Satu.

224K 13.2K 469
                                    

"Please deh! Gue juga gak bakal mau nikah sama lo kalo bukan karena paksaan!"
-Deandra Anggita

🌻🌻🌻

"Demi apapun?! Lo serius?!" Maya berteriak kencang ketika mendengar pernyataan dari Deandra.

"Ssstt! Pelan-pelan kek! Ini cafe dongo. Lo kira ini cafe punya lo?"

"Lagian, De. Lo tuh masih 18 tahun. Baru lulus SMA dan lo baru aja selesai ospek! Udah main nikah aja!"

"Paksaan, May. Papa gue janjiin bakal ngalihin perusahaannya ke gue. Kan lo tau mimpi gue jadi apa? Jadi wanita karir yang sukses!"

Maya menghela nafas. "Nggak gitu juga kali, De. Lo kan bisa usaha."

"Iyasih, tapi gue pengen instan aja deh. Gak pa-pa."

"Jadi, lo siap?"

Deandra menatap piring berisi cake redvelvet yang sudah tinggal setengah itu. "Siap gak siap gue juga harus siap lah, May."

Maya memegang tangan Deandra. "Apapun itu, gue tetep dukung lo kok, De."

"Makasih ya, May. Lo emang sahabat paling baik gueee.." Deandra beranjak dari kursinya dan langsung memeluk Maya erat.

"Udah-udah ah mellownya. Cerita sama gue, laki lo kayak gimana?"

Deandra melepas pelukkannya lalu kembali ke kursinya. "Namanya Nantha. Anantha Rizky Romazy. Dia calon penerus perusahaan Romazy Holding Inc. di Bali."

Maya membelalakan matanya. "GILA LO?! Romazy Holding Inc.?! Itu perusahaan gede banget anjir! Tajir dong calon laki lo?"

Deandra mengangguk. "Bisa kenyang gue makan uangnya. Hahahahahah.."

"Apaan dah lo, De. Matre ih."

"Yeu, cewek matre tuh nggak salah. Yang salah itu cowoknya yang nggak mampu."

"Oke, terus, ganteng gak?"

"Gue nggak tau, May. Katanya sih dia mau kesini.." Deandra melirik jamnya. "10 menit lagi."

"WHAT?!"

"Apaan sih lo?"

"Kesini?"

Deandra mengangguk.

"Ngapain?"

"Ya ketemuan lah bego. Ngomongin perjanjian pernikahan. Ntar abis nikah, gue mau bikin perjanjian sama dia."

"Ribet lo. Cieee.. Mau ketemuan sama calon suami.." Maya mencolek dagu Deandra genit. Deandra menepisnya.

"Biasain aja kali. Lo ini mah!"

Dentingan suara bell di pintu berbunyi. Menandakan ada orang yang baru datang masuk ke dalam cafe.

"Deandra Anggita?"

Yang dipanggil menoleh. Maya menganga. Ditatapnya cowok berpenampilan memakai jas kantoran, dengan kemeja abu-abu dan dasi hitam yang bertengger di dadanya. Tak lupa kacamata hitamnya yang masih bertengger di matanya. Rambutnya yang sedikit berwarna coklat, di pertegas dengan pomade yang membuat kening putihnya terpampang jelas.

"Iya, gue Deandra." Deandra berdiri, mencari meja untuk dirinya dan 'calon suaminya' ini. Meninggalkan Maya yang masih tercengang.

Cowok ini menarik kursi lalu duduk di depan Deandra dengan gaya angkuhnya. Deandra berdecih.

"Oke, kenalin, nama gue Anantha--"

"Anantha Rizky Romazy. Gue udah tau dari Papa." Jawab Deandra cuek.

"Oke. Lo mau ngomong apa sama gue? Cepet gue banyak kerjaan di kantor." Nantha mengecek iPhone nya. Hanya sekedar melihat email dari kantornya.

"Gue mau ngomongin perjanjian pas kita udah nikah nanti."

"Ya, silahkan."

"Oke, pertama, nanti kita gak boleh sekamar. Lo harus sediain kamar buat gue nanti."

"Udah."

"Kedua. Jangan sama sekali lo campurin urusan gue."

"Ogah gue mah. Gak guna."

Deandra memutar bola matanya. "Ketiga. Lo gak boleh nyentuh gue. Gue belum siap kehilangan keperawanan gue."

"Gak sudi gue. Gak sempet buat gituan. Gue sibuk kerja."

"Is lo tuh!"

Nantha berdiri. "Udah selesai kan? Gue pergi. Sampai ketemu besok di butik ya, 'calon istriku'." Ucap Nantha sambil menekan kata 'calon istriku' pada Deandra. Sementara, Deandra hanya menahan amarahnya.

Setelah Nantha hilang dari hadapannya, Maya menghampiri Deandra sambil tersenyum geli.

"Gila, De! Laki lo ganteng banget!"

"Ganteng apanya? Biasa aja."

"Lo buta atau gimana sih? Idaman banget itu!"

"Dia itu workaholic! Kerja mulu, gimana mau jadi idaman."

"Ya kan calon masa depan yang baik, De. Hidup lo terjamin ntar."

"Auk ah. Udah yuk, temenin gue shopping terakhir. Bisa-bisa pas nikah, duit gue diambil alih sama tuh om-om."

"Om-om? Gila umurnya masih muda kali."

"21 tahun cuy. Ya lebih tua dia lah dari pada gue."

"Bangke lo. Itu masih muda udah jadi calon pewaris perusahaan segede gitu. Gilaaa!"

"Udah ah, May! Jangan bahas dia lagi. Ayo temenin gue shopping!"

"Yaudah, ayo. Pas nikahan undang gue ya!"

"Ish! Lo tuh!"

"Hahahahahah.."

☘☘☘

Hai! Ini story keberapa ya? Mungkin yang aku post baru pertama😂 soalnya di memo story ku banyak bangett.. Mau publish, tp ragu. Gatau knp story ini udah srek aja pengen di publish😅

Bantu vote ya kalo mau lanjut :)

My Destiny✔️ (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now