Chapter 16

339 36 0
                                    

Bas yang saat itu membawa kotak makan siangnya berjalan bersama dengan Ohm untuk menuju ke kantin. Wajah mereka berdua sama seperti yang ditunjukan oleh Kim.

Ditengah perjalanannya, ia pun bertemu dengan P'God yang juga ingin menemui Bas di kelas. Bas kaget melihatnya dan terdiam saja tidak banyak bicara.

"Bas, aku menunggumu di kantin." Ujar Ohm pada Bas yang ingin membiarkan mereka berdua.

"Tunggu Ohm, aku pergi deganmu." Jawab Bas.

"Tunggu Bas." Sahut P'God menggenggam tangan Bas ketika Bas hendak pergi darinya.

Tanpa banya bicara Ohm pun pergi karena ia malas melihat mereka berdua berdebat dengan suasana hatinya sendiri yang kacau balau.

"Lepaskan tanganmu, P'." Pinta Bas yang melihat tangan P'God menggenggamnya. Kemudian P'God pun lantas melepaskan genggaman tangannya itu. "Aku hanya tidak suka bila aku berkelahi dengan temanku sendiri." Ujar Bas yang sepertinya menyinggungku.

"Jika aku boleh tahu, kemarin apakah Kim datang kepadamu?" Ucap P'God mengenain masalah kemarin.

"Tidak, aku yang datang padanya." Jawab Bas.

"Apa dia tidak memberitahumu sesuatu?" Dia bertanya lagi.

"Tidak. Aku yang memberitahunya." Jawab Bas dengan nada yang sama.

" .... " P'God terdiam cukup lama membuat Bas bosan menunggu. "Kemarin aku menunggumu di lapangan." Ujar P'God memberitahunya.

Lalu dikeluarkanlah kotak cincin yang terus ia bawa sejak hari itu untuk diberikan kepada Bas. Dan mungkin inilah waktu yang tepat bagi P'God untuk menjelaskan semuanya.

"Aku hanya ingin memberikanmu cincin ini." Ujar P'God yang membuka kotak cincin tersebut.

"Sudah ku bilang. Aku tidak ingin berkelahi dengan temanku sendiri. Lagi pula, bukan kah kau sudah memberikan itu untuk Toey, bukan?" Jawab Bas yang hanya melengos.

"Apa kau melihat hari itu?" Tanya God yang merasakan bahwa Bas sudah tahu semuanya dan membuatnya salah paham.

"Benar, aku melihatmu menunjukan sepasang cincin itu kepada Toey. Tapi entah apa yang kalian bicarakan, tapi itu membuatku sangat muak melihatya." Ucap Bas yang tak sengaja keceplosan dan menunjukan kecemburuan.

P'God justru malah tersenyum senang karena mendengar kata-kata itu dengan cukup jelas yang menunjukan bahwa Bas merasa cemburu dengan Toey.

"Kau bilang apa?" Tanya P'God yang sedikit mempermainkan Bas.

"Eh ... tidak apa-apa." Sahut Bas dengan cepat. "A-aku .... aku tidak mengatakan apa-apa. Ku-kupingmu saja yang salah mendengarnya." Ujar Bas yang mulai grogi.

"Apa kau cemburu dengan Toey?" Tanya P'God sambil mencolek pinggangku dan membuatku sedikit latah karena geli

"Tentu saja." Jawabku langsung karena latahku yang geli karena God mencolek pinggangku.

"Ummmmm ...." God berdengung menggemaskan.

"Ma-maksudku ...... ti-tidak, aku tidak cemburu dengan Toey." Ucap Bas yang mencoba mengelak.

"Uuuuuu .... kau terlihat begitu menggemaskan ketika kau sedang cemburu!!" Gemas God sambil menarik kedua pipi Bas.

"Oey, lepaskan." Pinta Bas yang lantas menyingkirkan tangan God.

Bas pun lantas pergi dengan wajanya yang memerah karena malu digoda oleh God.

"Hoey, jangan pergi dulu." Ucap P'God pada Bas yang sudah pergi.

I'm Crush On You!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang