CHAPTER 18

932 70 17
                                    

Sudah beberapa jam Jungkook menaiki mobilnya menyelusuri kota Seoul yang tidak bisa dikatakan kecil itu, setiap deru nafasnya mengandungi sejuta harapan.

"Kau di mana? 😢"

Panggil saja Jungkook cengeng, kekanakan atau apa sajalah yang kalian mahukan, Jungkook tidak peduli, rasa bersalah dan sakitnya mengalahkan segalanya saat ini.

Jungkook takut terjadi sesuatu pada gadisnya, Jungkook tidak tahu seperti apa hidupnya kalau sampai isterinya itu menghilang daripada hidupnya Oh! Jangan sampai hal itu terjadi.

Memang benar, disaat kau sudah kehilangannya, barulah kau akan merasa betapa pentingnya dirinya...

Dengan kasar Jungkook mengelap air mata yang membanjiri wajahnya dengan belakang lengannya.

"Jungkook fokus! Kau harus menemukan Umji!"

Setelah memberi motivasi untuk dirinya sendiri, ayah muda itu menghentikan mobilnya di siring jalan dan menutup mata untuk seketika, mencoba sedaya upaya untuk memeras otaknya.

Di mana tempat-tempat yang akan dituju Umji?

Tempat yang seperti apa?

Kalau itu Jungkook ke mana kira-kira tempat yang akan didatanginya?

Tempat yang dapat memberi ketenangan...

Tempat yang memberi banyak arti kepadanya...

Tempat yang memberi seribu satu perasaan kepadanya...

Tempat-

"Apartment!"

Tiba-tiba saja idea itu datang padanya, entah kenapa Jungkook tidak terpikir mengenai apartment lama mereka. Umji pernah bilang kalau tempat itu amat berarti untuknya kerana di sanalah ia belajar banyak perkara.

Dengan segera Jungkook membawa mobilnya menuju gedung apartment lama mereka itu. Degupan jantungnya bertambah kuat saat ini, berharap agar gadis itu ada di sana saat ini.

"Tolong berada di sana..."

.
.
.

"Halmoni! Halaboji! Baby akan punya adek bayi!"

Tuan Jeon segera menghentikan tangannya yang akan menyuapkan sesudu daging ke dalam mulut cucunya itu.

"Be-benar kah? siapa yang memberitahumu?"

Ny. Jeon bertanya, jujur ia agak ragu dengan pernyataan Daejung itu kerana ia tau kalau menantu kesayangannya itu mengambil pil perancang.

"Baby sudah ketemu sama adek bayi! 😀 adek bayi bilang, jaga Eomma sama Appa dan adek bayi bilang adek bayi cinta sama Eomma sama Appa! 😁."

Dengan panjang lebar anak berusia tiga tahun itu berbicara menirukan suara bayi dan mengundang tawa kecil dari Tuan Jeon yang segera menyambung acara menyuapi Daejung.

"Cucu halboji pintar..."

Daejung mengangguk sambil mengunyah makanan yang ada dalam mulutnya.

Ny. Jeon hanya tersenyum dan mengusap rambut cucu lelakinya itu dengan sayang, sebenarnya hati wanita itu sudah tidak senang sejak Daejung menyatakan perihal itu.

Entahlah... seperti ada sesuatu yang menganjal dalam hatinya.

.
.
.

'Pip pip pip'

Cleck!

Jungkook dengan cepat membuka pintu apartment kecil yang dulunya ditempati keluarga kecilnya itu.

TOO MUCH! NO! OPPA!Where stories live. Discover now