Karena si Namjoon lagi cedera jadi khusus kali ini ceritanya si namjoon yak.
Happy Reading!!
.
.
Cuaca tidak bersahabat, keluarga ku yang terus saja bertengkar, adikku yang menangis melihat mereka dan yang pasti aku yang sudah mulai tertekan dengan semua bentakan yang keluar dari mulut mereka yang beradu. Entah sudah berapa lama aku berada dikamar yang gelap sambil menutup kedua telinga ku sambil memandangi wajah adikku yang mulai basah akibat air matanya.
Ini semua terjurus pada keluarga ku yang sangat tidak dewasa. Ayahku memergoki ibu sedang berjalan bersama lelaki lain didepan restoran. Dan entah mereka setelah itu mulai saling berjauhan dan selalu bertengkar dengan alasan sekecil apapun.
Suara hujan dominan dengan suara kencang dari ibuku yang menjerit dan dibarengi suara pecahan kaca. Tanpa pikir panjang aku berlari keluar kamar dan melihat ibu menangis sambil memegangi lengannya yang tergores gelas kaca.
"GEUMANHAE!! Berhenti bersikap menjijikan! Apa kalian tidak tahu bagaimana keadaan Jieun dan aku?!! Aishhh...setiap hari kalian bertengkar terus. Lalu, kenapa tidak cerai saja sekalian? Huh?!!" Kataku dan menatap wajah mereka yang tidak percaya dengan perbuatan ku.
Tak ada jawaban. Kutinggalkan apartement ku dan memilih pergi ketempat yang lebih tenang. Tempat yang akan membawa ku dalam kedamaian. Sebentar lagi aku akan terbang kelangit gelap itu.
Kaki ku kini berhenti tepat disebuah sungai tak jauh dari apartement ku berada. Disini memang jarang ada orang. Hanya pagi dan siang hari akan banyak orang yang berkunjung. Malam hari nya akan sangat sepi dan menyeramkan. Jujur aku sangat takut sekarang. Tapi, aku juga harus mengakhiri semua ini.
Masalah ku sungguh banyak. Mulai dari pertengkaran orang tua ku yang tidak ada habisnya. Mereka selalu saja
bertengkar padahal hanya masalah kecil tapi dijadikan besar. Saat aku berkata untuk cerai saja mereka malah terdiam dan saling berpandangan. Lagipula untuk apa membangun suatu hubungan yang hanya diisi dengan pertengkaran yang entah kapan ujungnya. Aku tahu mereka masih punya perasaan. Tapi, Jieun dan aku sangat terpuruk mendengar suara pertengkaran mereka.
Dan saat itu juga Jieun adikku yang selalu semangat dan pintar dalam segala bidang berubah. Itu hanya karena perbuatan mereka. Nilai nya menurun, ia selalu menyendiri, kebanyakan melamun dan beberapa kali dia bermasalah dengan teman-temannya. Aku tidak bisa melihat perubahan nya yang sangat signifikan itu.
Hal ini terus terjadi sudah dari 7 bulan lamanya. Kukira mereka akan segera berbaikan dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya tapi,...ayahku sampai terkena PHK karena sibuk memikirkan urusan pertengkaran nya dengan ibu dikantor. Keluarga ku memang sudah gila. Mereka berubah karena sebuah masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan berdiskusi baik-baik.
"AHHHH!!! Ishh, kenapa aku harus hidup disini?!!! Aku benar-benar capek harus begini terus!! Punya orang tua yang selalu berpikiran pendek!!" Suara ku lantang sekali.
Aku ingin mencurahkan semua masalah ku. Walau yang mendengar hanya jangkrik, suara angin, pepohonan dan aliran sungai. Kurasa itu lebih baik.
"Benar. Untuk apa hidup terlalu lama disini. Hanya membuang-buang waktu saja. Lebih baik aku pergi dari dunia ini...selamanya."
Langkah kaki ku berjalan mendekati tepi sungai yang sedang tenang. Arusnya tidak terlalu ekstrem. Kaki ku mulai ku masukkan dalam air. Sangat dingin. Tapi, kucoba untuk terus melanjutkan nya. Kumasukkan kedua kaki ku dan perlahan setengah badan ku mulai basah dan tenggelam. Ku tutup kedua mataku.
YOU ARE READING
™BTS X (Y/N) • IMAGINE ✓
RomanceRANK 1 #btsxyou 🥇 [Silahkan membaca SEASON 2] cuman cerita keromantisan Y/N ama BTS. mulai dari dribble, oneshoot, twoshoot pokoknya wajib baca ?*yang NGAKU ARMY WAJIB BACA!! ⚠Maafkan kalau ada sedikit yang mengandung unsur dewasa⚠
