11 ☀ Jangan, percaya ♥ ☀

6.1K 455 39
                                    


Happy reading
.
.
.
.
.
.

"Enghhh~em,.....ahh,...anhhhh"

"Kauhhhh~eumm,... benar-benar ahhh~ jalang,... Khanzaahhh"

"Kau menyukainya Exel? Aku itu mencintai mu dan aku bisa memberikan mu segala nya, aku lebih pantas dari pada Mikha benar kan?" Khanza masih memposisikan dirinya di bawah Exel sambil mengulum kemaluan milik Exel.

"Uhhh,... Ahh~ eungg eumm,...ahhh"

"Kau menyukainya kan Exel akui saja, aku milikmu malam ini" Khanza membuka baju Exel dan mendorong Exel ke ranjang memiliki nya hingga saat ini Khanza berada di atas tubuh Exel.

.

.

.

Rasa tak percaya akan yg telah dilihat nya Mikha, di berusaha menutup mulut dg tangan nan mungil nya, walaupun dengan sedikit bergetar, saat ini seperti ribuan jarum menusuk dada Mikha. Air mata akhirnya lolos dari sisi mata indah milik Mikha kado yg ia pegang terjatuh namun tak di hiraukan nya, Mikha berjalan mundur dengan menahan tangisnya supaya tidak pecah. Mikha berlari setelah menuruni tangga dia langsung pergi meninggalkan pesta di rumah Khanza yg sedang berlangsung tanpa memikirkan sahabatnya Lisa, Mikha berlari tak tentu arah dia akhirnya menelpon Lisa.

"Hallo,... Mikha kamu dimana?"tanya Lisa khawatir

"Lisa, A-aku sudah pulang, makasih tadi sudah mengantarkan ku, maaf aku pulang terlebih dahulu,... Aaaaahhh,..hiks"

"Tuutt,..." Mikha mematikan handphonenya secara sepihak.

"Lohhh kok mati?"Lisa.

.

.

.

Mikha terus berlari tak tentu arah, dengan keadaan telah menangis tersedu-sedu​. Perasaan nya benar benar hancur saat ini ia masih tidak percaya seorang yg ia percaya untuk mengisi kekosongan hatinya telah membuat nya sebegitu sakit teramat sangat.

Mikha memang anak yg malang, disaat dia merasa sakit hati tiba-tiba Mikha merasa tetesan air menetes dari langit, hujan turun membasahi Mikha di jalan yg begitu sepi Mikha masih menangis tak terhentikan.

"APA SALAH KU TUHANNNNN, ARGHHHHH!!!!!! Hiks,....hiks,....hiks"
Mikha berteriak sekuat mungkin namun suara teriakannya itu masih kalah dengan suara guyuran hujan yg begitu deras.
Mikha berjalan menyusuri trotoar jalan yg menuju ke arah kompleks rumah nya dia akhirnya sampai di gerbang rumah tentunya dengan keadaan basah kuyup Mikha.

"Astaga Mikha kamu ujan-ujanan yah?" Shela, Namun tak ada jawaban dari Mikha dia terus diam menunduk menghiraukan ucapan Kaka nya tadi setelah itu akhirnya Mikha mengangkat kepalanya mata sebam bekas menangis terlihat di kedua matanya dan berakhir lah Mikha menghambur ke pelukan Shela.

"Huuhhuu,.... Hiks kak apa salah Mikha ka? Hiks,...Aaa,..huhuhh,...hiks kenapa Tuhan jahat sama Mikha kak? Mikha menangis di pelukan Shela, tentu Shela bingung kenapa dg Mikha, dan Shela tak banyak bertanya dia hanya membalas pelukan itu dengan sangat amat erat.

"Sayang,... Sudah jangan nangis lagi sudah sekarang kamu mandi abis itu istirahat oke, semua akan baik baik saja sayang" ucap tulus Shela yg tengah menenangkan Mikha, dan Mikha pun pergi ke kamar nya.

Namun Mikha tidak mengetahui bahwa ada seseorang yg memperhatikan nya sejak tadi keluar dari pesta ulang tahun Khanza dan sampai sekarang ia pulang dg keadaan mata sebam dan basah kuyup, ada sosok seseorang yg tengah melihat dengan jelas Mikha saat ini seorang pria berpakaian jas lengkap tengah melihat nya dari jauh seorang pria itu adalah Alex.

S.T.A.YWhere stories live. Discover now