RANK 1 #btsxyou 🥇
[Silahkan membaca SEASON 2]
cuman cerita keromantisan Y/N ama BTS. mulai dari dribble, oneshoot, twoshoot pokoknya wajib baca ?*yang NGAKU ARMY WAJIB BACA!!
⚠Maafkan kalau ada sedikit yang mengandung unsur dewasa⚠
Awal musim semi mulai mengawali hariku. Tidak ada yang spesial seperti taburan bunga yang mulai bermekaran menghias tiap titik kota Seoul. Masih dengan tugas yang tak pernah ada hentinya. Aku berharap segera libur musim panas.
Hari ini aku ada rencana bertemu Taehyung di sebuah kafe dekat dorm nya. Dan menghabiskan waktu kami disana sembari menikmati kopi. Kebetulan waktu luang Taehyung akan diperpanjang sebelum dia ke Amerika untuk melanjutkan acara mereka.
Aku harus segera menyelesaikan tugas ini sebelum aku harus menyelesaikan nya di kafe dan mengganggu ku dengan Taehyung.
"YA! Jinyoung?! Apa kau sudah menemukan barang mu? Kenapa lama sekali?!"
Ya, Jinyoung sedang mencari foto Couple yang dia tinggalkan sesudah minum-minum dengan teman kampus. Dia selalu seperti itu.
"Eoh, sudah. Ya, tapi aku menemukan sesuatu yang mungkin lebih penting daripada foto ku dengan Sorin. Jjajan!"
Jinyoung menaruh sebuah buku tepat dimeja tempatku mengerjakan tugas. Buku yang tidak asing menurutku.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Inikan...buku diary masa ku sekolah dulu!! Oh My God! Jangan sampai Jinyoung membacanya terlalu memalukan untuk dibaca.
"Kau mendapatkan nya darimana?!"
"Ada ditumpukkan baju diatas keranjang dekat lemari. Buku apa itu? Menjelaskan keseharian mu kan?!" Katanya dengan nada penuh ledekan.
Aku merebut buku diary itu dan memeluk nya tak mau membuat Jinyoung membuka barang satu halaman pun.
"Kau sudah menemukan foto mu kan. Sana pergi!" Kataku sambil mendorong tubuh Jinyoung menuju pintu keluar.
"Kau mengusirku? Ya, jelaskan dulu buku apa itu? Kitakan teman."
"Teman pantat mu! Sudah sana pergi!" Setelah berhasil membawa hingga didepan pintu aku langsung membuka pintu lebar-lebar mempersilahkan Jinyoung pergi dengan tenang.
"Besok aku akan meminta mu menjelaskan. Awas saja jika, tidak.."
Dengan cepat aku mendorong separuh badannya yang masih saja mencuri pandanganku lalu, menutup pintu rapat-rapat.
Bisa ditaruh dimana wajahku jika sampai buku ini dibaca oleh dia. Bisa-bisa dikampus aku habis diledek oleh nya.
Aku menghembus nafas lega dan kembali menuju tempat ku menggarap tugas yang deadline nya 3 hari lagi. Kembali ku tatap buku yang sudah lama ku cari-cari itu. Rasanya ingin ku pendam saja didalam peti agar tidak ada yang bisa membaca atau sekedar menemukannya. Tapi, yang menemukan malah Jinyoung. Kuharap dia tidak membuka satu halaman pun.
Dulu sejak SMP aku sangat hobi menulis keseharian ku didalam buku ini. Hingga suatu malam hilang saat aku pindah kemari aku tidak bisa menemukannya lagi.