(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔

Prolog

Dua anak kecil itu saling diam. Mungkin itu adalah salah saru ungkapan kekecewaaan mereka.

Sang gadis kecil itu sudah mulai menjatuhkan air matanya. Tanda ia tidak rela jika sahabatnya pergi meninggalkannya.

"Udah ya, Lyssa gak usah nangis lagi. Vano janji kita nanti pasti ketemu lagi." ucap anak laki-laki yang dari tadi hanya diam.

Bukannya sang gadis diam. Ia tambah menangis semakin histeris. Bahkan nafasnya semakin terdengar tidak beraturan.

Vano, laki-laki tadi segera merengkuh gadis cilik itu. Sebenarnya ia juga tidak ingin berpisah, tapi keadaan tidak mengizinkan.

"Vano janji, kita nanti kalau udah besar bareng terus. Lyssa gak usah sedih," lagi dan lagi. Laki-laki itu kembali mengeluarkan kata-kata penenangnya.

Tangisan gadis itu mulai mereda. Ia mengelap air matanya dengan tangan kanannya.

Vano yang melihat itu tertawa kecil. Dalam hati ia bersyukur bisa mengenal gadis itu dan ia tidak ingin meninggalkannya.

Tapi memang takdir sedang tidak berpihak kepada mereka berdua. Sekuat apapun mereka menolak, tapi mereka juga pasti akan berpisah.

"Vano, gak akan lupain Lyssa kan?" akhirnya gadis itu mengeluarkan suaranya.

Vano tadi memang sudah berjanji. Tapi entah kenapa sekarang ia sendiri yang ragu.

"Vano janji, Vano gak akan lupain Lyssa. Lyssa ingat itu, nanti kalau kita udah besar kita akan bersama lagi."

Seolah mendapat siraman air dingin di tengah teriknya matahari. Wajah Lyssa berubah menjadi berseri-seri.

"Janji."

Jari manis kedua anak itu saling bertautan. Dengan background senja yang membuat itu seolah-olah perpisahan yang abadi.

Bayangan ini tampak nyata.
Seolah ini adalah akhirnya.
Mencoba menepis takdir.
Yang tak tau apakah ini akhir.

Sirat tak rela saling bertatapan.
Membuat kita tak rela jika berjauhan.
Senja? Bisakah kita kembali?
Bisakah kita bersatu lagi?
Membawa kedamaian abadi.
Saling memeluk hati yang tersakiti.

###

Muthy balik guyss. Baca cerita special RiFy, inget special RiFy.😍😍😍

Vote dan Comment👌👌👌