Chapter 6

417 43 4
                                    

Ketika pulang sekolah aku berniat untuk mencari alamat rumah yang ditinggalkan oleh ibuku sebelumnya. Namun niatku itu terhenti karena Kimmon menghampiriku saat mengemasi buku-buku untuk mengajakku makan malam bersama.

"Toey." Dia memanggilku saat menghampiriku.

"Ada apa?" Jawabku yang masih sibuk mengemasi buku-bukuku.

"Bisakah kau menemaniku makan malam? Aku sangat bosan sendirian dirumah." Ia meminta dan merengek padaku seperti anak kecil.

"Memangnya dimana orang tuamu?" Aku bertanya karena heran.

"Malam ini mereka pulang terlambat. Aku sangat bosan!! ya ya ya? kau mau kan? ayolah!!"

"Maaf, Kim!! Aku tidak bisa!! Ada sebuah alamat yang harus ku cari!!"

"Ow, apa kau sedang berbisnis online?"

"Tidak."

Dan sepertinya Ohm sedang menguping pembicaraanku sedangkan teman-temannya bergegas pergi selain Bas yang masih sibuk mencatat.

"Lalu, untuk apa kau mencari alamat itu?" Dia menanyaiku sepertinya ia ingin mengetahui apa yang ku lakukan.

"Ada sesuatu yang penting yang harus ku tahu."

"Ow, kalau begitu aku akan mengantarmu jadi setelah kau menemukan alamat itu kita bisa makan malam."

"Apa kau tidak keberatan?"

"Tentu saja tidak."

"Baiklah kalau begitu."

Kami pun segera pergi dengan tujuanku terlebih dahulu. Lalu Ohm dan Bas pergi dengan bersamaan pula.

Meski mencari dengan mobilnya Kimmon yang megah dan cepat bagaikan mobil sport, kita belum juga sampai pada alamat tersebut karena alamat tersebut cukup jauh ditambah jalan raya semakin macet. Dan kita baru sampai saat malam hari didepan sebuah rumah yang tepat sekali dengan alamat yang diberikan oleh ibuku.

Aku dan Kimmon pun turun dari mobil, tetapi Kimmon menunggu disamping mobilnya sedangkan aku berjalan menuju pintu untuk mengetuk pintu.

*Tok ... Tok ... Tok*

Aku mengetuk pintu rumah tersebut untuk memanggil seseorang yang mungkin saja sedang berada didalam untuk segera membukanya.

Aku mengetuk lagi untuk kedua kalinya karena pemilik rumah tidak kunjung membuka pintunya. Dan aku juga tidak merasakan bahwa ada kegiatan disana. Apa mungkin pemiliknya sedang pergi? Akhirnya aku memutuskan untuk kembali menghampiri Kim yang sedang berdiri bersandar dipintu mobilnya sambil memainkan ponselnya untuk memberitahukan bahwa tidak ada seorang pun disana.

"Bagaimana?" Kimmon bertanya mengenai hal itu.

"Tidak ada seorang pun disana." Aku menjawab dengan wajah sedihku.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus menunggu?"

"Tidak usah. Sebaiknya kita pergi saja. Aku sudah lapar."

"Ah .... kau tahu juga apa yang aku rasakan. Sepertinya kita berjodoh, Toey." Serunya

"Sialan. Pikirkan tentang Bas!!" Jawabku yang lantas memasuki mobil.

"Ow, bagaimana kau tahu tentang itu?" Dia juga bertanya memasku mobil.

"Sudahlah. Ayo kita pergi." Pintaku membuat Kimmon menyalakan mobilnya dan bergegas pergi dari depan rumah tersebut.

Bas keluar dari condo-nya dan hendak membuang sebuah kantung plastik besar yang dialamnya terdapat sampah-sampah tumpukan didalam kamarnya. Ia menutup pintu degan kakinya dan setelah itu berjalan sambil memerhatikan bawaannya tanpa menengok kedepan. Dan akhirnya membuatnya terbentur pintu tetangganya yang terbuka cukup kencang hingga membentur keningnya.

I'm Crush On You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang