Chapter 20 : Press Conference

1K 95 13
                                    

"AAAARGGGHHHHHH......"

Mark membuang semua benda yang ada diatas meja di dalam kamarnya. Mark memukul tembok kamarnya berkali-kali hingga tangannya berdarah. Mark melampiaskan kemarahan kepada benda-benda di dalam kamarnya sambil menangis

"Kim Cemi waaaaaaaaeeeeeeeeee...!!!!" teriaknya

"Kenapa kamu tega melakukan semua ini kepadaku!!!!!!!"

"WAE.....!!!! WAE....!!!"

Kemudian Mark teringat kejadian di ruang kerja tuan Kim

~ Flashback ~

"Mark mianhae sepertinya pertunangan kalian memang harus dibatalkan" ucap tuan Kim dengan nada bergetar menahan segala emosi yang ada didalam dadanya

"Tapi.... Anda tidak bisa melakukan hal ini kepadaku Ahbonim" pinta Mark

"Aku tahu Mark... mianhae. Jeongmal mianhae. Aku yang akan mengatakannya langsung kepada orang tua mu"

"Bagaimana dengan nama baik dan perasaanku ahbonim?" ucap Mark sambil meneteskan airmata

"Tolong Mark, mengertilah bagaimana sulitnya posisiku saat ini. kamu tahu bahwa aku sangat menyayangi Cemi. Sebagai Appa nya aku tidak ingin membuatnya bersedih. Hatiku sakit melihatnya menangis seperti itu. Aku tahu dia salah. Aku tidak membenarkan apa yang sudah dia lakukan"

"Aku adalah korban disini ahbonim" kata Mark masih memaksa

"Aku tahu Mark. Maafkan aku" kata tuan Kim sambil memegang kedua lengan Mark dengan mata yang berkaca-kaca

Tuan Kim sudah tidak mampu lagi menahan airmatanya

~ Flashback End ~

Mark membuka lemari es nya dan meminum banyak alkohol malam ini untuk menenangkan pikirannya hingga mabuk berat dan tidak sadarkan diri

.

.

.

CEMI POV

Hall Lotte ballroom sudah banyak dipenuhi oleh wartawan siang ini. mereka semua datang untuk mengikuti presscon yang diminta Appa tempo hari. Mino Oppa menenangkan Jimin dipojok ruangan sambil merapikan Jas dan dasi yang dikenakan Jimin. Mino Oppa meminjamkan suitnya kepada Jimin siang ini. Mark yang selalu terlihat tampan dan stylish sibuk melihat ke arah Hp nya dan berbicara dengan sekretarisnya. Aku meremas-remas kedua tanganku sendiri. Rasanya aku mual dan ingin muntah saja karena ketegangan ini. tetapi aku menahannya dan menarik nafasku dalam-dalam. Dress yang aku pakai hari ini terasa sesak dan mencekikku

"Eonnie..." kataku memanggil stylish

"Ne nona muda...??"

"Eonnie mianhaeyo.. tapi tolong, bisakah dressku sedikit dilonggarkan?" pintaku

"Ne...."

"Tolong eonnie... aku tidak bisa bernafas" kataku

"Sepertinya nona mengalami kenaikan berat badan" ujar Stylish eonnie

"Ne.. aku terlalu banyak makan akhir-akhir ini" jawabku sambil tersenyum

"Gwaenchanhayo?" tanya Jimin yang tiba-tiba berada disampingku

"Aku tidak apa-apa Jimin. Aku hanya sedikit susah untuk bernafas" jawabku

"Aku mengkhawatirkanmu. Aku pikir kamu sakit" kata Jimin

Meja panjang dengan alas berwarna putih dengan detail golden sudah siap. Ada 6 kursi yang telah disediakan. Diatas meja dihiasi beberapa hiasan bunga dan banyak sekali mic berjejeran dari berbagai portal berita. Ada ratusan wartawan dan fotografer hari ini. Para stylish mengecek penampilan kami sekali lagi hari ini

Unconditional Love [NC21+]Where stories live. Discover now