#1

6.2K 289 9
                                    

Kala itu langit tampak amat gelap, bulan dan bintang tak menghiasi langit malam ini, justru tertutupi oleh awan, mengakibatkan suasana mencekam lengkap dengan gong-gongan suara anjing yang saling sahut-sahutan.

Gadis kecil itu menahan tangisannya, duduk menyudut di sudut ruangan penyimpanan beras sambil memeluk kedua kakinya, dan dari sana ia dapat mendengar kedua orang tuanya tengah bersitegang dengan seseorang.

Lalu secara tiba-tiba, pintu tempat ruangan penyimpanan dibuka paksa oleh seseorang dengan seragam hitam dan dengan cepat ibunya menutup pintu itu sambil memberi kode untuk segera melarikan diri. Belum sempat pintu itu tertutup sempurna, ibunya telah ditebas oleh orang dengan seragam hitam itu.

Sontak saja gadis itu terkejut, ia hampir saja berteriak namun segera ditahannya saat melihat ibuda tercinta dengan wajah penuh percikan darah menatapnya lirih, tangannya yang sudah terkulai lemas itu memberi isyarat padanya untuk melarikan diri.

"Eomma." gadis kecil itu merintih, sedih melihat ibunya sudah terkulai tak berdaya sambil terus memberinya isyarat untuk melarikan diri.

Brak!

Pintu ruang penyimpanan terbuka lebar, segera saja gadis kecil itu berlari melalui pintu belakang rumahnya.

Gadis kecil itu berlari, namun baru beberapa langkah gadis itu berlari, langkahnya terhenti saat ia berhadapan dengan orang yang tadi menebas kedua orang tuanya dengan pedang. Gadis itu terduduk ketakutan, wajahnya memelas dan tatapannya memohon untuk diselamatkan.

"Song Ga Ryung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Song Ga Ryung..." seseorang dengan pakaian bangsawan menampakkan diri dari belakang tubuh orang berpakaian hitam itu, ia menatap gadis kecil itu dengan senyum menyeringai, "Apa kau ingin menyusul kedua orang tuamu juga?"

Gadis kecil itu menangis, tubuhnya bergetar hebat, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya takut.

Pria bangsawan itu semakin dekat.Gadis kecil bernama Song Ga Ryung itu langsung tersentak, ia langsung bersujud sambil menangis pada pria bangsawan agar tidak membunuhnya.

Lalu pria bangsawan itu berjongkok dihadapan Ga Ryung dan menyentuh dagunya, membuat jantung gadis itu berdesir hebat dengan tubuh yang menegang.

"Pergilah sejauh mungkin, jika nantinya kau kembali muncul dihadapanku, aku tidak segan-segan untuk membunuhmu." ucap pria bangsawan mengancam. Ga Ryung masih terdiam, ia menatap pria itu dengan tatapan benci, setidaknya ia paham sedikit banyak tentang pria ini, pria yang mungkin saja menjadi dalang dalam pembunuhan kedua orang tuanya malam ini, "Kenapa menatapku begitu? PERGI!"

Ga Ryung tersentak, ia lantas bangun lalu segera berlari pergi dari kediamannya, sesekali ia menoleh kebelakang, menatap pria bangsawan itu dan akan terus mengingat wajah itu. Si pembunuh kedua orang tuanya.

Moondust

Lee Young namanya, atau bisa disapa Putra Mahkota Jeongyeon yang kini berumur 17 tahun tengah menatap langit malam yang penuh Bintang di pasar bersama seorang gadis bernama Moon Hwa Young, anak salah satu pengajar di Sungkyunkwan.

[Discontinued] Moon DustWhere stories live. Discover now