Chapter 19 : Separate

1.1K 104 29
                                    

~Chuu

Sebuah kecupan manis dari Jimin mendarat di pipiku pagi ini ketika aku baru saja membuka mata

"Kamu sangat manis ketika kamu tidur" kata Jimin menggodaku

"Kamu menggodaku Jimin. Apakah kamu sudah bangun dari tadi?" tanyaku

"Cukup lama untuk melihat tidur cantikmu" jawab Jimin

Jimin menurunkan tubuhnya dan mencium perutku

"Aku akan menjaga kalian berdua" kata Jimin sambil bangkit dari tempat tidur dan menuju ke arah dapur

Aku merapikan tempat tidur. sepertinya Jimin sedang membuat sarapan di dapur

"Jagiya.... ayo cepat sarapan. Aku sudah membuatkan toast dengan telur untukmu" kata Jimin

Jimin menyiapkan semuanya untukku. Dia membuat sarapan bahkan memeras sendiri jus jeruk untukku pagi ini

"Gomaweo Jimin..."

"Aahhhh... sudahlah tidak usah berterima kasih. Ini adalah tanggung jawabku" jawab Jimin

Apartemen Jimin kecil tetapi aku sangat bahagia bisa tinggal bersamanya. Jimin benar-benar mengurusku dengan baik selama aku memulihkan diri dari cedera rusukku. Jimin melarangku untuk melakukan apapun demi pemulihanku sendiri

"Aku sudah bisa mengangkat tanganku" kataku

"Jinjja?" tanya Jimin

"Lihatlah.." kataku sambil mengangkat tanganku

"Apakah terasa sedikit sakit?" tanya Jimin

"Tidak" jawabku singkat

"Knooocck... knooock..."

Ada gedoran hebat di pintu depan

"Siapa yang menggedor pintu sekuat itu" tanya Jimin sambil berjalan menuju kearah pintu

"Buuugh... buuuughhh"

2 orang pria masuk kedalam aparteman sambil memukul Jimin

"Jimin....!!!!" teriakku dari arah dapur kaget melihat Jimin dipukuli dan memegang perutnya

"Lari....!!! Masuklah kedalam kamar" teriak Jimin kepadaku

Pria itu memegang Jimin dan masih terus memukulinya. Aku berlari menuju kamar tetapi terlambat. 2 orang pria lagi menangkapku sebelum aku bisa masuk kedalam kamar

"Lepaskan dia.... Jebal" pinta Jimin sambil menahan sakit di perutnya

Ada banyak darah keluar dari mulut Jimin.

"Lepaskan aku... siapa kalian??? Apa mau kalian??" tanyaku sambil mencoba memberontak tetapi mereka masih tetap memegang erat pergelangan tanganku

"Buuuugghhh....buugggh..."

2 orang pria yang memegang Jimin masih saja memukul Jimin

"Andwae....!!! Aku mohon hentikan... hentikaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!!!!" teriakku cukup membuat 2 orang pria itu berhenti memukul Jimin

Mereka mendorong Jimin dengan keras ke lantai. Jimin jatuh dengan keras....

"Aarrrggghhh....." seru Jimin menahan sakit

"Lepaskan aku....." kataku sambil mencoba berlari ke arah Jimin

2 orang pria yang memegangku melepaskan tanganku. Aku mengangkat tubuh Jimin dari atas lantai. Aku memegang kedua pipi Jimin dan membersihkan darah yang keluar dari mulutnya

"Apa yang kalian inginkan???" tanyaku sambil menangis

"Kami akan membawa anda pulang nona. Ini adalah perintah tuan Kim"

Unconditional Love [NC21+]Where stories live. Discover now