• First Meet • (JH Ver)

5.1K 370 7
                                        

Terik nya matahari tak membuat patah semangat untuk ku. Karena aku adalah salah satu dari orang yang sangat suka bersosialisasi maka aku juga selalu membantu korban-korban bencana alam atau semacamnya. Karena itulah tugas ku.

Setiap hari selalu disibukkan acara-acara amal dan sosial bersama orang-orang yang membutuhkan. Tahun 2014 akan segera berakhir. Diusiaku yang cukup matang aku belum pernah merasakan rasanya cinta. Aku lebih memfokuskan dengan belajar dan bekerja. Seumur hidupku hanya itu yang aku rasakan. Aku punya banyak sekali teman. Baik laki-laki maupun perempuan. Mereka semua sudah berusaha mencarikan ku jodoh yang tepat tapi, tidak ada yang sesuai dengan selera ku.

Aku ingin memiliki seseorang kekasih yang bisa menghibur, mempunyai senyum yang ceria, memiliki sifat sosial seperti ku juga dan yang penting dia bisa selalu ada untuk ku. Jujur aku adalah orang yang lalai. Terkadang aku sempat lupa makan hingga 2 hari berturut-turut guna menyelesaikan seluruh tugas. Jadi,  aku ingin ada seseorang yang mengingatkan ku saatnya makan dan sebagainya.

Tapi, nyatanya aku masih tercipta sendiri. Usia ku masih 23 tahun. Masih belum begitu tua. Entah mengapa banyak teman ku yang meminta aku untuk segera punya seorang kekasih. Alasan nya agar ada seseorang yang bisa menjaga.

"Acara bakti sosial dan amal nya minggu depan. Tapi, kalian belum mendapatkan seseorang yang mau bekerja sama?" Tanya ku sambil memegangi pelipis ku yang mulai berdenyut.

"Maafkan kami. Semua nya sudah memiliki rencana bisnis masing-masing. Mereka sudah pasti akan memilih bisnis yang menguntungkan daripada...harus bekerja sama dengan perusahaan bakti sosial." Ujar pegawai ku.

Jika, kupikir-pikir apa yang dikatakannya ada benarnya. Tidak banyak perusahaan yang dengan senang hati memberikan beberapa harta nya bagi orang-orang yang membutuhkan. Sangat sulit menemukan orang seperti itu.

Kembali ku pijat pelipis ku sambil menghembuskan nafas berat. Kusuruh mereka kembali bekerja. Aku butuh penenangan sekarang. Kuambil ponsel ku yang ada disebelahku. Terlihat notifikasi dari seseorang yang sudah lama tidak pernah ku temui.

"Jung Hye So?" Kataku.

Kudengar-dengar 3 tahun belakangan ini dia sangat sibuk dengan perusahaan property yang dibantu dengan ayahnya. Dan itu cukup sukses dalam usaha yang pertama hanyalah perusahaan kecil. Tapi, untung sekarang sudah berkembang cukup pesat.

"Yeobseyeo? Eoremaniya, Hye So-ah." Ujar ku sambil senyuman tipis yang kini tampil di bibir ranum ku.

"Eoh. Bagaimana kabar mu? Ahhh, uri chingu pasti sekarang sedang sibuk."

"Bahkan sangat, sangat sibuk. Aku butuh seseorang untuk bekerja sama. Tapi, belum juga menemukannya. Huft~ melelahkan."

"Ohhh begitu, ya. Apa kau mau bekerja sama. Sepertinya aku punya solusi."

"Bekerja sama dengan mu? Baiklah tidak apa-apa. Aku akan sangat menyukai nya." Kata ku dengan senyuman yang lebar.

"Bukan dengan ku. Tapi, dengan adik ku. Kau masih ingatkan, Hoseok?"

"Ahhh, adik mu itu? Kenapa memangnya?"

"Dia sudah menjadi tenar sekarang. Kurasa kau bisa bekerja sama dengan nya. Eotthe?"

Penawaran yang lumayan. Selama ini aku hanya bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan tidak pernah bekerja sama dengan seorang idol. Tentu saja ini akan sangat menguntungkan bagi ku. Tidak ada salahnya juga dicoba.

Ku terima tawaran Hyeso dan memilih untuk bertemu dengannya beserta adiknya lusa ini dicafe dekat agensi adiknya. Katanya dia sangat lah sibuk jadi harus bertemu ditempat yang tak begitu jauh dari agensinya. Tidak masalah selama kerja sama ini akan segera terwujud.

™BTS X (Y/N) • IMAGINE ✓Where stories live. Discover now