11 - Can't Touch This

2.4K 392 221
                                    

(rewind: Astron dan Alyster tengah menjalani misi ketiga mereka melawan monster kelamin; Succubi dan Incubi. Untuk bisa melihat keberadaan monster gaib, mereka perlu menukar mata mereka dengan mata berpengelihatan khusus milik Giver Airshield. Alyster berhasil merobek kelamin Incubi dalam penyerangan pertama.)

(-)

KENDATI si Incubi tidak berteriak kesakitan dan meronta-ronta, telinga Alyster tetap mau meledak mendengar pekikan Astron.

Atas nama keluarga besar Leeds yang hobi memamerkan wajah, Alyster berani bersumpah ia tidak melakukan apa-apa terhadap kakaknya. Sesadis-sadisnya Alyster, ia sangat kontra kekerasan seksual. Tidak ada yang pantas menerima alat kelaminnya ditarik sampai putus. Pengecualian buat Incubi. Oh, juga pemerkosa-pemerkosa bego yang suka beralasan. Alat kelamin mereka pantas digoreng pakai mayonaise.

"Kenapa? Apa yang terjadi?" Mari pindah ke sisi Giver Airshield, si pemburu dari organisasi anti-monster yang malam ini harus rela menjadi tunanetra khusus asap dan monster gaib. "Aku tidak bisa melihat apa-apa!"

Lima menit lalu, lelaki itu sukses berbaur dengan kegelapan di balik semak-semak di pekarangan rumah warga. Kini kepalanya tersembul keluar, aktif menoleh ke sana kemari seolah lupa sedang tidak memakai mata ajaibnya.

"Tidak penting. Kuceritakan nanti saja," tukas Alyster cepat.

Giver cuma mengedikkan bahu. Gestur tersebut secara tak langsung berbunyi, Oke, deh. Siap. Terserah tokoh utama. Sikap pasrah yang penuh pemahaman sekali. Padahal, Alyster sudah siap tutup kuping jika cowok itu memaksanya bercerita detik itu juga.

Melirik ke bawah, Alyster menyadari tubuh si Incubi masih terbujur kaku di atas aspal. Kolam darah berwarna hitam menggenang pekat di sekitarnya. Tangan si monster terapit di selangkangan; memegang kuat bekas kesadisan Alyster—yang justru membuat gadis itu bertanya-tanya heran, Apa lagi yang mau dipegang? Onggokan daging merah panjang yang tergeletak tak jauh dari Incubi sudah menjadi bukti otentik akan ketiadaan bagian vital miliknya.

Sementara penyebab Incubi menjadi tak berdaya sudah begitu jelas, Alyster masih tak mengerti mengapa kakak kembarnya ikut-ikutan tengkurap di jalanan. Sumpah (lagi), ia bahkan tak merasa menyentuh Astron barang seujung kuku, "Apa yang kau lakukan?" tanyanya penasaran.

"Apa yang aku lakukan?" Astron balas bertanya. Nadanya jengkel bukan main. "Aku ngilu, Aly!"

Tanda tanya besar muncul di otak Alyster. "Gara-gara yang barusan?"

Tanda tanya yang lebih besar lagi mencuat di kepala Giver. "Apa itu? Apa yang terjadi barusan?" Ugh, rasa penasaran memang sulit ditahan.

"Kau pasti paham," sahut Astron tidak kepada siapa-siapa. Sudah jelas ia tidak mau membicarakannya, apalagi menjelaskan lebih lanjut. Imajinasinya tak kuat untuk membayangkan apa rasanya berada dalam posisi Incubi tersebut.

"Oh." Hanya itulah kata yang terpikir Alyster saat ia tidak paham sama sekali. "Tentu."

Tak lama kemudian, Astron akhirnya kembali pulih. Entah dari apa. Ia lantas berdiri dan diam-diam berterimakasih atas pengertian adiknya.

Indra pengelihatan milik Giver yang tersimpan dalam rongga mata Astron mendapati keberadaan asap putih baru. Ia mengibaskan tangan; menghalau asap itu sebagaimana Giver melakukannya saat mereka pertama kali tiba di sini. Asap seputih kabut, cuma ada satu arti mengenai kedatangannya.

Drop Dead BeautifulWhere stories live. Discover now