6 - The Undertaker

3.8K 562 122
                                    

DERING telepon pecah di tengah malam, merambati udara kosong hingga mencapai telinga pemiliknya yang sedang bersiap untuk tidur. Sambil sedikit menggerutu, Hannes berjalan ke arah telepon itu dan mengangkatnya setengah hati, "Kediaman Leeds di sini. Ada apa?"

"Kau lambat sekali, Hannes! Tahukah kau sudah berapa lama aku menunggumu?"

Mengetahui identitas si penelepon hanya menambah kekesalan Hannes di malam itu. "Ah." Ia berdeham, memastikan agar suaranya tak ikut meninggi. "Sebenarnya aku baru dapat kabar kira-kira sehari lalu. Kau tahu aku tidak mungkin ke sana sekarang juga, 'kan?"

"Kalian manusia memang berotak lambat."

"Ya, ya. Terserah apa kata mulut abadimu. Sampai jumpa dua malam lagi."

"Dua malam?! Kau gila atau tidak waras? Aku tidak mau—"

Sambungan segera diputus secara sepihak oleh Hannes begitu pula dengan kabel telepon yang tersambung di stop kontak. Ia paham mengapa si penelepon memaksanya buru-buru, tetapi saat ini dua anak didiknya tidak sedang dalam kondisi terbaik. Latihan hari ini tidak berjalan mulus dan ia butuh beberapa waktu lagi untuk meningkatkan kemampuan mereka. Di sisi lain, penelepon itu tidak berbohong ketika mengatakan kalau masalahnya betul-betul genting dan harus lekas dituntaskan. Nenek Mirossa bahkan dengan sukarela mengubah kembali susunan misi Astron dan Alyster karena permasalahan ini turut dicantumkan ke dalamnya.

Hannes harap ia masih belum terlambat.

(-)

Beberapa jam sebelumnya ...

Baru pertama kali Hannes merasa sesi latihan hari ini berjalan dengan agak ganjil. Kedua tampang anak didiknya seperti mayat hidup yang dipaksa berperang. Apa-apaan cara Astron mengayunkan pisau itu? Hewan buruan bakal mentertawakannya jika mereka melihat gerakan asal Astron yang tampak ogah-ogahan. Sama halnya dengan Alyster yang gerakannya kini lebih mirip petarung kekurangan vitamin.

"Baiklah. Latihannya cukup sampai di sini," ujar Hannes. "Sekarang kita evaluasi perkembangan kalian."

Hanya perasannya saja atau langkah Astron dan Alyster sengaja diperlambat? Mereka bahkan tidak mengobrol atau saling melempar ejekan, yang tentu saja aneh di mata Hannes. Ia ingat betul pesan Leighla kepadanya: "Jika si kembar tidak berulah, maka kau harus yakin di situ ada masalah!"

Diamatinya tingkah si kembar Leeds lamat-lamat. Dari cara jalan mereka yang berjauhan dan seolah enggan menyadari kehadiran satu sama lain, Hannes berasumsi kalau mereka tengah bertengkar. Secara umum, itu adalah hal biasa; setiap kakak beradik pasti pernah mengalaminya. Namun, pertengkaran secara umum di kamus Astron dan Alyster adalah pertengkaran yang melibatkan adu mulut serta senggol menyenggol ringan (yang terkadang berujung gulat dadakan). Saat ini Hannes tidak melihat itu semua. Astron dan Alyster Leeds di hadapannya jelas merupakan pribadi yang sama sekali asing.

Dia memutuskan untuk membuka topik ini sebelum melakukan evaluasi. "Ada apa dengan kalian berdua?" tanyanya lembut. "Bertengkar?"

Kedua sudut bibir Astron dipaksa terangkat sedangkan Alyster lebih tertarik memandang rerumputan di bawah kakinya. "Tidak ada apa-apa." Mereka berdua menjawab berbarengan.

"Performa kalian buruk sekali hari ini."

"Kami ... "Astron menggantung kata-katanya. "Kami hanya lelah. Kelasku mengadakan dua ujian hari ini. Kalau Alyster ... "

Jeda sejenak sebelum Alyster menyambung, "Aku ada tes fisik tadi ketika pelajaran olahraga. Sepertinya aku agak terlalu bersemangat." Ia tersenyum sekilas.

Drop Dead BeautifulKde žijí příběhy. Začni objevovat