Chapter 13

373 36 5
                                    

Aku pun terbangun di pagi hari. Pertama kali ku terbangun dirumah Ohm. Berbeda rasanya ketika aku terbangun dirumahku sendiri, mungkin aku belum terbiasa dirumahnya. Aku lantas membangunkan tubuhku dan sejenak mengusap-usap mataku.

*Cekreeek ..*

Aku mendengar suara gagang pintu terbuka, dan ketika ku tengok Ohm keluar dari sana sambil mengeringkan rambutnya dengan rambut dan telanjang. Mataku pun terbelalak melihatnya, tenggorokanku mengering membuatku menelan ludah saat dia menatapku juga. Apakah sehari-harinya dia seperti ini? Aku pun tidak heran melihatnya. Namun sungguhkah dia selalu seperti ini?

"Heh, apa yang kau lihat?" Ohm menanyaiku karena melihatku tecengang.

"Ti-tidak!!" Jawabku yang lantas memalingkan pandanganku.

Ohm pun lantas menuju kecermin dengan kondisi seperti itu untuk berkaca, sedangkan aku pergi membuka koperku untuk mengambil seragamku.

"Jangan bilang padaku kalau kau menyukaiku. Aku tidak menyukainya." Ujar Ohm yang sedikit menghinaku.

Aku diam saja tidak memperdulikannya dan lantas menutup kembali koperku dan bergegas masuk kedalam kamar mandi. Kututup pintunya ketika aku sudah berada didalam kamar mandi, sedangkan Ohm masih bercermin merapikan rambutnya.

Aku pun membuka kembali pintunya dan keluar untuk mengambil ponselku yang semalam ku letakan diatas meja belajar Ohm. Dan saat aku kembali, Ohm melihat apa yang sedang ku bawah itu.

"Heh, apa yang kau lakukan?" Tanyanya yang sedikit sinis.

"Bukam urusanmu." Jawabku yang sinis pula.

"Heh." Dia memanggilku lagi ketika aku hendak berjalan. "K-kau ja-jangan memainkan "punyamu" dikamar mandiku. Aku tidak suka itu." Tuduhnya padaku dengan pikiran kotornya.

Dia kembali membuatku jengkel lagi dengan menuduhku hal yang tidak ku sukai juga dengan pikiran kotornya itu. Aku pun lantas meninggalkannya pergi masuk kedalam kamar mandi diiringi perkataannya.

"Hei ... hei." Dia memanggilku untuk menghentikanku namun aku tidak memperdulikanya. "Ka-kau jangan melakukannya. Awas kau." Kecamnya dia.

Apakah dia selalu berpikiran kepada semua orang yang selalu membawa ponselnya saat mandi? Astaga, sudah berapa banyak kaset porno yang telah ia tonton sehingga membuatnya berpikiran seperti itu padaku? Benar-benar dia membuatku harus memadamkamnya.

Beberapa menit kemudian aku pun selesai mandi, aku keluar sambil menerima telfon dari ibuku.

"Iya, bu. Aku tahu. Okay, sampai jumpa." Jawabku yang meyelesaikan panggilan telfonnya.

Dan ketika aku melangkah keluar untuk mengenakan pakaianku, aku melihat Ohm terbaring miring menghadap kearahku dengan tubuh sexynya itu. Mataku kembali terbelalak melihat kegilaannya, apa lagi saat ia mengacungkan telunjuknya padaku dan menekuk-nekuknya meminta padaku untuk menghampirinya. Aku pun semakin bingung saat ia mengatakan

"Kemarilah." Pinta Ohm dengan suaranya yang menggoda.

Astaga, dia sedang kerasukan makhluk seperti apa? Apa dia pikir aku akan terangsang melihatnya seperti itu? Memang, tubuhnya sangatlah bangus, sexy, dan ia juga tampan. Tapi mengingat perlakuannya padaku yang keji membuatku tak tergoda padanya.

"Ayolah, satu ronde saja."

Benar-benar membuatku muak dengannya. Dan suatu suara pun memanggil-manggil namaku dengan cukup keras

"Hei, Toey!!"

Suara itu sedikit membentakku dan menyadarku dari lamunanku. Astaga, ternyata itu hanya pikiran kotorku saja yang mengusai pikiranku. Aku hanya membayangkan Ohm bertingkah seperti itu. Namun nyatanya ia memang sedang berbaringan diatas tempat tidurnya mengenakan seragam dan memainkan game di ponselnya.

I'm Crush On You!!Where stories live. Discover now