Chapter 12

359 34 0
                                    

Setelah bertemu dengan P'God, aku menemui temanku yang satu ini yang sudah menantiku di kantin dan menikmati makanannya. Setelah aku duduk, dia berseru menggodaku dengan membicarakan pembicaraanku tadi dengan P'God. Astaga ... di memang seperti ibu-ibu, pandai bergosip sana-sani.

"Eghem .. eghem." Jaim Kim. "Meeeeehh .... berdua dengan P'God!!!" Serayanya dia.

"Sudahlah."

"Kau benar-benar menyukainya kan? Iya kan!!!" Kim terus berseru menggodaiku.

"Jika kau tidak bisa diam. Ku sumpal mulutmu dengan sepatuku." Geramku padanya.

"Ow, tidak masalah. Tapi jawab pertanyaanku dulu. Apa kau menyukainya? huh?"

"Ehm ... sepertinya." Jawabku.

"Benarkah?" Tanya Kim. "Wah ... baguslah. Akhirnya aku bisa leluasa menguasai Bas!!" Serunya yang nampak bahagia.

"Jahatnya kau!!" Jawabku berseru.

"Setidaknya sainganku telah tersingkirkan berkat wajah imutmu itu."

"Mulutmu pasti terbuat dari karet. Banyak bicara dan ketika di setip terasa sakit." Aku yang menanggap serius.

"Ouch ... aku bercanda. Lagi pula orang setampan dan selucu aku tidak pernah memiliki niatan sejahat itu. " Ujar Kim berseru. "hm hm hm hm." Sambil menaikan alisnya berkali-kali.

"Kau terlalu percaya diri." Sahutku.

"Ha?" Ucap Kim yang tak mengerti.

"Maksudku, jika kau tampan mengapa sampai saat ini kau jomblo."

Dia mulai menatapku dengan tajam dengan mata sipitnya itu, lalu dia pun merasa geram dan menghampiriku sambil menekan pipiku hingga membentuk bibirku seperti mulut bebek sambil berkata

"Dasar kau!! Kau sungguh kejam!!"

"Kim, hentikan!!" Pintaku memaksa.

"Rasakan ini. Hmm ... hmm.. hm!!"

Kulirik sekitar dan ternyata para murid sedang memerhatikan kami dan bergumam gemas membicarakan kami.

"Kim. Sudah!! Mereka melihat kita."

"Aku tidak perduli. Mulutmu itu sungguh kejam!!" Jawabnya yang terus menghukumku.

Lalu tak sengaja Bas dan si biang kerok yaitu Ohm lewat menghampiri kami berdua sambil membawa makan siangnya. Dan ku lihat tatapan Ohm sepertinya dia muak kepadaku akibat makan malam itu.

"Toey." Sapa Bas padaku dan kami berdua pun lantas berhenti dan Kim mulai merapian diri.

"Ow, Bas. Kau ingin makan bersama kami?" Kim menayainya.

"Um. Kita akan membahas tugas kita, bukan?" Ujar Bas membahas tugas kelompok itu.

"Ooohh ... aku tidak membawa laptopku, Bas." Ujarku memberitahunya.

"Lalu, bagaimana?" Bas bertanya lagi.

"Tidak masalah, aku membawa flashdiskku. Aku sudah menyalin tugas kita. Dan kita juga bisa gunakan lab. komputer."

"Wah ... kau memang hebat." Seru Bas memujinya sambil menepakan tangannya di pundah Kim dan lantas seketika Kim memegang tangan Bas dan Bas pun menarik tangannya lagi.

Kim pun lantas mencium aroma tangan Bas yang menempel di tangannya itu dengan girang, tanpa malu didepan orangnya sendiri. Astaga, dia benar-benar membuatku merasa malu.

"Ow, apa kau ingin duduk disini?" Tanyaku pada mereka berdua.

"Tidak." Ohm lantas menyahutiku dengan ketus. "Lebih baik ku cari tempat lain dari pada disini." Jawabnya yang lantas pergi dari tempat kami.

I'm Crush On You!!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt