#19

1.7K 146 16
                                    

Maaf untuk keterlambatan update ya manteman semua.

Ini sangat-sangat terlambat :)

o Moondust o

Dimanakah anak itu?

Raja Seojeong menyusuri jalanan yang pernah ia lalui bersama Bo Ryung sembari bertanya-tanya dalam hati dimana keberadaan Bo Ryung. Sudah beberapa hari setelah pertemuan terakhir mereka namun ia tak melihat keberadaan gadis itu dimanapun. Padahal mereka pernah berjanji untuk bertemu, namun gadis itu tak kunjung datang, padahal setiap malam Raja Seojeong menyempatkan waktunya untuk ke taman kerajaan agar dapat bertemu dengan Bo Ryung. Entah kenapa, dengan melihat wajah gadis itu, perasaannya jadi tenang, ia merasa seolah beban yang ia pikul dan semua masalah yang ia alami seharian jadi berkurang ketika melihat wajah gadis itu, apalagi saat ia tersenyum.

Sayangnya gadis itu menghilang, membuat pikirannya jadi tambah kalut.

Seharian ini, ia merasakan istana tengah dilanda perang dingin antara kedua partai besar. Partai pihak kanan yang dipimpin oleh Min Hyeong Joo, ayah mertuanya sekarang, meminta untuk mengalihkan tongkat pemerintahan ke tangan mereka dengan alasan terjadi penyelewengan tugas dan wewenang kala pemerintahan sebagian besar dipimpin oleh pihak partai kiri yang dipimpin oleh Kim Jo Hwan, mantan ayah mertuanya.

Ia dilema. Ia pernah berjanji pada dirinya ibundanya untuk tidak menjadikan Min Hyeong Joo sebagai orang penting di dalam tatanan istana, meskipun ia tidak tahu dengan jelas apa alasannya, namun ia merasa perkataan ibundanya ada benarnya. Entahlah, hanya semacam perasaan saja. Ia pun tidak ingin menyingkirkan Kim Jo Hwan, ayahanda Kim Mi Rae, istri pertamanya yang meninggalkannya. Karena dengan melepas partai kiri, itu saja saja membuang Kim Jo Hwan. Ia sudah merasa cocok berkerja dengan Kim Jo Hwan.

Namun perkataan Min Hyeong Joo ada benarnya, banyak orang-orang dari partai kiri hanya memanfaatkan statusnya sebagai pejabat istana untuk tindak penyelewengan terhadap tugas-tugasnya, bahkan bau-bau korupsi pun mulai terlihat jelas.

Ia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Ia pun tak dapat meminta saran kepada istrinya karena istrinya adalah anak dari Min Hyeong Joo, sudah menjadi insting seorang anak untuk membela ayahnya, kan?

Berbeda dengan Kim Mi Rae yang telah berjanji padanya saat malam penyempurnaan mereka yang pertama bahwa ia akan melepas semua ikatan politik dengan pihak partai kiri, ia hanya akan menganggap ayahnya selayaknya seorang ayah, bukan sebagai seorang petinggi di partai kiri, ia menjadi istri untuk seorang Raja Seojeong dengan tidak membawa nama suku ataupun partai.

Itulah mengapa Raja Seojeong percaya dan mencintai istri pertamanya, meskipun ia tahu perasaan cinta itu tumbuh dengan sangat terlambat.

Lantas, bagaimana dengan Min Kyung Hee?

Raja Seojeong masih tidak bisa mempercayai gadis itu sepenuhnya, terlepas dari perasaan yang pernah ia miliki sebelumnya untuk istri keduanya itu.

Kyung Hee masuk ke istana dengan banyak dukungan. Pihak partai kanan tentunya dan neneknya, Ibu Suri Agung Baek. Tidak aneh jika seorang Raja sepertinya yang tentunya harus peka terhadap permainan politik yang bermain di belakangnya untuk merasakan curiga.

Pun jika pada kenyataanya Kyung Hee bernar-benar tidak mengerti tentang politik, ia cukup yakin orang-orang yang mengerti menjadikannya bahan permainan politik mereka.

Sebenarnya Raja Seojeong ingin berbicara mengenai hal ini secara empat mata dengan Ratu barunya itu, namun ia masih belum siap.

Mungkin karena perasaanya tak lagi sama dengan perasaannya saat ia pertama jatuh hati pada Kyung Hee.

o Moondust o

Min Kyung Hee duduk sendirian di tahtanya, hanya bermodalkan pencahayaan bulan dan lilin-lilin di kamarnya, ia menjahit sebuah jubah dengan motif naga untuk suaminya tercinta, Raja Seojeong.

[Discontinued] Moon DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang