She's Mine!?

1.7K 90 6
                                    

Cinta membuat kita termakan ego dan terseret ke dalamnya. Menjadikan kita bertindak apa saja tanpa memperdulikan kalau itu salah.
🌾

Kaki jenjang Ify melangkah ke sebuah meja yang dihuni sebuah pasangan yang tertawa bahagia. Ify tidak suka itu, bahkan benci itu.

Ia segera duduk di samping kiri sang pemuda dan langsung memeluknya erat. Sontak hal itu membuat pasangan itu berhenti tertawa.

"Maaf anda siapa?" tanya sang pemuda itu halus. Tangan kanannya ia gunakan untuk menyingkirkan tangan Ify yang memeluk tangan kirinya.

Ify hanya bisa mendengus kesal karena pelukannya di lepas paksa oleh pemuda itu. Matanya berubah berkaca-kaca begitu tau kalau Rio tidak mengenalinya.

Ya, Ify kenapa bisa tau kalau itu Rio? Kemaren setelah Ify sampai di Jakarta ia langsung ke rumah orang tua Rio. Walau pun tidak ada Rio sih.

"Lo gak kenal gue?" tanya Ify sendu.

Sirat matanya menatap ke arah gadis yang tersenyum mengejek ke dia. Ia menggeram kesal. Tapi ia langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi licik.

"Gue Lyssa Yo, masa lo gak kenal sih!" seru Ify semangat. Tangannya bersedekap di atas dadanya.

Rio nampak masih berfikir. Lyssa? Nama itu tidak asing dengannya. Tapi kenapa ia tidak ingat siapa Lyssa.

Tiba-tiba saja Rio menjentikkan jarinya tanda ia sudah tau. Ia langsung menerjang tubuh Ify atau Lyssa itu dengan erat.

"Yaampun lo Lyssa. Gila tambah cantik lo, gak cengeng lagi ya lo?"

Senyum merekah nan licik tercetak di wajah tirus gadis ini. Ia berhasil membuat kekasih Rio cemburu karena ini.

Dalam hati sebenarnya ia ingin mengumpati gadis itu dengan kata-kata kasarnya. Tapi ia tahan, ia tidak ingin terlihat tidak sopan di depan Rio.

Ia hanya ingin membuktikan kalau ia lebih pantas dari pada gadis disamping Rio itu.

"Iyalah, perubahan zaman. Penampilan pun berubah," ucap Ify sambil menyindir gadis itu.

Rio seolah paham tentang hal itu. Dia pun langsung melepaskan pelukan itu. Dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenalin Fy, Qeyla Adaline. Pacar gue panggil aja Qeyla."

Ify manggut-manggut saja. Tidak penting baginya nama orang itu. Yang ia pikirkan hanyalah cara merebut Rio dari gadis ini.

"Alyssa Zoya Alifiana, panggil aja Ify." senyum manis Ify tercetak jelas di bibir mungilnya. Ify menyodorkan tangan kanannya ke depan Qeyla, tapi tidak ditanggapi oleh gadis itu.

Sebenarnya itu bukan senyum manis melainkan senyum mengejek untuk Qeyla-Qeyla itu.

'Ini sangat menantang,'batin Ify.

"Yaudah gue ke meja teman-teman gue dulu ya. Takut si cupu marah, kan berabe. Bye Rio sayang," Ify mencium pipi Rio cepat dan langsung berjalan ke arah meja Shilla dan Via.

(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔Where stories live. Discover now