Empat.

250K 13.5K 207
                                    

"Inget, ini cuma pura-pura. Jangan sampai pura-pura ini malah jadi beneran."
-Deandra Anggita.

🌻🌻🌻

Deandra bangun sambil meregangkan otot-ototnya. Haahh.. Nyenyak sekali tidur tadi malam. Menoleh ke samping, Deandra melihat seorang pria masih tertidur pulas. Deandra membulatkan matanya. Jadi dia tidur seranjang?

Menutup mulutnya, Deandra masih setia menatap Nantha tanpa kedip. Deandra melihat mata itu mulai sedikit terbuka.

"Mimpi mak lampir gue ternyata jadi kenyataan." Nantha bergumam, masih dengan mata terpejam. "Mak lampirnya ada disamping gue ternyata. Jelek banget aslinya."

Deandra memukul lengan Nantha dengan tangannya, membuat pria itu kini terbangun sambil mengusap lengannya.

"Apa-apaan lo manggil gue mak lampir? Mimpi lo terlalu aneh." Deandra bangun sambil mencepol rambutnya asal.

"Iya, dan lo adalah mak lampirnya." Jawab Nantha sengit.

Deandra mendengus sebal lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi hanya untuk membasuh muka dan gosok gigi. Setelah selesai, Deandra keluar dari kamar mandi lalu melihat Nantha yang sibuk lagi dengan iPhone dan berkas kantor di tangannya. Huh, suaminya ini..

"Makan dulu, Nant. Jangan langsung sibuk gitu. Gue pesenin sarapan ya?"

"Hmm."

Deandra mengambil telepon yang berada di atas nakas. Menelpon sang receptionist untuk memesan sarapan ke kamarnya. 20 menit kemudian, terdengar bell pintu berbunyi. Deandra membukanya lalu mendorong sebuah trolly berisi berbagai macam sarapan.

"Nant, sini. Makan dulu."

"Iya, bentar. Nanggung ini."

Deandra menghela nafasnya. Beranjak dari meja makan, Deandra menghampiri Nantha yang masih sibuk mengetik sesuatu di iPhone nya. Deandra merampas iPhone nya dan berkas yang ada di pangkuannya.

"Makan. Lo juga butuh asupan. Jangan mentok sama kertas dan benda itu mulu."

"Bawel lo ya. Iya nih gue mau makan!"

Deandra tersenyum kemenangan. Mengikuti langkah Nantha menuju meja makan, lalu mengambil kursi didepan Nantha. Mereka pun memakan sarapannya dengan tenang.

***

"Nanti gue jemput jam berapa?"

Mobil Nantha berhenti di depan kampus Deandra. Ya, mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka masing-masing. Siang nanti, mereka akan pindah ke rumah baru mereka.

"Jam 2. Disini aja jemput. Gue tunggu."

"Oke."

Mobil Range Rover Nantha menghilang dari hadapan Deandra. Deandra melangkah masuk ke kampusnya lalu menuju kafetaria yang sedari tadi Maya sudah menunggunya disana.

"Hai, May!" Maya yang sedari tadi bermain ponselnya, tiba-tiba terkejut dengan suara cempreng Deandra.

"Hai. Gimana?"

My Destiny✔️ (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang