HAPPY TODAY AND COUNTING

899 75 18
                                    

"Appa!"

Daejung berlari dengan kedua kaki kecilnya dan tangannya yang melingkari tubuh 'Bwi' tanpa menghiraukan teriakan neneknya di belakangnya.

Anak berusia empat tahun itu berlari dengan kedua matanya yang melekat pada sosok tegap yang tangah tersenyum ke arahnya dengan berjongkok dan melebarkan kedua lengannya.

'Buk!'

Daejung memeluk erat tubuh lelaki yang amat dirinduinya itu dengan erat. Rasanya Daejung mau melekat saja pada tubuh lelaki itu... hahaha keterlaluan memang, tapi sumpah Daejung amat merindukan sosok ayahnya itu.

"Appa."

Daejung berbisik dan semakin membenamkan wajahnya pada dada Jungkook, menyembunyikan pipinya yang sudah dibasahi air mata itu. Walaupun Daejung sering kali berjanji tidak akan menangis pada ayahnya itu, tapi Daejung hanyalah anak kecil yang memerlukan keberadaan Jungkook.

Jungkook memejamkan matanya sambil menghirup aroma syampu yang menguar dari rambut Daejung yang sudah semakin memanjang dari terakhir kali ia pulang ke negara asalnya itu. Dan Jungkook sadar peningkatan tinggi pada anaknya itu, haahh sudah banyak yang ia lepaskan.

Daejung bergerak-gerak tanda ingin melepaskan pelukannya. Ayahnya melepaskan pelukan erat sebentar tadi dan memandang wajahnya dengan senyuman hangat yang terbentuk pada bibirnya.

"Ayoh ketemu Eomma!"

Daejung menarik lengan Jungkook dan membawanya melangkah ke arah tiga orang yang dari tadi memandang pertemuan semula ayah dan anak yang mampu memaksa air mata mengalir turun dari mata mereka.

Umji menunduk menyembunyikan wajahnya yang memang sudah dibasahi air mata dari tadi, bukan apa... ia hanya kasihan melihat Daejung menanggung rindu terhadap ayahnya seperti itu... Umji juga pernah seperti itu, dan yang lebih teruknya... rindunya pada kedua orang tuanya tidak pernah terobat... Untung rasa bahagia bertubi-tubi mewarnainya hidupnya hingga mampu menutupi rasa sakit itu...

Jungkook berjalan mengikuti langkah Daejung sehingga mereka berhenti tepat di hadapan kedua orang tua dan isterinya... Jungkook sadar kelakuan Umji yang hanya menunduk tanpa melihatnya.

"Kookie~ Eomma merindukanmu~"

Jungkook membalas pelukan ibunya dengan erat dan turut membalas ucapan rindu wanita itu.

"Kookie juga rindu Eomma..."

Lama ibu dan anak itu berpelukan sehingga...

"Ekhem!"

Jungkook terkekeh sebelum melepaskan pelukannya pada ibunya dan beralih memeluk ayahnya yang sepertinya sudah bosan melihat isteri dan anaknya berpelukan.

"Kau tambah tinggi lagi... Bahkan sudah tinggi dari Appa ohh?"

Jungkook hanya tersenyum, Ayahnya memang suka mengatakan perkataan random seperti itu.

"Kau tidak mau memeluk isterimu itu?..."

Tn. Jeon berbisik menggoda Jungkook sebelum melepaskan pelukan hangat mereka itu. Hei! Siapa bilang Jungkook tidak mau memeluk gadisnya itu? Hanya saja... Jungkook mau sengaja menyimpan hasratnya itu.

Umji yang dari tadi menunduk perlahan mengangkat kepalanya ketika melihat sepasang kaki yang memakai kasut Timberland berhenti tepat di hadapannya. 

"Hei..."

Jungkook menyapanya lembut dan tersenyum sangat manis pada isterinya itu. Umji seakan-akan kaku dan hanya mampu menatap ke dalam mata pemuda di hadapannya itu. Debaran yang mengetuk dadanya semakin menjadi-jadi dan ingin segera diluahkan.

TOO MUCH! NO! OPPA!Where stories live. Discover now