TNO: MILIK OPPA SELAMANYA

1.1K 77 10
                                    

UmJi menatap lelangit kamar hotel yang bewarna putih bersih itu sambil mengetap bibir bawahnya dengan gelisah.

Jungkook yang berbaring di sampingnya turut melakukan hal yang sama dengan isterinya itu.

Sebelah tangan mereka saling menggenggam erat, menyalurlan haba dari tubuh masing-masing.

"Oppa..."

Umji yang memulai perbicaraan kerana sepertinya Jungkook tidak akan memulainya.

"Emm?"

Jungkook bergumam menjawap panggilan perlahan sang Isteri.

"Terima kasih..."

Umji menoleh dan merenung suaminya yang kini turut memandangnya.

"Tidak... Tidak perlu berterima kasih, sayang..."

Setelah mengatakan itu, Jungkook membawa lengannya yang tidak menggenggam lengan isterinya untuk mengusap pipi gadis itu dengan perlahan.

Umji hanya diam, ia turut mengangkat lengannya yang tidak menggenggam tangan sang suami dan menggenggam pergelangan tangan pemuda itu.

Mereka saling menatap, cukup hanya dengan bahasa itu, cinta yang bersemi di hati kedua suami isteri itu diungkapkan.

Jungkook mulai bermain dengan bibir Umji, menyelusuri bibir kemerahan itu dengan ibu jarinya (thumb), merasakan kelembapan dan kelembutan benda itu.

Umji tidak menunjukkan sebarang protes, ia bahkan menutup kedua matanya untuk menikmati kelakuan suaminya itu.

Jungkook menarik Umji agar gadis itu terbaring di bawah tubuhnya yang kini ia tahan menggunakan lengan kekarnya agar tidak menindis tubuh mungil Umji.

Umji masih menutup mata, bukan...

Umji tidak takut... hanya saja gadis itu gugup.

Jungkook memiringkan kepalanya kekiri lalu ke kanan dengan mata yang setia menatap wajah isterinya.

"Kenapa aku tidak pernah puas menatapmu, sayang?"

Setelah mengatakan itu, Jungkook merendahkan tubuhnya dengan kini bertumpu pada kedua sikunya agar jemarinya bebas mengusap rambut hitam nan halus sang isteri.

Umji perlahan membuka kedua matanya yang tadi tertutup erat agar dapat melihat wajah Jungkook kala hembusan nafas hangat lelaki itu menerpa wajahnya.

Tepat saat maniknya terbuka, wajah Jungkook yang tengah tersenyum dengan mata yang menyipit dan sedikit garis kedutan pada sisi kedua matanyalah yang menyapa Umji.

Tanpa ia sadari, gadis yang sudah bergelar ibu itu turut tersenyum manis pada suaminya.

Kedua lengannya dengan refleks memeluk leher Jungkook dan mengusap lembut surai suaminya itu.

Keduanya seakan tenggelam ke dalam tatapan masing-masing sehingga hampir sejam mereka habiskan dengan menatap ke dalam mata masing-masing.

Jungkook yang dulu melepas tatapannya dan perlahan merendahkan wajahnya sedikit demi sedikit sehingga kedua bibirnya mendarat pada bibir memerah isterinya.

Umji perlahan memejamkan kedua matanya dan mengeratkan pelukannya.

Jungkook tidak membuat sebarang gerakan, hanya dua bibir yang saling menempel.

Hinggalah Jungkook merasa tubuh Umji sudah mulai relaks, buktinya isterinya itu kembali mengusap perlahan surai belakang Jungkook.

Jungkook mengetap bibir bawah isterinya dengan kedua belah bibirnya. Mengetap lalu menariknya sedikit kemudia melepasnya untuk ganti melakukan hal yang sama pada bibir atas gadis itu.

Terus seperti itu sehingga Jungkook mulai terbuai dengan aktivitas nya dan mulai melakukan hal lebih pada bibir gadis itu.

Bibir yang terasa manis apabila disantap dan terasa hangat apabila disentuh.

Umji hanya pasrah mengikut kendali sang suami, ia meletakkan semua kepercayaannya pada lelaki itu.

Dan ketika Jungkook melepaskan bibirnya dan mengecup pipinya sehingga sampai ke kupingnya, Umji hanya membiarkan dan menutup matanya.

Jungkook mengecup kuping gadis itu dan sedikit menggigitnya lalu membisikkan sesuatu pada isterinya itu.

"Bolehkah?"

Hanya satu kata dan Umji merona. Gadis itu merasa malu dan bersalah di saat bersamaan.

Malu kerana ia tahu apa yang diinginkan suaminya, dan...

Rasa bersalah kerana suaminya itu perlu meminta izinnya, padahal Jungkook berhak melakukan apa yang ia inginkan pada isterinya.

UmJi menarik perlahan wajah sang suami agar menatapnya.

Jemarinya mengusap setiap inci wajah tampan itu.

"Lakukanlah..."

Umji menjawap pertanyaan suaminya itu dengan suara yang hampir berbisik tetapi penuh dengan keyakinan.

Jungkook seakan belum yakin dengan jawapan itu. Ia turut mengusap wajah isterinya dan menatap mata ibu muda itu.

"Oppa tidak mau memaksamu..."

Terlihat jelas raut khawatir pada wajah lelaki itu.

Umji tersenyum meyakinkan suaminya itu bahwa ia benar-benar mempercayainya.

Satu anggukan dari Umji dan satu permulaan baru untuk pasangan suami isteri itu.

Jungkook

Jeon Jungkook

Nama itu...

Hanya nama itu yang dapat Umji ingat, bahkan namanya sendiri ia lupakan...

Hanya Jeon Jungkook...

Jika kebahagian dapat diukur...

Mungkin waktu ini adalah yang paling bahagia dalam hidup gadis itu...

Semoga kabahagiaan ini berlangsung untuk hari-hari seterusnya...

Jeon Yewon...

Yewon...

Entah sudah berapa kali nama itu keluar dari bibir Jungkook...

Bahkan hati dan kepalanya meneriakkan nama yang sama...

Jungkook gila,

Gila kerana gadis yang telah melahirkan darah dagingnya...

.
.
.

TBC....

OK. TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA KARYA SAYA INI. ANDA AMAT DIHARGAI.

JA! SEHINGGA NANTI...

TOO MUCH! NO! OPPA!Where stories live. Discover now