#20

1.5K 126 10
                                    

Mentari pagi dengan iringan kicauan burung-burung menyambut Ratu Min beserta rombongannya yang kini sedang dalam perjalanan menuju kediaman Raja Seojeong. Senyuman merekah indah di wajah putih nan mulus dengan rona merah yang membuat Ratu Min tampak sangat cantik pagi ini. Perpaduan antara Dangui warna merah muda dan Chima Warna biru juga tampak sangat pas di tubuhnya. Intinya, Ratu Min tampak amat sangat cantik pagi ini. Bahkan bunga-bunga yang bermekaran pada pagi hari ini kalah indah dengan sang Ratu.

Senyumannya pun semakin merekah saat ia mendapati Raja Seojeong tengah berdiri di halaman kediamannya, dengan kedua tangan yang ia taruh kebelakang dan tatapan matanya pada langit cerah pagi ini. Ratu Min begitu mengagumi sosok itu, dengan profil wajah tegas jika dilihat dari samping dan senyuman tipis yang begitu menawan.

Ya, perasaannya masih sama, bahkan setelah beberapa tahun berlalu.

"Jeonha." sapa Ratu Min saat ia sudah berada di dekat Raja Seojeong.

Raja Seojeong segera tersadar dari lamunannya setelah menyadari panggilan dari Ratu Min, ditatapnya istrinya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Saya membawakan sarapan untuk anda, Jeonha." ujar Ratu Min, masih dengan senyuman terbaiknya. Berharap senyumannya dapat meluluhkan hati Raja Seojeong yang semakin lama ia rasa semakin dingin.

"Terima kasih, Jungjeon." ujar Raja Seojeong, "Seharusnya kau tidak harus datang kemari, cukup beristirahat saja di kediamanmu."

Ratu Min tersenyum tipis, "Tidak apa-apa, Jeonha. Saya memang ingin mengantarkan ini langsung ke anda, karena saya juga ingin melihat wajah anda hari ini. Sudah beberapa hari kita tak bertemu."

Ada rasa bersalah dalam diri Raja Seojeong ketika perkataan Ratu Min memasuki gendang telinganya. Memang sudah beberapa hari ini ia tak mengunjungi Ratu Min, mereka bahkan tak berpapasan ketika sedang mengerjakan tugas pokok mereka sebagai seorang Raja dan Ratu. Ia makin merasa bersalah ketika ia menyadari bahwa selama beberapa hari tak bertemu dengan Ratu Min yang secara sah merupakan Istrinya, ia malah tak memikirkan wanita itu, yang ada dipikirannya justru gadis lain.

Kwon Bo Ryung.

Lagi-lagi nama itu yang terlintas dipikirannya, pada baru beberapa menit yang lalu ia bisa menghilangkan gadis itu di dalam pikirannya.

Ia semakin merasa bersalah.

"Apa kau merindukanku, Jungjeon?" tanya Raja Seojeong dengan tatapan kosong, ia bahkan tak tahu mengapa ia mengatakan hal demikian dengan Ratu Min.

"Tentu saja, Jeonha."

Raja Seojeong tersenyum tipis ketika mendengar jawaban dari Ratu Min. Wanita yang kini berada di hadapannya, sosok yang sempat menempati ladang luas di hatinya, namun seiring berjalannya waktu dan beberapa faktor lainnya perasaan itu hilang.

Lantas kedua bola mata mereka bertemu, Raja Seojeong mengamatinya lamat-lamat dengan tatapan yang tak dapat Ratu Min artikan. Namun Ratu Min menikmati saat-saat seperti ini, saat ia dan Raja Seojeong bersitatap seperti ini, seperti saat mereka pertama kali bertemu beberapa tahun yang lalu.

Disisi lain, Raja Seojeong tak dapat memungkiri kalau Ratu Min tampak sangat cantik hari ini, dengan senyuman manis, rona wajah alami dan pakaian yang ia gunakan hari ini, laki-laki mana yang tak jatuh hati pada pesonanya?

Dirinya. Meski dahulu ia sempat menyimpan rasa.

"Apakah kau sudah sarapan, Jungjeon?" Tanya Raja Seojeong tiba-tiba setelah hening cukup lama, membuat kontak mata diantara keduanya terputus. Ratu Min sedikit gelagapan saat hendak menjawab pertanyaan Raja Seojeong, namun Raja Seojeong lebih dahulu kembali berbicara, "sepertinya belum, kalau begitu mari kita sarapan bersama." Lanjutnya sembari mengamit tangan Ratu Min dan mengiringnya masuk ke kediamannya untuk makan bersama.

[Discontinued] Moon DustWhere stories live. Discover now