13 - Noon Birds

4.8K 508 196
                                    

UNTUK mencapai kastil tempat Vyrome dan keluarga drakulanya tinggal, yakni di Transylvania, Rumania, Astron dan Alyster mesti menggunakan jalan pintas kecuali mereka ingin menghabiskan uang jajan demi membeli tiket pesawat.

Tentu saja, Alyster memilih opsi pertama. Ia mau perjalanan ini dilaksanakan secepat dan semurah mungkin. Kalau bisa tidak pakai uang sama sekali. Biar sekalian liburan, maksudnya.

Syukurlah Paman Hannes telah menemukan cara cepat dan efisien untuk mencapai Eropa Tengah tanpa uang sepeser pun.

"Cara khas keluarga Leeds Pennsylvania yang diterapkan turun temurun dari nenek moyang satu ke nenek moyang lainnya." Begitu menurut Paman Hannes. "Cukup sering digunakan dalam Tradisi Tiga Belas Misi ketika peserta butuh perjalanan lintas negara bahkan benua, sama seperti kalian."

Kedua mata Alyster berkilat-kilat mendengar tawaran menggiurkan itu. Di sampingnya, Astron kelihatan bersemangat, siap melaksanakan misi di luar negeri sekaligus liburan jika mereka berhasil pulang hidup-hidup dari kastil drakula. Sebagai upah, Vyrome mungkin bisa dipertimbangkan untuk menjadi pemandu tur mereka.

Dari kepala, tangan Paman Hannes beralih mengusap dagu. Bimbang melihat keantusiasan Si Kembar yang tak diduganya bakal sebesar ini. "Aku peringatkan: caranya bakal sulit. Kalian masih bisa memilih naik pesawat kapan saja—"

"Tidak." Astron dan Alyster menjawab serempak. Enak saja kocek mereka harus menderita. Kalau ada yang cepat, efisien, dan gratis, kenapa harus ragu? Pilihan mereka sudah mantap meski belum mengetahui secara pasti sesulit apa cara tersebut sampai-sampai Paman Hannes malah menyarankan naik pesawat.

"Kalian yakin?" Dahi Paman Hannes berkerut khawatir. "Cara ini melibatkan tanah kotor, terowongan gelap, dan segerombol arwah pengganggu ... aku tidak bisa menjelaskan segalanya. Masih ada yang lebih buruk."

"Yah, keluarga kita menghadapi yang semacam itu hampir tiap hari. Apa bedanya?" Alyster melirik Astron, meminta dukungan.

Sang kakak menyambut dengan senang hati. "Tidak ada salahnya berlatih sedikit untuk ... " Ia mencari kata yang tepat. "Untuk ... masa depan?"

Nasib sial. Astron tak semata-mata mengucapkan hal itu karena ia rela berkecimpung lebih lama di dunia gaib atas nama keluarga besarnya yang aneh-tapi-rupawan. Sesungguhnya, Astron paham betul mengapa sepupu-sepupunya tidak datang ke malam pemilihan peserta tradisi.

Sebuah peraturan tak tertulis menyatakan bahwa anak-anak Leeds Pennsylvania wajib melanjutkan bisnis paranormal keluarga minimal lima tahun setelah menyelesaikan pendidikan. Astron dan Alyster barangkali akan membantu salah satu paman atau bibinya mengingat mereka tak punya orangtua, atau kemungkinan terparah—membangun bisnis sendiri.

Kedengaran seperti mimpi buruk. Namun, di dunia orang-orang Leeds Pennsylvania, mimpi buruk adalah kenyataan. Mereka bahkan telah dipersiapkan sejak usia dini; diperkenalkan dengan dunia gaib melalui cara-cara menarik (buku gambar berwarna, kartu permainan, blablabla). Remaja-remaja Leeds seusia Astron dan Alyster memiliki pengetahuan bernilai kurang lebih sepuluh tahun hasil belajar mengenai berbagai macam monster dan makhluk halus, serta tata cara berurusan dengan mereka.

Paman Hannes hening sejenak, sebelum kemudian memutuskan untuk mengalah dan membiarkan keponakannya mengambil perjalanan pilihan mereka.

"Seharian ini, persiapkan diri kalian. Jangan terlalu lelah. Jangan main ke mana-mana." Ia berpesan sepulangnya mereka dari rumah Bibi Elle. Matahari mulai menyingsing di ufuk timur. Kegiatan-kegiatan siap dimulai dan mereka bertiga siap tertidur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 25, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Drop Dead BeautifulWhere stories live. Discover now