Bandara Internasional Incheon sedang ramai-ramainya orang. Begitu pula dengan ku. Aku baru sampai dari Jepang. Karena study ku disana sudah selesai maka nya aku kembali ke tanah kelahiran ku. Mencari pekerjaan untuk mencukupi hidup disini. Keluarga ku semua berada di Jepang. Tidak. Mereka bukan orang Jepang. Ehhh, itu tidak berlaku untuk Appa ku. Dia memang asli dari negara sakura itu. Bisa dibilang aku blasteran antara Jepang dan Korea. Nama ku Koyoshi (Y/N).
Aku di Korea akan tinggal bersama teman lama ku. Dia dulunya juga satu kuliah dengan ku. Tapi, memutuskan untuk kembali lebih cepat untuk melanjutkkan nya di Korea. Dia asli Korea. Nanti kalian akan aku kenalkan. Sekarang aku harus segera mencari Apartement milik nya.
Oh, iya tadi aku saat dipesawat satu tempat duduk dengan seorang pria berkacamata dengan rambut hitam pekat. Aku berusaha dekat dengan nya. Bukan apa-apa aku orang nya sangat gampang bersosialisasi. Karena kami sedari tadi diam aku mulai mengajaknua berbicara. Tapi, yang ada dia malah mencueki ku dan melanjutkan tidurnya. Dasar sok keren. Aku masih ingat dia mengabaikan ku tadi. Lalu, aku diam dan berkutik dengan aktivitas ku sendiri.
Sekarang aku sudah menaiki taksi yang akan mengangkut ku menuju Apartement teman ku itu. Tubuh ku sekarang benar-benar capek. Ingin segera beristirahat.
Kriing
Kriing
"Eoh, Yebin-ah."
"..."
"Mwo?! kau pindah dirumah susun? Ahhh, begitu. Ya, sudah aku kesana. Alamatnya tolong kirim, ya."
Dia sudah pindah dan baru bilang padaku saat sudah diperjalanan. Dasar anak itu. Setelah mengatakan pada supir nya untuk mengantarnya ke alamat yang baru dikirimkan Yebin.
Diperjalanan aku terpesona dengan jalanan kota Seoul. Terakhir aku tinggal disini saat usia ku masih sekitar 19 tahun. Tentu berbeda dengan kondisi sekarang. Gedung-gedung pencakar langit tidak begitu banyak seperti saat ini. Mata ku terus menatapi seluruh pelosok kota ini. Senyuman juga terlukis jelas pada raut wajah ku sekarang.
.
.
Gedung dengan lantai sekitar 20 ini adalah tempat dimana Yebin teman ku tinggal. Cukup nyaman juga. Sudah kupastikan bayar sewanya mahal. Apalagi mengingat pekerjaan Yebin yang menjadi seorang pelatih piano pada pagi hari dan karyawan kantor pada siang hari. Dia punya 2 pekerjaan ekstra. Sudah pasti uang yang ia dapat cukup lumayan untuk menbiayai hidup.
Aku masuk dan mencari kamar Yebin yang bernomor 350 tepat dilantai 8. Lorong yang panjang dan suram ini sedikit membuat bulu kuduk ku berdiri. Selain takut hewan melata aku juga takut dengan hantu. Apalagi disini pencahayaannya kurang baik. Lampu nya tidak bekerja dengan baik, redup hingga membuat separuh jalan lorong semakin suram.
Hik! Hik!
Cegukan ku mulai kambuh. Ini biasa setiap kali aku merasa takut. Dan mata ku menatap sesosok pria berkulit putih pucat sedang berdiri tepat didepan ku. Mungkin dengan jarak 2 meter dari tempat ku sekarang. Dia menatap ku tajam, wajah pucatnya mengingatkan ku dengan hantu difilm horor yang biasa aku lihat.
Keringat dingin mulai berjatuhan dari pelipis dan kepala ku. Seluruh tubuh ku bergetar tak karuan. Mata ku membulat saat tiba-tiba pria itu mendekati ku. Aku mundur, dia maju. Saat jarak cukup dekat. Kepala ku mulai pusing. Dan berputar. Dan...gelap.
***
Ku kerjapkan kedua mata ku. Kepala ku masih pusing. Apa yang baru saja terjadi pada ku? Tunggu!! Hantu itu pasti masih ada disekitar sini. Lalu, aku sekarang dimana? Tempatnya cukup nyaman dan dingin. Padahal hanya ada jendela yang terbuka sedikit. Menyadari bahwa sekarang aku mungkin telah bersama hantu itu.
YOU ARE READING
™BTS X (Y/N) • IMAGINE ✓
RomanceRANK 1 #btsxyou 🥇 [Silahkan membaca SEASON 2] cuman cerita keromantisan Y/N ama BTS. mulai dari dribble, oneshoot, twoshoot pokoknya wajib baca ?*yang NGAKU ARMY WAJIB BACA!! ⚠Maafkan kalau ada sedikit yang mengandung unsur dewasa⚠
