34 || HARI TERAKHIR DI SEKOLAH

455 49 4
                                    

Fitting is unnecessary. Embrace who you are. You will go through rough times in highschool, but always stay strong, and never deny yourself!

- Neon Hitch -



SMA 1 nampak berbeda siang hari itu. Fairy lights menjuntai dari dahan-dahan pohon yang tinggi, mengitari sekeliling bangunan, dan menghiasi jalan setapak, lengkap dengan lentera mason jar yang memberi kesan rustic, dan dekorasi dari ranting kering berwarna pucat. Alih-alih bergegas pulang seperti biasanya, semakin banyak remaja yang berdatangan dan memenuhi bagian depan sekolah, berpelukan erat dengan teman-teman mereka, dan bergantian menguasai backdrop cantik yang sudah disiapkan oleh tim kreatif. Semuanya berdandan dengan kece, untuk sekali ini tidak ada guru yang melarang mereka untuk berpakaian seekspresif mungkin. Di lapangan bagian dalam, musik yang bersemangat mulai menggema.

SMA 1 sudah siap untuk perpisahan tahun ini.

Langit yang kelabu tidak memadamkan semangat siswa di sekolah tersebut, alih-alih semuanya cocok dengan tema dan kontras di sekitar mereka. Hanya ada satu yang kurang, si bintang emas angkatan, Iskandar Syahreza yang dilaporkan hilang dari sebulan lalu. Banyak yang sedih dan merasa kehilangan dari raibnya pemuda tersebut, teman-teman dekatnya sangat khawatir, dan banyak spekulasi beredar mengenai kabar terbaru dari si debaran hati sekolah.

Para guru mengatakan kalau dia telah ditemukan dan akan tetap mewakili angkatan mereka dalam memberi pidato terakhir. Tapi banyak remaja yang skeptis dengan hal tersebut, sebagian karena Baslung yang bersikeras kalau kabar tersebut seluruhnya hoax, dan karena belum ada pernyataan resmi dari keluarga Iskandar maupun pihak berwajib.

Bagi beberapa yang masih percaya kalau berita tersebut benar, harapan mereka sirna karena sebentar lagi rangkaian acara akan dimulai dan batang hidung cowok berkulit sawo matang itu belum kelihatan.

Yah.. setidaknya sampai dua puluh menit sebelum semuanya dimulai.

Limo mewah berhenti sedikit jauh dari pintu gerbang utama, di bagian samping sekolah. Banyak orang pasti melewatkannya kalau saja limo itu sendiri bukan sebuah show stopper untuk mereka semua.

"Ini mata gue yang seliwer.. apa itu Iskandar Syahreza?"

"Eh, disebelahnya Aurora bukan sih?"

Oh iya, ada satu murid lagi yang menghilang dari angkatan mereka—tapi gadis itu tidak begitu penting karena kepribadiannya yang buruk, bahkan meski ia meraih prestasi paling tinggi di SMA 1. Tidak ada yang begitu peduli padanya, kecuali satu, dua orang.

Salah satunya adalah cowok berambut pink yang menyeringai sinis dan berbisik, "Akhirnya dateng juga." Tidak mungkin dia tidak mengenali sorot mata angkuh dan pembawaan penuh percaya diri dari gadis tersebut, kedok yang selalu ia pakai di depan umum. Kenapa si rambut pink bisa tahu? Karena mereka berdua mengenakan perisai yang sama untuk menghadapi dunia ini. Dia hanya bisa berharap, kalau gadis itu akhirnya menemukan sedikit kebahagiaan seperti dirinya.

Di sekitar pemuda yang sakit-sakitan tersebut, murid lainnya semakin heboh berbincang.

"Nggak mungkin, ah!"

"Tapi mereka dateng sama Kenzo, tuh! Beneran Aurora?"

Iskandar Syahreza, yang mendapati kalau kehadiran mereka sudah disadari oleh orang lain, langsung melambai pada kerumunan yang sibuk menunjuk-nunjuk rombongannya. Rora menggerutu saat pekik antusias memekakkan telinganya, sementara Kenzo hanya tertawa dan ikut melambai. Teman mereka berdua benar-benar cocok menjadi figur umum, selebriti dimanapun dia nemplok.

ROAD TRIP! (COMPLETE)Where stories live. Discover now