Limabelas.

139K 9.6K 84
                                    

"Diam bukan berarti gue nggak sakit hati. Justru dengan diam itu bisa buat gue ngerasain perasaan sakit itu, sendirian."
-Deandra Anggita.

🌻🌻🌻

Deandra sampai di rumah dengan perasaan capek. Duduk di sofa, menyenderkan badannya dan memejamkan matanya sebentar. Menemani Maya berbelanja memang butuh tenaga banyak. Belum lagi jika gadis itu melihat banyak diskon baju di mall, huh.

Sore ini, niatnya Deandra akan membuat tugas dari dosennya. Tetapi dia urungkan karena rasa malas yang merajalela. Rasanya ia ingin seharian tidur atau makan sambil menonton film kesukaannya.

Deandra beranjak sambil menenteng tas ranselnya menuju dapur untuk mengambil segelas air lalu berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan ganti baju. Deandra membawa laptopnya menuju ruang tengah, menyalakannya dan mencari file nya yang penuh dengan drama korea. Deandra beranjak untuk mengambil cemilan dan yogurt kesukaannya. Membawanya ke meja di ruang tengah dan memakannya. Matanya menatap ke layar laptop dengan serius.

Sudah dua jam dia menonton drama korea di laptopnya. Ia melirik jam di dinding, sudah jam 8 malam, dan Nantha belum pulang. Gadis ini merindukan suaminya. Deandra menghela nafasnya dan kembali menonton filmnya.

Terdengar bunyi beep tanda kunci pintu terbuka. Ia yakin, itu pasti suaminya. Ah, Deandra tersenyum semangat dan berlari menuju pintu masuk dan berhambur ke pelukkan Nantha. Nantha mengernyit bingung.

"Lo kenapa, De?"

Nantha hanya merasakan gelengan kepala Deandra di dadanya. Nantha tersenyum hangat dan membalas pelukkan gadis itu erat. "Istri gue kangen, hm?"

Deandra mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Nantha. Menyembunyikan pipi merahnya karena merasa malu. Nantha merangkulnya untuk berjalan menuju ruang tengah. Nantha mengernyit ketika melihat laptop dan mangkuk berisi cemilan. Pasti Deandra, gumamnya.

"Lo abis nonton apa?" Nantha berjalan ke sofa dan duduk disana. Menatap laptop Deandra yang masih menyala dan memainkan filmnya. "Drama korea? Sejak kapan lo suka nonton beginian? Biasanya juga film bunuh-bunuhan gitu."

Deandra menghampiri Nantha yang kesulitan melepas dasinya itu. Menarik ujung dasi Nantha supaya lelaki itu menghadap ke arahnya. Deandra dengan cekatan melepas simpul dasi milik Nantha.

"Nggak tau. Suka aja gitu liat oppa-oppa ganteng." Deandra menyenderkan badannya dan mengambil mangkuk cemilannya. Memakannya sambil menatap filmnya lagi.

"Mainnya sama opa-opa ya? Selera lo rendah banget sih. Syukur lo dikasih suami ganteng kayak gue." Nantha ikut menyenderkan badannya, merangkul Deandra dan membawanya ke pelukkannya.

"Menurut lo opa-opa kakek-kakek gitu? Dongo ih. Oppa itu sebutan buat cowok ganteng di korea."

Nantha menunduk, menatap wajah serius Deandra yang tengah menonton adegan dimana sang lelaki menyelamatkan gadisnya yang tengah disandera oleh musuhnya. Serius sekali sampai cemilan yang dimakannya terjatuh dari mulutnya. Nantha terkekeh geli.

"Gue mandi dulu ya." Nantha mengusap lembut rambut Deandra. Deandra hanya mengangguk dan menatap kepergian suaminya itu. Sejenak Deandra berpikir, apakah suaminya itu sudah makan? Ah, pasti belum. Deandra beranjak menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.

My Destiny✔️ (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now