Chapter 19

344 33 1
                                    

Mataku terbuka di pagi hari. Dan hal yang pertama kali ku ingat ketika ku membuka mata adalah ujarannya yang mengatakan

"Aku juga tidak tahu, apakah besok pagi kau masih bisa melihatku atau .... aku tidak bisa melihatmu lagi."

Aku pun lantas menengok ketempat tidur Ohm dan melihatnya sudah tidak ada disana. Orang yang dulu membuatku muak sekarang justru membuatku merindukannya.

Aku pun lantas bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju meja belajar Ohm untuk mengambil ponselku disana. Namun ketika aku hendak ingin mengambil ponselku, disana aku menemukan sebuah surat yang tertindih ponselku di ujung kertasnya.

Ku ambil surat tersebut dan ku baca tulisannya

Sampai bertemu lagi yaaaa!! 😄😄

Entahlah, aku tidak tahu apa maksud dari surat ini. Dan aku mulai merasakan aneh dengan suasana rumahku yang cukup sunyi. Dimana semua orang? Mengapa tidak ada satu suara pun yang meramaikannya?

Aku pun segera turun dari memang benar, tak ada seorang pun berada disana. Dan lantas aku teringat bahwa bukankah malam itu sang ayah mengancam Ohm untuk memindahkannya ke Amerika. Aku pun lantas menyadari bahwa mungkin saja ibu sedang mengantarkan ayah dan Ohm untuk pergi ke bandara. Lantas aku pun tidak ingin memikirkannya lagi karena aku harus pergi kesekolah sebelum kesiangan.

Dan begitu aku sampai dikelas, sahabatku satu ini menghampiriku lantas melontarkan bibir karetnya itu dengan begitu banyak pertanyaan untukku.

"Hei, Toey. Bagaimana kabarmu? Kau dari mana saja? Seharian aku berusaha menelfonmu tapi kau tidak menjawab telfon dariku. Mengapa kau tidak kesekolah kemarin? huh? Dan mengapa Ohm juga tidak bersekolah kemarin? Sebelum kau menjawab pertanyaanku itu, aku ingin bertanya padamu. Mengapa semalam kau tidak membalas video call dariku?" Ucap Kim yang begitu cerewet dan membuatku menutup kupingku dan membuatnya menyadari kebawelannya itu. "Ow. Maaf. Aku hanya mengkhawatirkanmu." Ujar Kim.

"Entahlah Kim." Jawabku. "Aku sedang bingung." Ujarku memberitahunya.

"Uhmmm ... bingung kenapa?" Ucapnya yang bingung pula.

"Aku bingung. Apa yang harus ku pilih? Pernikahan ibuku atau cintaku sendiri." Bimbangku yang meminta pendapatnya.

"Ow. Mengapa kau berkata seperti itu? Apa kau punya masalah?"

"Apa kau tahu. Aku baru menyadari bahwa aku sangat mencintai Ohm."

"Sudah ku duga kau pasti menyukainya."

Lalu aku pun juga tidak sengaja melihat Bas sedang berjalan bersama P'God memasuki kelas yang hanya mengantarkan Bas kekelas, langsung saja aku pun memanggil Bas

"Bas." Ucapku memanggil Bas dan ia pun menengok.

"Ow, kau sudah datang?" Jawab Bas.

Ketika aku hendak menghampirinya, ku lihat wajah Kim yang terlihat begitu menyedihkan ketika melihat Bas datang bersama dengan P'God. Aku pun lantas menarik Kim untuk membawanya bersamaku menghampiri Bas.

Begitu sampai di hadapan Bas, Bas pun lantas menanyakan mengapa ekspresi Kim menyedihkan seperti itu.

"Hoi, Kim. Mengapa wajahmu seperti itu?" Tanya Bas.

"Oh, tidak apa-apa Bas." Jawab Kim.

"Bagaimana kabarmu, P'?" Tanyaku mengenai kabar P'God.

"Oh, aku baik-baik saja." Jawab God. "Bagaimana denganmu?" Tanyanya pula.

"Aku baik-baik saja." Jawabku.

"Ada apa, Toey?" Tanya Bas mengenai panggilanku tadi.

"Uh ..." Dengungku yang bingung. "Apa kau mendapat kabar dari Ohm?" Tanyaku.

I'm Crush On You!!Where stories live. Discover now