Bab 9 : First Kiss

2.4K 133 4
                                    

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan yang baru saja Jimin katakan. Tenggorokanku terasa panas dan kering. Ditambah tatapan Jimin yang sangat tajam kearah mataku. Wajahku sangat dekat dengan wajah Jimin sehingga aku bisa mencium wangi parfum yang Jimin pakai

"Mengapa tidak menjawabnya?" tanya Jimin lagi

"Aku..... aku sudah lama memperhatikanmu Jimin. Kamu menarik perhatianku. Kamu adalah alasanku sering datang kemari dan ke club Octagon" jawabku terus terang sambil menantang tatapan mata Jimin yang tajam

Aku melihat reaksi Jimin yang begitu kaget. Aku yakin Jimin tidak percaya apa yang dia dengar barusan. Kata-kataku membuat Jimin meneduhkan tatapan matanya

Jimin memandang bibir tipisku yang sangat dekat berada didepan bibirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin memandang bibir tipisku yang sangat dekat berada didepan bibirnya. Aku menurunkan pandangan kearah bibir plump Jimin. Sepertinya meja café Alice yang memisahkan aku dan Jimin tidak ada artinya. Wajahku dan wajah Jimin semakin dekat satu sama lain. Dengan penuh percaya diri Jimin mendekatkan bibirnya menuju bibirku yang berwarna peach. Jimin dan aku berciuman di café Alice sore itu. Jimin memegang daguku dan mencium bibirku lembut. Rasanya waktu seakan berhenti berputar ketika aku merasakan bibir plump Jimin menyentuh bibirku manis. Ada sedikit airmata jatuh diujung mataku. Terdengar lagu Let Me Know BTS diputar didalam café semakin menambah romantisnya suasana di café Alice. Aku dan Jimin ternyata telah lama saling memperhatikan tetapi baru kali ini aku dan Jimin berkesempatan untuk mengenal satu sama lainnya. Dan tanpa sengaja aku menyatakan apa yang aku rasakan selama ini terhadap Jimin

"Mianhae....." kata Jimin ketika sadar apa yang sudah dia lakukan padaku dan melepaskan ciumannya

Jimin melihat ada sedikit airmata diujung mataku

"Kamu menangis??? Maafkan atas perbuatanku barusan" tambah Jimin

"Ani.... Tidak apa-apa. Aku.... Aku.... Aku merasa lega telah mengatakannya padamu" jawabku sambil tersenyum dan merasa bodoh

"Harusnya itu adalah tugasku. Mengatakan perasaanku kepadamu tetapi aku sadar betul bahwa aku tidak pantas untukmu" jawab Jimin sambil berdiri dan berniat kembali kepada pekerjaannya

Tetapi aku segera memegang tangan Jimin dan menahannya

"Tunggu dulu... apa maksudmu?" tanyaku bingung

"Aku sudah lama menyukaimu dan memperhatikanmu. Aku pikir aku sangat mencintaimu. Tetapi aku sadar siapa yang sudah memilikimu" jawab Jimin

Aku melepaskan tangan Jimin dan Jimin meninggalkanku kembali kepada pekerjaannya.

.

.

.

"Cemi...." Eomma memanggilku dari arah ruang TV

"Ne eomma..." jawabku sambil berjalan mendekati eomma

"Tolong ambil raport Taeyong hari ini sekalian jemput dia dari sekolah. Eomma ada urusan penting hari ini" pinta eomma

Unconditional Love [NC21+]Where stories live. Discover now