Chapter 18

358 34 3
                                    

Keesokan harinya aku tengah memasak makanan untuk kami berdua sarapan bersama. Aku memang tidak pandai memasak seperti Ohm sesuai cerita ayahnya Ohm ketika pertama kali kita bertemu. Jadi ku putuskan ku bawa laptopku juga didapur sambil melihat beberapa resep dari online.

"Toey ..... apa kau sudah selesai? Aku sungguh lapar!!"

Aku mendengar suara Ohm sedang medekat. Ku lihat tenyata ia memang sedang menuruni tangga sambil berlari-lari kecil. Aku pun sejenak tidak menjawab karena aku fokus pada masakanku, lalu setelah ia sampai Ohm kembali bertanya.

"Apa sudah selesai?" Tanya Ohm.

"Jangan menggangguku, Ohm. Nanti masakanku bisa gosong." Ujarku memperingatkannya.

"Ouch .. aku tidak suka menunggu!!" Ucapnya yang cemberut. "Sini, biar aku saja yang memasak." Pinta Ohm.

"Tidak usah. Kau pergilah sana, pakai seragammu." Ucapku.

"Yasudah, cepatlah. Aku benar-benar lapar." Jawab Ohm yang lantas pergi.

Beberapa menit kemudian, aku selesai memasak. Aku menghampirinya yang sedang tertidur di sofa, aku pun lantas meletakan kedua piring yang ku bawa diatas meja dan duduk dilantai dan membangunkan Ohm.

"Ohm. Ayo bangun, makanannya sudah siap." Ucapku yang berusaha membangunkannya dan menggoyang-goyangkannya.

Dia menggeram mengantuk dan lantas, duduk membuka matanya.

"Sudahkah?" Tanyanya yang sudah terlalu lama menungguku.

"Uhm. Makanlah." Jawabku.

Entah ada banyak tempat yang kosong, mengapa ia justru duduk dibelakangku dan memeluku sambil menyandarkan dagunya di pundakku.

"Hoi, duduklah di tempat lain." Pintaku.

"Oey, aku masih mengantuk. Biarkan aku tidur sebentar. Ya?" Ujar Ohm yang masih mengantuk.

"Buka matamu dan makanlah. Kita akan terlambat."

"Tidak mau."

"Ohm!!"

"Tidak mau, Toey."

"Ohm!!" Desakku yang sedikit memaksa.

"Suapi aku." Pinta Ohm. "aaaaaa ...." Ucapnya ketika membuka mulut.

Aku pun lantas menyuapi bayi besar yang manja kesayangan ayahnya ini dengan rela hati.

"Mmmmm ..." Dengung Ohm merasakan makananku didalam mulutnya. "Dagingnya sedikit kurang matang." Ujar Ohm.

"Ow, benarkah?" Tanyaku yang penasaran.

Aku pun mencobanya dan ternyata memang benar, makananku kurang matang. Dan terpaksa kami pun memakan masakanku itu agar kami dapat cepat pergi kesekolah.

Aku pun mendengar suara pintu rumah terbuka tetapi aku dan Ohm serasa tidak bisa berdiri sama sekali. Dan aku pun terkejut karena aku melihat Ibuku dengan ayahnya Ohm datang dan melihat kami berdua.

"Ibu." Ucapku yang bersamaan dengan Ohm berkata "Ayah."

Kami berempat pun berbicara dimeja makan. Aku dan Ohm sama-sama saling menundukan kepalan kami saat duduk bersama orang tua kami masing-masing.

Ibuku begitu merasa kecewa dan menangis terhadapku dengan apa yang dilihatnya, ayah Ohm juga merasa hal yang sama dengan ibuku. Dia nampak marah dengan kami berdua, karena apa yang kami berdua lakukan tadi.

"Apa yang ayah tadi lihat Ohm?"  Ucap ayah Ohm bertanya pada putranya.

Ohm sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari ayahnya, Ohm sedikit mengangkat kepalanya dan melihat kearahku.

I'm Crush On You!!Where stories live. Discover now