rasanya dia tidak akan pernah terbiasa. Bagaimana cowok yang biasanya kekanak-kanakan dan polos ini berubah menjadi dewasa dan karismatik, adalah hal yang selalu mencenggangkan.

"Selamat siang, Kepala Sekolah dan guru-guru yang saya hormati, staf-staf dan hadirin yang bersedia hadir yang saya hargai, dan teman-teman yang saya sayangi," sapa si golden boy sambil melirik grup yang ia sebutkan satu persatu.

"Pertama-tama, saya ingin berterima kasih pada kesempatan hebat yang nyaris saya lewatkan ini, dan sebelum saya mulai, saya—juga mewakili Aurora—hanya ingin meminta maaf pada semuanya karena telah menghilang secara tiba-tiba, dan membuat beberapa dari hadirin sekalian khawatir setengah mati." Terdengar tawa sopan dari bangku penonton akan permohonan maaf dari Kandar yang santai tapi bersungguh-sungguh. "Kami sadar betapa tidak bertanggung jawabnya hal tersebut, dan betapa acuh dan tidak tahu malunya kami. Saya sadar kalau sekarang pasti banyak rumor tidak jelas yang beredar, dan sebelum semuanya tambah parah, saya ingin mengklarifikasi sekarang juga bahwa selama kami menghilang; tidak ada perbuatan senonoh, tindak kriminal, maupun asusila yang dilakukan. Kami kebetulan bertemu di awal perjalanan, memutuskan untuk road trip bersama—demi mencari jati diri, menghindari kenyataan untuk sesaat, dan pada akhirnya, menjadi teman baik."

Oke, good, pikir Rora saat kebanyakan orang yang datang bertepuk tangan dengan ringan, beberapa manggut-manggut, menerima penjelasan dan senyuman Kandar. Si caramel yum yum telah membersihkan nama baik mereka berdua, apakah orang seperti grup di koridor sebelumnya mau percaya atau tidak, itu berada di luar kendali Rora.

"Tidak ada pembenaran dari tindakan kami, tidak ada alasan, dan saya bisa bilang ini seyakin-yakinnya pada kalian kalau kami berdua bukanlah contoh yang baik—" Siswa seangkatan yang mengenal baik idola sekolah mereka reflek terkekeh, tersentuh oleh humor dari teman mereka dan tahu pasti kalau Iskandar memang sering melakukan hal yang aneh-aneh.

"Namun, apa yang kami lewati membuat cerita yang menarik. Dan saya rasa saya harus membagi ini pada semua yang hadir, terutama pada teman-teman dan pada kesempatan ini, di mana saya diharapkan untuk menginspirasi kita semua—semoga saja target tersebut bisa diraih—" kali ini, lebih banyak orang tertawa sampai-sampai Rora merasa tidak nyaman. Bagaimana bisa si golden boy dengan gampangnya menghipnotis hadirin? Kalau saja ini orang lain yang seumuran dan melakukan apa yang mereka lakukan, Rora ragu siapapun orang tersebut akan lolos atau diterima kembali dengan mudahnya. "Saya berharap kami dimaafkan dan kalaupun tidak, semoga apa yang akan teman-teman dengar setelah ini, bisa menebus semuanya."

ROAD TRIP! (COMPLETE)Where stories live. Discover now