* Unknown Number *

1.6K 172 3
                                        

Sudah lewat 1 bulan Namjoon tidak memberikanmu kabar sama sekali. Dan selama sebulan itu juga kau merasa tidak ada semangat sama sekali. Semua pelajaran yang berlangsung tidak pernah masuk dalam memori mu. Bahkan teman-temanmu sendiri geleng-geleng kepala melihat mu yang tidak seperti biasanya.

"(Y/N)!! Keluar sekarang!!"

Astaga kau baru sadar jika, sekarang kau ada didalam kelas dan diajar oleh guru killer itu. Lamunan mu langsung terkubur dan mulai sadar dengan dunia nyata. Dosen dengan perut buncit dan kepala pelontos nya menatap mu tajam. Otomatis kau harus menurutinya agar tidak terkena masalah nanti.

Kau keluar kelas dengan langkah malas dan berdiri didepan kelas. Melihat koridor kampus yang sepi dan hanya diisi beberapa mahasiswa yang sedang diskusi dan berbicara. Kau hanya bisa menghembuskan nafas pelan dan menumpu punggung mu ditembok kelas.

Urusan penghancur hubungan orang itu. Sudah kuurus. Dan dia tidak menghubungi ku selama 2 hari ini. Lega rasanya. Setidaknya masalah nya telah terselesaikan.

Greb!!

Srakk!

Datang seorang wanita yang menarik mu dan menjambak rambut mu dengan kasarnya. Kau membulatkan mata mu dan berusaha melepaskan jambakan yang menyakitkan itu. Tapi, kekuatan wanita itu melebihi banteng. Dia sangat kuat.

Penampilan yang modis dan anggun tapi, tidak dengan perilaku nya yang rendahan. Kau terus berusaha melepaskan jambakan itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!! LEPASKAN AKU!" Teriak mu sambil memegangi tangan wanita itu yang menjambak mu tanpa ampun.

"JANGAN HARAP! Gadis seperti mu harus segera dimusnahkan! Kau itu penghancur hubungan ku! Dasar. Mati saja kau!!"

Tepat didepan mu seorang lelaki dengan enteng nya menatap mu sambil tersenyum remeh kepada mu. Lelaki yang sama persis dengan yang sebulan lalu kau temui didepan kelas mu. Lelaki yang kau sebut bodoh. Mata mu membulat.

"Apa maksud mu?!" Tanya mu berusaha mencari tahu seluk beluk masalah yang sebenarnya.

Dia pun melepaskan jambakannya dan menatapmu penuh emosi. Kau bisa lihat lewat tatapan matanya. Tapi, kau saja tidak tahu menahu tentang masalah yang sebenarnya. Jadi, jangan salahkan dirimu.

Sedangkan dapat kau lihat pria tadi tersenyum remeh menatap mu dan wanita itu secara bergantian. Wajah mu masih bingung dengan segala hal yang telah terjadi. Untung koridor sedang sepi. Jadi, tidak akan menambah masalah.

"Dasar JALANG!! Kenapa kau menge-chat seseorang yang sudah punya kekasih?!! Apa kau tidak malu sekarang?!!" Katanya penuh emosi.

Sekarang kau tahu seluk beluk masalahnya. Yang kau takutkan benar-benar terjadi. Kejadian yang kau lihat sebulan lalu dan cerita yang diceritakan oleh teman mu terjadi seperti yang telah kau pikirkan. Pria gila itu memang sudah membuat mu panas.

Kau alihkan pandangan mu pada pria yang masih berdiri santai tanpa merasa sedikit pun. Kau tarik kerah baju nya dan menatap nya penuh emosi.

"Dasar pria gila. Kau kira dengan membodohi wanita seperti ini akan mengasyikkan bagimu? Ini hanya perlakuan bodoh yang menyakiti semua pihak. Otak mu kau taruh mana. Jangan lakukan hal memalukan kalau kau masih mau hidup." Ujar mu penuh tatapan mengancam.

Kau lepaskan cengkraman mu dan dapat kau lihat raut wajah pria itu sedikit ketakutan. Pria macam apa yang hanya dibegitu kan saja sudah ketakutan.

"Masalahnya sudah kuselesaikan. Tolong periksa ponsel KEKASIH mu itu. Agar kau tidak selalu terbodohi." Katamu dan pergi begitu saja.

Tidak peduli dengan kedua insan itu yang mulai bercekcok. Yang terpenting kau sudah bebas. Untuk pelajaran nya. Kau terpaksa harus menerima hukuman tambahan besok. Karena dosen itu benar-benar killer.
Kau berjalan tanpa arah. Sampai menemukan Fanny eonni dengan menenteng tas nya berjalan dengan senyuman merekah nya.

™BTS X (Y/N) • IMAGINE ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon