[2017.10.11] DK (도겸) - Sweet

2K 184 0
                                    

Seperti biasa, aku datang di saat yang lainnya masih bersiap, sarapan atau bahkan masih terlelap, bisa jadi. Kelas sepi, ralat, tapi sekolah memang masih sepi, baru segelintir murid yang datang. Tanganku terulur untuk menyalakan lampu kelas, kakiku melangkah menuju kursiku, udara sangat dingin pagi ini.

"Hhh," aku menghela nafas setelah berhasil duduk di kursiku.

Tring...

Nada dering ponselku berbunyi, tanganku tergerak mengambilnya dari saku jas sekolahku, dari Lilly.

Lilly
Kau bawa buku untuk materi tambahan?

Tanpa menjawab terlebih dahulu aku mengecek buku yang dimaksud di laci mejaku karena memang aku sengaja meninggalkannya di sana. Tapi tunggu! Aku menemukan sesuatu yang lain di laci mejaku.

Sekotak cokelat.

"Siapa yang meletakan ini?" gumamku.

"Ish, apa dia sudah gila? Kalau laciku dipenuhi semut siapa yang mau tanggung jawab?"

"Tapi ini seperti baru. Ey, tapi kemarin sore belum ada."

Seketika aku merinding memikirkan siapa yang meletakan cokelat ini di laci mejaku padahal sudah jelas aku yang pertama datang.

Tuk...

Sesuatu jatuh saat aku hendak meletakan kotak berisi cokelat itu ke tas jinjingku.

Happy sweet 17 Kim Chanmi^^
Kuharap kau memakan cokelat ini agar kau senantiasa manis, semanis cokelat❤

Oh ya, kalau kau ingin tau aku, temui aku di taman dekat kantin saat istirahat nanti:)

Tanpa sadar aku tersenyum padahal aku tidak tau siapa pelakunya. Ah ya, hari ini memang hari ulang tahunku yang ketujuh belas, pemberi coklat ini ada pengucap yang ketiga setelah ibu dan ayahku.

Tunggu, apa ini pemberian Lilly? Ia mengirimku pesan tadi, apa ia sengaja agar aku nengecek laci meja? 

Tapi ia kemarin pulang lebih awal dariku.

Sudahlah, daripada aku penasaran aku akan menemuinya nanti.

🕐  🕑  🕒  🕓

"BWAHAHAHAHAHAHA." Semua perhatian beralih padanya, laki-laki di ambang 'ketidakwarasan', entah apa yang menyebabkan ia tertawa sekencang itu.

"Ada apa?"

"Tidak apa-apa, pak," jawabnya, dengan wajah seolah-olah ia tidak berbuat apa-apa.

Dasar anak gila, batinku.

"Sekali lagi kau mengganggu pelajaran, kau tau akibatnya, kan?"

"Ya, pak."

Tampan memang tapi sedikit gila, bukan, bahkan sudah bisa dikatakan gila. Tertawa sendiri, bahkan untuk sesuatu yang tidak lucu sekalipun, berbicara sendiri dengan tumpukan buku komiknya, dan yang lebih parah ia suka tiba-tiba menangis saat tengah membaca buku pelajaran yang semua murid yakini di baliknya terdapat sebuah komik. Laki-laki macam apa dia?

"Selesaikan tugas ini, setelah itu kalian boleh istirahat. Bapak tinggal, selamat siang."

"Selamat siang, pak."

Aku memilih untuk bersantai terlebih karena memang tugasku sudah selesai daritadi, ahh, beruntungnya memiliki otak cerdas.

BRAKKK...

Lagi-lagi semuanya menoleh ke barisan belakang, dan lagi-lagi laki-laki itu yang membuat ulah.

"Maaf, maaf, silahkan teruskan tugas kalian, maaf aku mengganggu," ujarnya sambil keluar dari kursinya dan berlari keluar kelas.

Oh ya, aku lupa aku kan harus menemui seseorang di taman dekat kantin.

"Mau ke mana?" tanya Lilly.

"Taman dekat kantin."

"Tunggu aku."

"Maaf, Ly, bukannya aku tidak mau tapi untuk kali ini aku ingin ke sana sendiri, maaf ya," ucapku lalu berlari ke taman dekat kantin.

🕐  🕑  🕒  🕓

Saat aku sampai di tempat, sepi, tidak ada siapapun. Aku menyusuri taman sepi itu.

"Benar kan dia mengajakku bertemu di sini?" gumamku.

"Apa dia belum datang?" gumamku lagi, tepat setelah itu mataku menangkap bahu seseorang tengah berdiri di balik pohon.

Perlahan aku berjalan mendekatinya. Apa itu orangnya?

"Hua!" Aku terkejut karena tiba-tiba orang itu berbalik badan.

"D-dokyeom? Sedang apa kau di sini?" ia tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya.

"Ahh, jangan-jangan kau sedang buang a-"

"B-bukan, enak saja."

"Lalu?"

Ia berdeham lalu menjawab, "aku yang mengajakmu bertemu di sini."

"Hah?" sudah kupastikan mulutku terbuka sangat lebar saat ini.

Jadi, yang memberikan cokelat itu...

"Kau?! Kau yang memberikanku cokelat itu?" tanyaku, ia mengangguk dan mengalihkan pandangannya ke samping, membuatku dapat melihat jelas hidung mancungnya.

"Darimana kau tau tanggal lahirku?"

"Em... Apa kau lupa? Waktu pertama kali masuk sekolah dan saat itu kita diperintah untuk memperkenalkan diri juga menyebutkan tempat dan tanggal lahir."

Jadi, maksudnya...

"Aku mencatat tempat dan tanggal lahirmu. Aku... Aku sudah tertarik padamu sejak pertama kali masuk tahun ajaran baru."

Aku tidak bisa berkata-kata lagi, laki-laki gila ini suka padaku?

"Aku suka padamu, Chanmi. T-tapi aku tidak akan memaksamu untuk membalas rasa sukaku, aku sadar kalau aku ini... gila," ujarnya sambil menunduk. Aku tersenyum geli mendengar pengakuannya.

"Tapi kau tampan," ucapku, membuatnya mengangkat kepalanya menatapku dengan tatapan berbinar.

"Terima kasih."

"Oh ya, aku akan mengucapkannya langsung. Selamat ulang tahun yang ke-17, Kim Chanmi. Habiskan cokelat itu agar kau senantiasa manis seperti cokelat, aku tidak peduli kau jadi gemuk, aku tetap tertarik padamu, kkk," tuturnya diakhiri dengan kekehan, membuatku juga ikut terkekeh.

"Terima kasih, Dokyeom."

Ternyata laki-laki ini bisa tertarik juga dengan perempuan, kukira ia hanya tertarik dengan komik.

Hari ini benar-benar menjadi sweet seventeen.


THE END.

[SEVENTEEN FANFICTION] PROJECT / MY DAY - CompleteWhere stories live. Discover now